Berita Samarinda Terkini

Kosmetik Ilegal Berbahaya Beredar di Samarinda, Pengguna Testimoni Kulit Menipis Urat Wajah Terlihat

Di antaranya kosmetik yang mengandung bahan dilarang, skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan, kosmetik tanpa izin edar

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
Grafis TribunKaltim.co/Budi Susilo
Ilustrasi kosmetik ilegal yang diduga berbahaya untuk kesehatan kulit tubuh. BPOM kembali merilis daftar produk kecantikan atau kosmetik yang dianggap berbahaya dan ilegal di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (12/5/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Maraknya peredaran kosmetik berbahaya kembali mengancam kesehatan masyarakat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Lantaran baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia (RI) kembali merilis daftar produk kecantikan atau kosmetik yang dianggap berbahaya dan ilegal di Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Di antaranya kosmetik yang mengandung bahan dilarang, skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan, kosmetik tanpa izin edar, dan juga produk injeksi kecantikan.

Rupanya, salah satu kosmetik berbahaya dengan nama merk Tabita masih eksis beredar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca juga: Kejari Balikpapan Musnahkan Barang Bukti 253 Kasus, dari Senjata Tajam Sampai Kosmetik Ilegal

Menurut pengamatan TribunKaltim.co, salah satu toko kosmetik dan kecantikan online di Kota Samarinda, masih menjual produk merk Tabita.

Bahkan terpantau juga, terdapat dua akun instagram dengan ribuan jumlah pengikut terlihat masih aktif menjual produk ini.

Di Balik Kulit Kinclong Instan

Produk merk Tabita tak asing bagi sejumlah warga di Kota Samarinda. Sejak beberapa tahun silam, produk ini memang sempat ramai.

Seperti yang diungkapkan oleh Putri, warga pendatang asal Tenggarong, Kalimantan Timur

“Saya memang belum pernah pakai, tapi saya tau. Karena ada keluarga yang pakai dan ada juga di sana resellernya,” ungkap Putri saat ditemui TribunKaltim.co di Mal City Centrum di Samarinda.

Ia mengaku, pernah mendengar kabar burung tentang efek samping berbahaya dari produk Tabita. Sebab itu, dirinya enggan mencoba-coba.

Baca juga: Edarkan Kosmetik Ilegal di Kaltim, Pelaku Diancam 15 Tahun Penjara

“Ada yang lepas dari produk itu tiba-tiba wajahnya langsung gosong, kusam. Makanya sampai sekarang saya gak mau coba,” tegas Putri.

Selain Putri, Yulia, warga Kecamatan Samarinda Ulu, turut menceritakan pengalaman keluarganya yang menggunakan Tabita.

Meskipun sadar akan bahaya kosmetik ilegal, keluarga Yulia tetap kekeh menggunakan Tabita karena efek mencerahkan kulit yang cepat.

"Sudah pernah saya sampaikan juga kalau kabarnya skincare itu mengandung zat berbahaya, dia sadar tapi dia tetap bilang bagus," bebernya.

"Tapi memang kulitnya kinclong, meskipun keliatan tipis dan urat-urat wajahnya keliatan," tutur Yulia.

Efek yang Dirasakan

Sementara itu, Tika, warga Kecamatan Samarinda Utara menceritakan pengalaman pahitnya menggunakan kosmetik berbahaya merk Esther dan Tabita.

Tika pertama kali mencoba merk Esther saat berusia 20 tahun. Awalnya, ia tergiur dengan janji kulit cerah dan mulus yang ditawarkan produk tersebut. Namun, kenyataannya justru berbeda.

Baca juga: Pengakuan Pembuat Kosmetik Ilegal Asal Pinrang Sulsel: Saya Coba Sendiri Sebelum Jual

Menyadari efek samping Esther, Tika kemudian beralih ke Tabita. Awalnya, ia merasa puas dengan hasil instan yang diberikan Tabita, yaitu wajah putih dan cerah.

Namun, Tika merasakan efek samping lain yang tidak kalah berbahaya.

"Wajah saya memang putih, cerah, tapi kulit rasanya tipis sekali, kena panas matahari wajah saya memerah, ngerasa panas, entah karena kulit ngerasa tipis itu, urat-urat wajah juga nampak," ujar Tika.

Tika pun akhirnya menyadari bahaya dari kosmetik berbahaya dan memutuskan untuk berhenti menggunakannya. Ia pun berusaha keras untuk memulihkan kondisi kulitnya yang rusak.

Baca juga: Polisi Temukan Ratusan Kosmetik Tanpa Izin Edar di Home Industri Ekstasi 

"Setelah sadar, saya lepas dan memperbaiki kulit saya supaya menjadi pulih. Itu pun butuh waktu lama dan bertahan," tutupnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved