Pilkada Bontang 2024

Andi Ade Leppu Gagas Opsi Jalan Tengah Pilkada Bontang, Putus Dominasi Kuasa Penghuni Awang Long

Andi Ade Leppu mengisyaratkan akan terlibat dalam kontenstasi Pilkada Bontang 2024 mendatang. Ia masuk dengan opsi "jalan tengah" memutus dominasi

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Andi Ade Leppu, politisi yang kini berusia 55 tahun. Mantan ketua DPD PAN Kota Bontang yang mengutarakan niatnya ikut dalam kontestasi Pilkada November mendatang, sebagai bakal calon Walikota. Ditemui Tribunkaltim.co, di satu kafe di Jalan Pattimura, Bontang Utara, Sabtu (27/4/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Andi Ade Leppu mengisyaratkan akan terlibat dalam kontenstasi Pilkada Bontang 2024 mendatang. Ia masuk dengan opsi "jalan tengah" memutus dominasi kuasa penghuni Awang Long.

Awang Long adalah nama jalan tempat tinggal para pemilik kebijakan kota ini. Di jalan itu bermukim Wali Kota Bontang Basri Rase, Wakilnya Najirah dan Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam.

Najirah dan Andi Faiz adalah representasi klan politik yang hampir 20 tahun silih berganti, menduduki jabatan kepala daerah di Bontang.

Baca juga: Maju Pilkada Bontang 2024, Sigit Alfian Siapkan Langkah Kuda Rebut Rekomendasi PKB

Najirah merupakan istri almarhum Adi Darma, Wali Kota periode 2011-2016. Sementara Andi Faiz adalah putra dari pasangan Andi Sofyan Hasdam dan Neni Moerniaeni.

DNA politik mereka mewarnai sejarah Kota Bontang hingga hari ini.

Menurut Andi Ade, sudah saatnya rezim mereka diakhiri. Dia datang dengan niat untuk mengubah, memberi tawaran jalan tengah.

Jalan tengah adalah sebuah realitas yang patut diuji untuk memutus dominasi dua klan politik ini.

Penyelenggaraan pemerintahan di Bontang semestinya tidak hanya dikuasai oleh orang yang sama, kemudian dilanjutkan oleh keluarganya.

Baca juga: Dapat Izin dari Safaruddin, Najirah Daftar di PDIP Juga di PKB untuk Pilkada Bontang

Andi Ade mengatakan Bontang butuh pemimpin punya gagasan perubahan yang mendorong percepatan di segala lini, mulai dari pemberdayaan ekonomi UMKM, perluasan wilayah kota, peningkatan pendapatan asli daerah, dan menjalan birokrasi yang efektif.

"Bontang tidak bisa berjalan dengan cara tersenyum, bernyanyi, atau berkeliling di luar daerah. Butuh keseriusan. Bontang jangan dibiarkan berjalan auto pilot," kata dia saat ditemui wartawan, Sabtu (27/4/2024).

Sementara figur-figur di luar dari penghuni Awang Long, tidak punya nyali. Hanya berebut menjadi wakil wali kota. “Saya banyak komunikasi dengan teman-teman, semua rata-rata maunya jadi 02,” katanya.

Untuk itu, Andi Ade memantapkan diri maju menjadi penantang sebagai bakal calon wali kota Bontang.

Ia menjelaskan, sejauh ini menyiapkan dua opsi. Pertama lewat jalur partai dan independen.

Baca juga: Soal Pengumpulan KTP untuk Basri-Najirah Maju Pilkada Bontang, Begini Tanggapan DPW PKB Kaltim

“Kita sudah bangun komunikasi dengan beberapa partai. Misalnya PAN, Gelora dan PDI-P, kalau Gerindra buka saya juga akan kesana,” ujar

Selain itu, ia juga mengaku sudah mengumpulkan sebanyak 6 ribu KTP dalam waktu dua pekan, dan akan terus digenjot untuk mencapai minimal syarat mendaftar independen.

"Yang jelas semua berjalan. Ini bukti keseriusan saya. Mohon doanya," pungkas Andi Ade. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved