Ibu Kota Negara
Ridwan Kamil Bikin Bangunan Bisa Hilang untuk IKN Nusantara di Kaltim, Apartemen Bukan Kayak Jakarta
Ridwan Kamil berencana membuat bangunan yang bisa hilang untuk IKN Nusantara di Kaltim. Apartemen bukan kayak Jakarta.
Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan.
Baca juga: Pelesiran ke Destinasi Wisata IKN Nusantara di Kaltim, Rumah Batik hingga Goa Tapak Raja
Selain itu, bangunan dengan nilai kontrak Rp 1,34 triliun ini juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.
"Istana Negara ditargetkan Juni sudah selesai," cetus Basuki.
Sementara progres konstruksi Kantor Presiden dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 1,56 triliun, sudah lebih dari 80 persen.
Kantor Presiden merupakan tempat Kepala Negara Republik Indonesia dan Ibu Negara bekerja.
Bentuk bangunannya yang tidak bisa dibilang sederhana ini, merepresentasikan keagungan dan kewibawaan.
Kemegahan yang ditampilkan pada bangunan Kantor Presiden ini tecermin pada penataan interior, khususnya lobby utama yang berfungsi sebagai ruangan pertama saat kaki menginjakkan gedung ini.
Desain bangunan dibuat bertingkat untuk menyesuaikan topografi yang ada.
Sedangkan perkembangan terbaru Lapangan Upacara yang dilapisi rumput Zoysia Matrella berstandar FIFA, siap digunakan dengan kondisi 90 persen menuju tuntas.
"Rumput-rumput ini sudah kita siapkan semua. Demikian halnya dengan bendera, akan segera dipasang. Jadi semuanya, untuk prasarana pelaksanaan upacara 17 Agustusan, insya Allah selesai pada bulan Juni 2024," imbuh Basuki.
Lapangan Upacara ini dirancang dengan kapasitas tampung sekitar 8.000 orang.
Oleh karena itu, penyelenggara upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI yakni Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Sekretariat Presiden harus mempertimbangkan kesiapan pelaksanaannya.
Baca juga: 71.643 Calon ASN Dibutuhkan di IKN Nusantara, Seleksi Segera Dibuka, Formasi Ini yang Paling Dicari
Percepatan
Secara umum, kemajuan konstruksi infrastruktur dasar KIPP IKN yang mencakup Batch I dan Batch II, sesuai dengan rencana.
Kalaupun ada deviasi atau melambat, hal ini karena belum seluruh pekerja konstruksi kembali ke IKN usai libur Lebaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.