Berita Samarinda Terkini

Jaga Pasokan Bahan Pokok di Toko Inflasi, Disdag Samarinda Berlakukan Sistem Kupon Berstempel

Jaga pasokan bahan pokok di toko inflasi, Disdag Samarinda berlakukan sistem kupon berstempel.

Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
Salah satu toko inflasi di Samarinda yang berlokasi di Jalan Merdeka. Jaga pasokan bahan pokok di toko inflasi, Disdag Samarinda berlakukan sistem kupon berstempel. 

Dengan adanya dua toko inflasi ini, Disdag berharap dapat membantu masyarakat Samarinda dalam mendapatkan bapokting dengan harga yang terjangkau dan stabil.

Selain itu, juga membantu menjaga daya beli masyarakat di tengah potensi inflasi Kota Samarinda.

Intinya memang inflasi dan deflasi jangan sampai terjadi di Kota Samarinda, harus seimbang keduanya.

"Karena kalau pedagang rugi, ya pemerintah Kota Samarinda juga rugi. Kita dorong cari untung yang wajar saja," pungkas Marnabas.

Baca juga: 2 Lokasi Toko Inflasi di Samarinda Kaltim, Harga Barangnya Hemat dan Tangkal Penimbunan

Pembelian Pakai Sistem Kupon Berstempel

Di toko inflasi, Disdag juga tengah menerapkan beberapa langkah untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah penimbunan barang sehingga pasokan barang tetap dapat terjaga.

"Misal sehari boleh menjual sekitar 1,5 ton ya cukup segitu saja, warga atau masyarakat yang sudah beli jangan bolak-balik, apalagi mengakali supaya bisa menimbun barang itu," ujar Marnabas.

Untuk itu, Disdag Kota Samarinda mengawasinya dengan tanda kupon berstempel.

"Saya juga inginnya barangnya ada terus, tidak boleh kosong. Misal kalau hari ini ada, lusa atau 3 hari kemudian harus ada lagi," tegas Marnabas.

Di samping itu, Marnabas juga menekankan bahwa tujuan utama toko inflasi adalah untuk menciptakan persaingan yang sehat dan mencegah eksploitasi harga oleh pedagang.

"Kalau ada yang komentar tentang harga standar di toko inflasi, tidak bisa protes, karena kita bersaing secara sehat. Misal orang jual harga mahal, tapi kita juga jualan dengan harga standar, kan tidak salah," jelas Marnabas.

"Yang salah itu, jika kami jualan dengan harga yang turun sampai mematikan pedagang lain," tambahnya. (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved