Breaking News

Berita Kaltim Terkini

Kaltim Jadi Lokasi IKN, Pj Gubernur Akmal Malik Fokus pada Penguatan Pangan

Kalimantan Timur jadi lokasi IKN, Pj Gubernur Akmal Malik fokus pada penguatan pangan.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Pemprov Kaltim
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat menghadiri podcast Helmy Yahya Bicara di Studio R66 Media HQ, Jakarta, Senin (22/4/2024) lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut bahwa pemindahan ibu kota negara ke Benua Etam sebagai anugerah dan berkah.

Pasalnya, sejak ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), investasi Kaltim naik 47 persen.

Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi Kaltim yang naik 6,2 persen. 

Untuk itu, ia menekankan bahwa Kaltim bukan kompetitor IKN, melainkan komplementer atau saling melengkapi. 

"Justru Kaltim hadir memberikan dukungan penuh kepada IKN. Contoh membangun aksesibilitas, konektivitas dan infrastrruktur di sekitar penyangga agar nanti semua berkontribusi terhadap pelayanan publik di IKN," ucap Akmal Malik ketika berbincang dengan awak media usai tampil di Podcast Helmy Yahya Bicara di Studio R66 Media HQ, Kemang, Jakarta, Senin (22/4/2024) lalu.

Baca juga: 5 Momen Resepsi Putri Isnari dan Abdul Aziz Kedua Kalinya di Dondang, Kaltim, Penuh Tawa Bahagia

Sebagai bentuk dukungan, Pemprov Kaltim telah berkoordinasi dengan kabupaten dan kota penyangga IKN untuk melakukan terobosan program, guna membangun ketahanan pangan sesuai dengan potensi yang dimiliki. 

"Ada dua bisnis di dunia ini yang tidak akan pernah habis. Pertama adalah pangan dan kedua adalah energi," ucapnya.

Kaltim sendiri memiliki keduanya, di mana kurang lebih 37 persen poduk domestik regional Bruto (PDRB) Kaltim berasal dari sektor energi dan pertambangan.

"Kendala kita di beras saja yang baru bisa memenuhi 25 persen. Dari sekitar 344 ribu ton kebutuhan dalam setahun, kita baru bisa menenuhi 130 ribu ton. Ini menjadi peluang yang harus dimanfaatkan apalagi lahan Kaltim sangat luas," lanjut Akmal Malik.

Oleh sebab itu, ia menyebut komoditi pertama yang akan diprioritaskan di Kaltim adalah beras, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat dan belum bisa terpenuhi secara mandiri oleh Kaltim. 

Baca juga: Pom Mini BBM di 2 Jalan Utama Balikpapan Kaltim Dilarang, Jika Melanggar Sanksi Sita Mesin

Hal itu disebabkan oleh kondisi di lapangan di mana terjadi penyusutan jumlah sawah yang berubah menjadi perkebunan sawit maupun sektor usaha lainnya.

Meski demikian, jelasnya, masih ada alternatif lain sebagai upaya diversifikasi atau strategi pangan

Pemprov Kaltim akan membenahi irigasi dan membangun infrastruktur penunjang pertanian lainnya. 

"Kita akan membangun 200 pompa air untuk kebutuhan irigasi pertanian. Semua dilakukan untuk membangun ketahanan pangan di Kaltim dan IKN," ucapnya optimis.

Selain beras, Kaltim juga masih bergantung dengan daerah terdekat seperti Sulawesi untuk pemenuhan komoditi sayur dan buah (hortikultura). 

"Yang jelas podcast hari ini (bersama Helmi Yahya) sangat luar biasa. Mudah-mudahan nanti menggugah semua stakeholder di Kaltim, termasuk petani milenial dalam membangun ketahanan pangan untuk kebutuhan pangan Kaltim dan IKN,"pungkasnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved