Tribun Kaltim Hari Ini

Penumpang Kapal ALP Tujuan Balikpapan Diberi Makanan tak Layak, Sopir Bus Ambil Alih Dapur

Sejumlah penumpang Kapal Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya-Balikpapan turun dengan ekspresi lelah bercampur geram di Pelabuhan Semayang.

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Sejumlah penumpang Kapal Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya-Balikpapan turun dengan ekspresi lelah bercampur geram di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (23/4). 

Namun tawaran tersebut spontan ditolak oleh penumpang dengan alasan harga yang dipatok PT ALP tak sebanding dengan harga makanan per porsi di Balikpapan.

"Harga sekali makan di Balikpapan kan nggak Rp 12 ribu," celetuk salah seorang penumpang.

Sebaliknya, perwakilan penumpang kemudian menyodorkan besaran kompensasi sebesar Rp 30 ribu untuk sekali makan, dikali 5 porsi.

Secara kalkulasi berarti senilai Rp 150 ribu per tiket atau 150 persen lebih tinggi dibanding penawaran pihak PT ALP.

Kemudian Dewa mengajukan nominal tersebut ke manajemen pusat PT ALP melalui sambungan telepon.

"Tapi dari pusat menyanggupi jika Rp 100 ribu per tiket. Nominal itu lalu kami tawarkan kepada penumpang," ujar Dewa kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Kapolres Kombes Pol Anton Firmanto Pantau Arus Balik Mudik di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan

Angka tersebut yang kemudian disepakati juga oleh penumpang, meski selisih Rp 50 ribu.

Dimana syaratnya, penumpang harus menukarkan tiketnya untuk mendapat kompensasi.

"Kami beri kompensasi secara tunai. Penumpang serahkan tiketnya, langsung kami beri uang kompensasi Rp 100 ribu," tukasnya.

Sebagai informasi, jumlah penumpang kapal PT ALP dengan rute Surabaya-Balikpapan ini berjumlah 1.989 orang.

Dengan begitu, maka PT ALP diperkirakan mesti merogoh dana sebesar Rp 198,9 juta.

Evaluasi Vendor Katering

Kepala Cabang PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) Balikpapan, Dewa Rizkiatmaja, mengakui adanya demo dari para sopir dan penumpang Kapal ALP Atosim Lampung Pelayaran (ALP) rute Surabaya-Balikpapan.

Demo tersebut dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kelayakan makanan yang disajikan selama perjalanan.

Baca juga: Arus Mudik di Kaltim Masih Menggeliat, Ratusan Penumpang dari Samarinda ke Kutai Barat dan Mahulu

Dewa menjelaskan bahwa isu yang beredar terkait keterlambatan dan kurang layaknya penyajian makanan memang benar adanya.

"Jadi isu yang kami terima itu ada keterlambatan penyajian dan kurang layaknya penyajian makanan jadi mereka menuntut bagaimana dengan pelayanan itu," jelasnya keda Tribun Kaltim.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved