Berita Nasional Terkini
Ray Rangkuti Nilai 80 Persen PKS Ngebet Gabung ke Pemerintahan, Prabowo Bakal Tinggalkan Gelora
Ray Rangkuti nilai 80 persen PKS ngebet gabung ke Pemerintahan, Prabowo Subianto bakal tinggalkan Partai Gelora
Ketika ditanya kapan pihaknya akan bertemu dua partai itu, PDIP dan PKS, Wihadi menyebut komunikasi terus dijalankan.
Meski begitu, PDIP dan PKS belum berkomunikasi secara langsung dengan Prabowo.
Pasalnya, PDIP masih menunggu Rapat Koordinasi Nasional (Rakernas) sedangkan PKS menunggu Dewan Syuro.
"Pertemuan-pertemuan itu tetap komunikasi tetap dijalankan di level-level pimpinan partai dalam komunikasi untuk bagaimana memberikan satu pengertian terhadap satu visi dan misi," sambungnya.
Baca juga: Cak Imin Bentuk Poros Baru Lawan Ridwan Kamil, Cek Hasil Survei Elektabilitas Pilkada Jabar 2024
"Tapi kita melihat bahwa masing-masing mempunyai batasan-batasan. Misalnya, yang belum berkomunikasi dengan Pak Prabowo langsung itu adalah PDI Perjuangan menunggu daripada Rakernas, dari PKS juga masih menunggu dari Dewan Syuro."
"Tetapi komunikasi tetap terjalin dengan pimpinan-pimpinan," jelas Wihadi.
PSI Harap PKS dan PDIP Diluar
Partai Solidaritas Indonesia atau PSI berharap PDIP dan PKS tetap berada di luar pemerintahan.
Ketua DPP PSI, Furqan Amini M Chan, berharap tak banyak partai tambahan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Furqan menilai pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang membutuhkan partai-partai penyeimbang di luar pemerintahan.
Sehingga ia berharap tidak semua partai bisa dengan mudah bergabung koalisi pemerintahan yang akan datang.
"Kalau semuanya bergabung tidak akan sehat, karena harapannya check and balancing bisa jalan, fungsi-fungsi legislasi mengawasi pemerintah bisa jalan."
"Idealnya tidak terlalu banyak tambahan Koalisi Indonesia Maju untuk kombinasi atau konfigurasi kabinet ke depan," ungkap Furqan dalam talkshow Overview Tribunnews, Kamis (25/4/2024).
Menurutnya, ada beberapa partai yang bisa menjaga konsistensinya mengambil jarak dari kekuasaan eksekutif dan memainkan peran legislasi yang maksimal untuk mengawasi pemerintahan.
"Dalam hal ini, mungkin ya, mungkin, partai seperti PDIP atau PKS punya DNA yang bagus untuk jadi oposisi atau penyeimbang di parlemen," ungkap Furqan.
Prabowo Peringatkan Dedi Mulyadi, Akan Diusut Jika Brengsek |
![]() |
---|
Daftar 19 Produk Herbal Ilegal dengan Kandungan Obat Kimia Berbahaya dan Tidak Punya Izin Edar |
![]() |
---|
Tanpa UTBK SNBT! 28 Sekolah Kedinasan Ini Tawarkan Kuliah Gratis dan Peluang Jadi CPNS |
![]() |
---|
Di Munas PKS, Prabowo Tegaskan tak Dendam ke Anies Baswedan soal Nilai 11 di Debat Pilpres |
![]() |
---|
Gugatan UU Tapera Dikabulkan MK, Pekerja Tidak Lagi Wajib Jadi Peserta dan Bayar Iuran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.