Ibu Kota Negara

Ledakan Penduduk di Balikpapan Imbas IKN dan Proyek RDMP Pertamina, Krisis Air Makin Mengancam

Ledakan penduduk di Balikpapan, imbas IKN dan proyek RDMP Pertamina, krisis air makin mengancam.

KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER
Istana Negara yang merefleksikan bentuk Burung Garuda masih dalam tahap penyelesaian konstruksi. Ledakan penduduk di Balikpapan, imbas IKN dan proyek RDMP Pertamina, krisis air makin mengancam. 

"Relokasi Aparatur Sipil Negara (ASN) pasti akan berpengaruh terhadap Balikpapan sebagai penyangga IKN. Dan RDMP saja saat ini sudah berkontribusi terhadap fenomena bertambahnya penduduk non permanen alias temporer," tutur Marinda kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

lihat fotoBeberapa mobil penyedia jasa air tandon milik swasta. Nasib warga Balikpapan saat krisis air, antrean air tanki PDAM capai 696 pelanggan hingga harga air tandon swasta melonjak. Sampai kapan?
Beberapa mobil penyedia jasa air tandon milik swasta. Nasib warga Balikpapan saat krisis air, antrean air tanki PDAM capai 696 pelanggan hingga harga air tandon swasta melonjak. Sampai kapan?

Kendati demikian, lanjut dia, harus dipahami bahwa BPS mengacu pada pengategorian penduduk siang dan penduduk malam yang tentunya berbeda.

Selain itu juga, BPS memiliki konsep sendiri tentang penduduk yakni orang yang berdomisili alias penduduk permanen.

Kembali pada dampak proyek jumbo IKN dan RDMP, Marinda mengakui, sangat signifikan terhadap kemampuan dan kapasitas Balikpapan sebagai sebuah kota penyangga.

Baca juga: 60 Guru SD di Kecamatan Sepaku PPU, Lokasi IKN Nusantara Dilatih Gunakan Artificial Intelligence

Segala fasilitas baik hiburan, pendidikan, rumah sakit, penginapan (akomodasi), restoran, olahraga, dan lain-lain terkonsentrasi di Balikpapan sebagai kota terdekat IKN dan memiliki aksesibilitas paling memadai.

Jadi, meskipun para ASN berdomisili di IKN, IKN kelak akan tetap bepergian ke Balikpapan, mencari hiburan, dan berwisata.

Dari aktivitas-aktivitas ini, ekonomi Balikpapan akan menggeliat dan tentu saja memantik atau memicu pertambahan penduduk, terutama penduduk temporer.

Kendati demikian, Mandira mengakui, hingga saat ini belum ada metode atau formulasi khusus menghitung jumlah penduduk temporer.

Oleh karena itu, seluruh stakeholder baik Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Penduduk dan Catatan Sipil, maupun akademisi harus melakukan kajian lebih lanjut.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Titip Doa Pembangunan IKN saat Lepas Jamaah Haji Balikpapan

Hal ini penting mengingat Kota Balikpapan harus mempersiapkan diri dengan matang agar mampu mengakomodasi tingginya tingkat kebutuhan akan air, listrik, dan sarana-prasarana lainnya, dengan perhitungan dan strategis yang realistis.

"Nanti berapa jumlah penduduk, tentunya perlu kajian yang lebih mendalam. Teman-teman di Disdukcapil Balikpapan mulai berdiskusi dengan kami bagaimana cara memperoleh data penduduk non permanen. Mudah-mudahan nanti bisa diwujudkan kegiatan itu sehingga kita tahu pasti berapa sih jumlah penduduk yang menetap dan non permanen di Balikpapan," urai Marinda. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved