Berita Nasional Terkini
Gerindra Belum Beri PKS Lampu Hijau untuk Gabung ke Prabowo-Gibran, Bandingkan dengan Nasdem dan PKB
Gerindra belum beri PKS lampu hijau untuk gabung ke Prabowo-Gibran, bandingkan dengan Nasdem dan PKB
TRIBUNKALTIM.CO - Gerindra belum memberikan lampu hijau kepada Partai Keadilan Sejahtera atau PKS untuk bergabung ke Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.
Sebelumnya, PKS sudah memberi kode siap jika diajak bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Diketahui, Prabowo Subianto sudah berkomunikasi langsung dengan PKB dan Nasdem.
2 partai tersebut merupakan rekan PKS di Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Berbeda dengan Nasdem dan PKB, Prabowo Subianto hingga kini belum bertemu dengan elite PKS.
Baca juga: 11 Parpol Diprediksi Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Sisa 8 Kursi untuk Profesional
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad buka suara terkait sinyal PKS ingin bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
Ia mengatakan pihaknya masih mengkaji dan berkomunikasi mengenai partai politik atau parpol yang nantinya akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ya mengenai masalah komposisi koalisi itu akan dibicarakan nanti. Pada saat ini masih dalam pengkajian dan komunikasi.
Baik dengan partai yang akan masuk maupun dengan partai yang sudah masuk," ujar Dasco saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2024).
Wakil Ketua DPR RI ini pun meminta agar masyarakat bersabar soal keputusan partai politik yang diperbolehkan merapat ke Prabowo-Gibran.
Ia menjelaskan saat ini masih terlalu dini untuk memutuskan apakah akan menolak atau tidak partai yang akan bergabung dalam koalisi.
"Karena itu, terlalu dini kalau kita ngomong apakah dapat menerima atau tidak menerima. Mohon bersabar," ucapnya.
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi mengaku telah menyiapkan kader terbaik dari partainya jika diminta untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pria yang akrab disapa Habib Aboe ini menyebut, PKS memiliki kader-kader muda yang siap berkontribusi besar bagi bangsa dan negara.
"Kami siap, menyiapkan orang-orang kami di PKS, anak-anak muda yang cerdas-cerdas yang siap untuk berkontribusi buat negara.
Tergantung dibutuhkan, kita siapkan," kata Habib Aboe saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Kantor Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Anggota Komisi III DPR RI ini pun mengatakan, dalam berpolitik tidak ada yang tidak bermanfaat bagi bersama.
Apalagi, ada kepentingan bersama yakni demi bangsa dan negara.
Namun, Habib Aboe menyebut PKS dalam posisi nothing to lose dalam mengambil sikap ke depan.
"Tapi prinsipnya namanya kita ada di luar. Dan kita kalau pun dilibatkan juga terima kasih banyak. Kita siap," katanya.
Baca juga: Begini Jadinya Jika 23 Konglomerat Galang Dana Buat Timnas Indonesia, Pasukan STY Auto Mandi Bonus
Nasdem Duluan Gabung
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh resmi mengumumkan sikap baru partainya setelah kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kini, Surya Paloh secara resmi menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah dinyatakan sebagai Presiden dan Wapres terpilih dalam Pilpres 2024.
Pernyataan ini disampaikan Surya Paloh usai mendatangi rumah Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto, di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) sore.
Penegasan sikap Nasdem ini disampaikan Surya Paloh dalam konferensi pers.
"NasDem hari ini menyatakan kembali menegaskan mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran," ucap Surya Paloh dalam konferensi pers bersama Prabowo.
Surya Paloh menjelaskan bahwa kontestasi demokrasi Pilpres 2024 sudah dinyatakan selesai.
Dia bilang, tantangan bangsa dan negara juga nantinya akan semakin berat.
Karena itu, Surya Paloh menyatakan kekinian diperlukan adanya elite-elite bangsa yang bersatu dalam membangun Indonesia.
