Pilpres 2024
Sama-sama Kalah di Pilpres 2024, Beda Nasib Anies dan Ganjar, Pesona Elektoral dan PDIP Disinggung
Sama-sama kalah di Pilpres 2024, beda nasib Anies Baswedan Ganjar Pranowo. Pengamat singgung peran PDIP dan pesona elektoral.
TRIBUNKALTIM.CO - Gelaran Pilpres 2024 sudah memasuki babak akhir, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih dan akan dilantik 20 Oktober 2024 mendatang.
Jika Prabowo-Gibran akan segera menunaikan tanggung jawabnya sebagai Presiden dan Wapres terpilih di Pilpres 2024, bagaimana nasib Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Menurut pengamat, nasib Anies dan Ganjar berbeda usai Pilpres 2024 karena ada sejumlah hal.
Mulai dari pesona elektoral hingga peran PDIP, parpol yang menaungi Ganjar Pranowo.
Baca juga: Alasan Mahfud MD Enggan Komentari Gugatan PDIP ke PTUN, Mantan Cawapres Ganjar: Kita Tunggu Saja
Baca juga: Wawancara Khusus: Rencana Ganjar Pranowo Usai Pilpres 2024, Punya Banyak Kegiatan
Baca juga: Alasan Anies-Muhaimin Datang di Acara Penetapan Prabowo-Gibran oleh KPU, Ganjar Tidak Hadir
Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan, nasib Ganjar Pranowo usai pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan bergantung pada PDIP.
Diketahui, Ganjar merupakan capres Pilpres 2024 yang diusung kubu PDIP.
Namun, ia dan pasangannya, Mahfud MD, kalah dengan menduduki perolehan suara ketiga.
“Nasib Ganjar tentu sangat tergantung partai, PDIP.
Apakah ada penugasan lain setelah kalah pilpres,” ujar Adi kepada Kompas.com, Sabtu (27/4/2024).
Adi menyebutkan bahwa PDIP merupakan partai politik yang paling sentral menentukan langkah politik dan karier politik kadernya, termasuk Ganjar.
“Secara personal, Ganjar harus mampu merawat stamina politiknya agar terus berada di orbit politik.
Minimal terus jadi perbincangan di pentas politik nasional,” tutur Adi.

Adi menambahkan bahwa Ganjar akan menjadi oposisi bagi presiden dan wakil terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, apabila PDIP juga oposisi.
“Ganjar jelas tergantung PDIP. Kalau PDIP oposisi, Ganjar pasti oposisi juga,” kata Adi.
Baca juga: Nasib Anies Baswedan, Terancam Tanpa Jabatan Apapun, Partai Pengusung Ramai-Ramai Merapat ke Prabowo
Sementara itu, lanjut Adi, Anies Baswedan memiliki daya tawar yang berbeda daripada Ganjar.
Anies merupakan capres Pilpres 2024 yang diusung Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Anies agak berbeda. Sekalipun tak berpartai, Anies masih punya pesona elektoral, setidaknya bagi Nasdem yang mempertimbangkan Anies maju pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta.
Itu artinya, Anies masih potensial dicarikan panggung politik oleh Nasdem,” kata Adi.
Selain itu, menurut Adi, Anies memiliki pemilih tersendiri, terutama dari pemilih Islam kota dan kelompok kritis anti-pemerintah.
“Tinggal Anies berpikir agar pesona politiknya terus terawat.
Tanpa itu sulit bagi Anies dilirik partai,” ucap Adi.
Adapun Pilpres 2024 dimenangkan oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 96.214.691 suara.
Prabowo-Gibran juga telah ditetapkan sebagai presiden-wapres terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Sementara itu, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengantongi 40.971.906 suara.
Baca juga: MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar, Gibran Tunggu Arahan Prabowo, Enggak Seru
Selanjutnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghimpun 27.040.878 suara.
Penugasan dari Megawati
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo akan mendapatkan tugas baru dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Ya nanti akan ada penugasan-penugasan (untuk Ganjar) yang diputuskan oleh Ibu Mega," kata Hasto dalam program Gaspol! Kompas.com.
Hasto tidak menyebutkan tugas apa yang diberikan kepada Ganjar.
Namun, ia memastikan Ganjar tidak akan dicalonkan sebagai kepala daerah karena sudah dua periode menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.
Menurut Hasto, Megawati akan memberikan tugas kepada Ganjar karena kader PDIP tidak boleh padam semangatnya.
"Kita diajarkan untuk tidak pernah padam di dalam semangat juang itu, Pak Ganjar juga memenuhi kualifikasi itu maka dicalonkan oleh Bu Mega," kata dia.
Selain Ganjar, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD serta Andika Perkasa dan Andi Widjajanto yang masuk dalam tim pemenangan Ganjar-Mahfud juga akan mendapat tugas dari Megawati.
Hasto memberi sinyal bahwa Megawati membutuhkan sosok Mahfud yang berpengalaman mereformasi hukum serta dikenal sebagai tokoh antikorupsi dan berintegritas.
"Kami juga memerlukan Pak Mahfud sehingga Pak Mahfud akan memimpin, misalnya nih, suatu lembaga yang berkaitan dengan perjuangan demokrasi yang berkedaulatan rakyat itu," kata Hasto.
Baca juga: MK Tolak Permohonan Anies dan Ganjar, Jadwal Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Wapres Terpilih
Anies Belum Tentukan Langkah
Usai Pilpres 2024, Anies Baswedan merupakan salah satu nama yang digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan Nasdem menjadikan Anies prioritas utamanya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah nama untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Di antara nama-nama itu, menurutnya Anies merupakan prioritas utama untuk diusung oleh NasDem.
Anies Baswedan merupakan salah satu nama yang digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Bahkan Nasdem menjadikan Anies prioritas utamanya untuk maju di Pilkada Jakarta.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah nama untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Di antara nama-nama itu, menurutnya Anies merupakan prioritas utama untuk diusung oleh NasDem.
Hal ini disampaikannya ketika menghadiri acara Halalbihalal dan Tasyakuran Milad Partai Keadilan Sejahtera ke-22 di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu.
"Ya, prioritas Mas Anies. Top priority. Yang kedua ada Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino. Habis itu yang lain-lain kita lihat nanti," ungkap Willy.
Ia menyampaikan, tawaran telah diberikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh kepada Anies Baswedan.
Namun, jelasnya, Anies masih butuh waktu untuk mendalami situasi politik yang ada saat ini.
"Tetapi setidak-tidaknya NasDem siap kalau Mas Anies maju. Toh, kalau tidak maju juga siap. Alternatif yang sudah kita coba lakukan," ucapnya.
Willy menuturkan, NasDem siap menerima segala keputusan dari Anies Baswedan terkait hal ini.
Ia berujar pihaknya mendukung Anies dan menilainya sebagai aset politik, baik di Jakarta maupun di tingkat nasional.
Baca juga: Usai Putusan MK, Ramai-ramai Partai Pengusung Anies Merapat ke Prabowo? NasDem Sadar Posisi, PKS?
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com
Nasib Mahfud MD usai Kalah di Pilpres 2024, Bungkam saat Ditanya Kemungkinan Gabung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Respons Golkar, PAN dan PBB Soal Partai Baru Masuk Koalisi Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Noel Beber Alasan Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres, Singgung Utang Megawati di Perjanjian Batu Tulis |
![]() |
---|
Untung-Rugi Koalisi Gajah Prabowo-Gibran Usai Menang Pilpres 2024, Cek Respons Golkar, PAN dan PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.