Berita Samarinda Terkini
Jaga Pasokan Bahan Pokok di Toko Inflasi, Disdag Samarinda Berlakukan Sistem Kupon Berstempel
Jaga pasokan bahan pokok di toko inflasi, Disdag Samarinda berlakukan sistem kupon berstempel.
Penulis: Eni | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Inflasi harga pangan masih menjadi tantangan bagi suatu daerah.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk menekan angka laju inflasi.
Hal itu mengingat bahwa pergerakan harga pangan akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat .
Tidak terkecuali Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: 20 Ton Beras Ludes dalam Hitungan Jam saat Operasi Pasar yang Digelar Disdag Samarinda
Pemkot Samarinda sebagai pemangku kebijakan memiliki peran penting dalam mengatasi laju inflasi harga pangan.
Untuk mengatasi tantangan itu, Pemkot Samarinda pun mengambil sejumlah kebijakan ekonomi.
Salah satunya dengan mendirikan dua toko Inflasi guna membantu mengendalikan harga bahan pokok (bapokting).
Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas Patiroy kepada TribunKaltim.co, Kamis (2/5/2024).
Dijelaskan Marnabas Patiroy, dua toko inflasi tersebut berada di kawasan Pasar Segiri bernama Kios Sigap (Siap Jaga Harga Pasokan) dan terletak di kawasan Pasar Merdeka, Kota Samarinda.
"Tujuannya memang untuk menyediakan bapokting dengan harga standar kepada masyarakat. Sudah ada dari H-7 lebaran kemarin," jelas Marnabas.
Dijelaskannya pula, pemilihan lokasi toko tersebut didasarkan pada riwayat fluktuasi harga yang terbilang cukup tinggi.
Belum lagi, kabar kenaikan harga beras sudah mulai terdengar baru-baru ini.
"Seperti contohnya sekarang harga beras mulai naik semenjak kemarin malam, dari Rp 10.250 per kilo menjadi Rp 11.300 per kilonya," ujar Marnabas.
Baca juga: Disdag Samarinda Bakal Menggelontorkan 259 Ton Beras CPP ke Semua Kecamatan, Catat Tanggalnya
Jenis Barang yang Disediakan
Saat ini, toko inflasi menyediakan berbagai bapokting seperti beras, gula, minyak goreng, telur, tepung terigu, dan dalam waktu dekat pihaknya akan memasok daging, ayam beku, hingga kangkung.
Dengan adanya dua toko inflasi ini, Disdag berharap dapat membantu masyarakat Samarinda dalam mendapatkan bapokting dengan harga yang terjangkau dan stabil.
Selain itu, juga membantu menjaga daya beli masyarakat di tengah potensi inflasi Kota Samarinda.
Intinya memang inflasi dan deflasi jangan sampai terjadi di Kota Samarinda, harus seimbang keduanya.
"Karena kalau pedagang rugi, ya pemerintah Kota Samarinda juga rugi. Kita dorong cari untung yang wajar saja," pungkas Marnabas.
Baca juga: 2 Lokasi Toko Inflasi di Samarinda Kaltim, Harga Barangnya Hemat dan Tangkal Penimbunan
Pembelian Pakai Sistem Kupon Berstempel
Di toko inflasi, Disdag juga tengah menerapkan beberapa langkah untuk memastikan stabilitas harga dan mencegah penimbunan barang sehingga pasokan barang tetap dapat terjaga.
"Misal sehari boleh menjual sekitar 1,5 ton ya cukup segitu saja, warga atau masyarakat yang sudah beli jangan bolak-balik, apalagi mengakali supaya bisa menimbun barang itu," ujar Marnabas.
Untuk itu, Disdag Kota Samarinda mengawasinya dengan tanda kupon berstempel.
"Saya juga inginnya barangnya ada terus, tidak boleh kosong. Misal kalau hari ini ada, lusa atau 3 hari kemudian harus ada lagi," tegas Marnabas.
Di samping itu, Marnabas juga menekankan bahwa tujuan utama toko inflasi adalah untuk menciptakan persaingan yang sehat dan mencegah eksploitasi harga oleh pedagang.
"Kalau ada yang komentar tentang harga standar di toko inflasi, tidak bisa protes, karena kita bersaing secara sehat. Misal orang jual harga mahal, tapi kita juga jualan dengan harga standar, kan tidak salah," jelas Marnabas.
"Yang salah itu, jika kami jualan dengan harga yang turun sampai mematikan pedagang lain," tambahnya. (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.