Ibu Kota Negara
6 Fakta ASN Pindah ke IKN Nusantara, Janji Menpan untuk yang Masih Jomblo hingga Soal Tunjangan ART
Sederet fakta baru soal pemindahan ASN ke Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kaltim terungkap, salah satunya soal nasib yang masih jomblo.
"9 topping off sebelum Lebaran," tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat ditemui di kantornya, Selasa (16/4/2024).
Rusun ASN, TNI/Polri, BIN, dan Paspampres merupakan bagian dari ekosistem hunian dengan total pembangunan Tahap I sejumlah 47 tower.
Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga menyebutkan, dari total 47 tower yang ditargetkan tuntas Desember 2024, sebanyak 12 tower akan diuji coba atau commissioning pada Juli 2024.
Kemudian September ditargetkan tuntas 21 tower, dan November 14 tower.
"Dengan demikian, akhir Desember total 47 tower akan selesai pekerjaan konstruksinya," tutup Danis.
6. Biaya Kirim Barang ASN yang Pindah ke IKN Ditanggung Pemerintah
Biaya pengiriman barang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan ditanggung oleh pemerintah.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
"Mulai kepindahan, pengepakan barang, transportasi dan seterusnya itu akan dibantu," ujarnya.
Selain itu, ASN juga akan mendapatkan tunjangan pasangan hingga tunjangan asisten rumah tangga (ART).
Namun demikian, Anas belum membeberkan besaran tunjangan yang akan diterima ASN tersebut.
Besaran tunjangan ASN akan disampaikan setelah rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang rencananya akan digelar pekan depan.
Akan tetapi, Anas memberikan gambaran besaran tunjangan juga akan berkaca kepada tunjangan kinerja (tukin) yang sudah diterima oleh masing-masing pegawai kementerian.
Baca juga: Akademisi di Balikpapan Ungkap Sisi Gelap IKN, Konflik Pertanahan Adang Masyarakat Kaltim
"Tapi kita sudah simulasikan secara lebih komprehensif, ini kan beda-beda, ada kementerian/lembaga yang tukinnya masih 80 persen, ada tukinnya 70 persen, ada juga kementerian/lembaga sudah 100 persen. Itu memengaruhi nanti selisihnya untuk kita berikan," papar Anas.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com, Kompas.com, Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.