Ibu Kota Negara

Strategi Ridwan Kamil Agar IKN Nusantara Tetap Hidup, Tak Mau jadi Kota Gagal Seperti di Negara Lain

Ridwan Kamil yang telah ditunjuk sebagai kurator oleh Presiden Jokowi punya sejumlah strategi agar Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tidak gagal.

Editor: Doan Pardede
Instagram @ikn_id
IKN NUSANTARA - IKN Nusantara, istana negara dan plaza seremoni. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah ditunjuk sebagai kurator oleh Presiden Jokowi punya sejumlah strategi agar Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tidak gagal.

Strategi itu, kata Ridwan Kamil, bertujuan agar IKN Nusantara  menjadi kota yang hidup.

Jadi, bukan hanya menjadi daerah yang hanya menjadi tempat orang bekerja dan kemudian ditinggal sehingga sepi pada malam harinya.

Ridwan mengaku sudah memaparkan beberapa negara yang dianggapnya gagal dalam pemindahan ibu kota.

Baca juga: Progres Pembangunan Kantor Sekretariat Presiden di IKN Nusantara Kaltim, Segera Selesai

Salah satu penyebab kegagalan pemindahan ibu kota disebutnya adalah area perkotaannya yang terlampau luas.

Atas dasar itu, luas kawasan perkotaan di IKN Nusantara sudah dibatasi sehingga suasana perkotaannya bakal hidup.

“Jadi nanti kotanya itu padatnya itu Bandung kali tiga,” sebut Ridwan dalam program Beginu.

IKN Nusantara juga didirikan tidak berdekatan dengan kawasan perkotaan lain.

Kebijakan ini setelah berkaca dengan Putrajaya, pusat pemerintahan baru Malaysia, yang disebut Ridwan berubah menjadi sepi selepas Magrib karena dianggap terlampau dekat dengan Kuala Lumpur.

Untuk menghidupkan suasana perkotaan, IKN Nusantara juga tidak hanya menjadi pusat pemerintahan.

Nanti bakal ada pusat-pusat kegiatan masyarakat sampai universitas lengkap dengan asramanya untuk meramaikan.

“Jadi (kegiatan) kota itu heterogen. Kalau homogen kita pastikan pasti gagal. Nah, si (ibu kota baru) yang gagal itu rata-rata homogen,” sebut Ridwan.

ILUSTRASI- Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang masuk delineasi IKN Nusantara.
ILUSTRASI- Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang masuk delineasi IKN Nusantara. (HO)

Kendati sudah dirancang agar suasana perkotaan di IKN Nusantara nanti ramai, Ridwan berharap penilaian dari pembangunan ibu kota baru itu tidak dilakukan secara buru-buru.

“Kalau mau fair, mari kita evaluasi IKN itu di 2045 ya. Itu durasi yang yang adil menurut saya,” ujar Ridwan.

Skema pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved