Berita Nasional Terkini
Di Mana Jet Pribadi yang Jadi Kado Harvey Moeis untuk Anak Sandra Dewi? Alasan Kejagung Belum Sita
Di mana jet pribadi yang jadi kado Harvey Moeis untuk anak Sandra Dewi? Alasan Kejaksaan Agung (kejagung) belum menyita.
Penulis: Aro | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Ini dioperasikan sejak dibeli, dioperasikan di Bandara Seletar, sudah mirip dengan kota di dalam kota," tandas Iskandar.
Respons Kejagung soal Jet Pribadi Harvey Moeis
Apakah jet pribadi Harvey Moeis itu bakal ikut disita Kejaksaan Agung (Kejagung)?
Terkait hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti kepemilikan jet pribadi itu.
"Kita belum tahu ya apakah jet itu milik yang pribadinya yang bersangkutan atau tidak," kata Ketut Sumedana, dikutip dari YouTube Cumicumi, Selasa (23/4/2024).
Sumedana menjelaskaan, bahwa proses penelusuran bertujuan untuk mendapatkan klarifikasi dari yang bersangkutan.
Ia pun menegaskan bahwa pihaknya tetap terus melakukan penelusuran.
"Semua yang kita lakukan yang kita telusuri untuk klarifikasi orang yang bersangkutan."
Baca juga: Kuasa Hukum Harvey Moeis Bantah Kejagung Sita Rp 76 Miliar dan Emas 1 Kg di Rumah Suami Sandra Dewi
"Kita tentu tetap melakukan klarifikasi, tentu akan tetap melakukan penelusuran," ungkapnya.
Jika nanti sudah mengetahui kepemilikan jet priadi tersebut, pihak Kejagung bakal menyampaikannya ke publik.
Dikatakan Sumedana, bahwa pihaknya juga pasti menyita jet pribadi itu jika memang benar terbukti milik Harvey Moeis.
"Mengenai siapa punya itu nanti kita sampaikan."
"Kalau udah ada penyitaan pasti kita sampaikan, kalau memang miliknya pasti kita sita," ujarnya.
Tersangka ke-16
Harvey Moeis menjadi tersangka ke-16 dalam kasus tersebut. Ia berstatus tersangka sejak 27 Maret 2024.
Peran Harvey Harvey Moeis yang disebut berperan sebagai perpanjangan tangan dari PT RBT diduga mengakomodasi kegiatan pertambangan liar atau ilegal bersama-sama dengan eks Direktur Utama PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT).
"Sekira tahun 2018 sampai dengan 2019 saudara HM (Harvey Moeis) ini menghubungi Direktur Utama PT Timah, yaitu saudara MRPT atau saudara RZ dalam rangka untuk mengakomodasi kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah," kata Kuntadi pada 27 Maret 2024.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.