Itulah kenapa, NasDem memutuskan bergabung pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Proses demokrasi berjalan dengan suka dan duka kita ingin akhiri masalah pemilu selesai.
Sementara dinamika dan tantangan dunia udah jelas tidak bisa kita lepaskan.
Jadi kita simpulkan spirit semangat jiwa besar elit itu adalah modal utama kita miliki," katanya.
Surya Paloh mengatakan ia sudah merenung sejak lama hingga akhirnya memutuskan NasDem untuk bergabung.
"Jawaban yang jujur? sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu.
Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama," ucap Paloh usai mendatangi rumah Prabowo di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis (25/42024) sore.
Baca juga: Ternyata Jokowi Beri Panggilan Baru ke Prabowo Usai Jadi Presiden Terpilih, Bukan Disapa Menhan Lagi
Surya Paloh juga berbicara soal rasionalitas dan kejujuran hati saat putuskan NasDem bergabung Prabowo-Gibran. Pasalnya, keputusan bergabung bukan permintaan dari dirinya.
"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki.
Dimana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta.
Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan.
Saya pikir itu lebih baik," katanya.
Karena itu, Paloh meminta semua pihak untuk menghormati pilihan Partai NasDem.
Sebaliknya, pilihan berkerja membantu pemerontihan adalah kebesaran hari yang tetap menjaga objektivitas.
"Inilah pilihan saya. Pilihan Nasdem. Beropososi bisa setiap saat.
Untuk bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga satu semangat satu spirit dan kebesaran hati yang kedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis," katanya.
Pertemuan Cak Imin dan Prabowo
Diketahui pada Rabu (24/4/2024) kemarin, Cak Imin menerima kunjungan dari presiden terpilih RI 2024 yang juga Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Pertanyaan soal pertemuan kemarin (dengan Prabowo) saya rasa sudah tidak harus dijawab karena sudah ceto (jelas) sudah barang jelas, jelas terpampang masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024) malam.
"Sudah jelas sudah ceto (jelas)," imbuhnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menekankan arah sikap partainya sudah jelas usai pertemuan Cak Imin dan Prabowo kemarin.
Menurutnya, sikap resmi PKB mendukung Prabowo-Gibran setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
"Jadi, maksud saya dalam politik itu pasti ada dinamikanya tahapannya.
Jadi arahnya kan sudah jelas kalau dibilang sudah ceto sudah jelas ya berarti sudah jelas," kata Jazilul.
Lebih lanjut, Jazilul tak menjawab tegas saat ditanya apakah sudah ada tawaran posisi menteri untuk PKB.
Sebab, menurutnya masih terlalu dini, apalagi masih ada waktu sekitar 6 bulan menuju pelantikan presiden dan wakil pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga: Akhirnya Jokowi Teken UU DKJ, Terjawab Kapan Ibu Kota Indonesia Pindah ke IKN Nusantara di Kaltim
"Urusannya dengan menteri kan ketika seorang presiden sudah memiliki hak prerogratif.
Sekarang kan pak prabowo kan presiden terpilih pemenang pilpres, nanti tanggal 20 Oktober beliau jadi presiden sekaligus kepala negara yang memiliki hak prerogratif untuk mengangkat menterinya," ucapnya.
"Nanti kalau soal ditanya PKB sudah menyiapkan menteri belum? tanya ketum kita nanti," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gerindra Respons Keinginan PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Masih Proses Pengkajian
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Oknum TNI yang Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Seorang Tamtama Berpangkat Kopda |
![]() |
---|
Sosok Walikota Bekasi Tri Adhianto yang Tolak Tunjangan Rumah dan Mobdin |
![]() |
---|
BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang 12–18 September di Berbagai Wilayah Indonesia |
![]() |
---|
Ini Penyebab Ledakan di Pamulang Berdasarkan Hasil Olah TKP Polisi |
![]() |
---|
Kronologi dan 5 Fakta Kematian Tari, Anak Gajah Sumatera yang Viral dari BTN Tesso Nilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.