Berita Penajam Terkini

60 Guru SD di Kecamatan Sepaku PPU, Lokasi IKN Nusantara Dilatih Gunakan Artificial Intelligence

Guru-guru di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dibekali pengetahuan Artificial Intelligence (AI), oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
60 Guru SD di Sepaku Penajam Paser Utara Kalimantan Timur dibekali pengetahuan menggunakan Artificial Intelligence, Rabu (15/5/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Guru-guru di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dibekali pengetahuan Artificial Intelligence (AI), oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Kelompok Keahlian Ilmu-Ilmu Kemanusiaan (KKIK) Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebanyak 60 guru Sekolah Dasar mengikuti kegiatan bertajuk Artificial Intelligence demi kebaikan bersama: Menegakan Etika dalam Teknologi Pendidikan ini.

Para peserta kegiatan ini, diperkenalkan dan mempraktikan langsung penggunaan Chat GPT, Microsoft dan gemini.

Baca juga: Transportasi IKN Nusantara, Pengendali Lalu Lintas Berbasis Artificial Intelligence

Ketiga platform tersebut diharapkan dapat membantu memberikan kemudahan kepada para guru, untuk membuat perangkat pembelajaran, mencari ide-ide mengenai metode pembelajaran, dan lainnya.

"Penggunaan Chat GPT ini perlu diantisipasi dan dipahami dalam dunia pendidikan. Guru dan siswa tentu harus mampu menggunakannya agar menjadi maslahat bukan sarana tipu muslihat sehingga dalam penggunaannya diperlukan Etika," ungkap perwakilan KKIK Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB, Rabu (15/5/2024).

Ketua Tim dari kegiatan ini Ade Engkus Kusnadi mengatakan, bahwa guru sebagai pendidik dimasa kini harus adaptif dengan perkembangan teknologi yang ada.

"Kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan melahirkan manfaat dan tantangan, harus diingat bahwa teknologi itu hanya alat, perlu sentuhan nilai-nilai dalam penggunaannya. Jangan sampai teknologi menjadi kehilangan manfaat ketika dikembangkan dan dipergunakan tanpa landasan nilai-nilai atau etika yang baik," jelasnya.

Para guru juga terlihat antusias mempelajari dan memahami penggunaan AI sekaligus etikanya.
Diharapkan, guru menyadari bahwa secanggih apapun teknologi yang ada termasuk AI, sejatinya tetaplah membutuhkan manusia yang paham tentang etika penggunaannya.

Baca juga: Artificial Intelligence Pada Marketing

Artificial intelligence sebuah algoritma yang mempelajari perintah-perintah sebelumnya. Maka dari itu, perlu bijak dalam menggunakannya.

Salah seorang guru dari SDN 006 Sepaku, Ali Pohan, menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan ini.

Menurutnya ini sangat bermanfaat untuk guru SD di Sepaku terutama untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

"Tentu saja ini sangat bermanfaat bagi kami dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah," katanya.

Hal senada disampaikan peserta lain, Rina Suradi, guru SDN 003 Sepaku. Ia mengungkapkan bahwa dengan pelatihan ini, ada ilmu baru yang didapat, terutama mengenai cara penggunaan AI.

 

Outputnya, guru menjadi lebih peduli untuk melakukan cross check atas informasi data yang didapat dari AI.

"Kita jadi lebih peduli untuk cross check ulang informasi yang didapatkan dari AI," paparnya. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved