Ibu Kota Negara

IKN Nusantara di Kaltim Proyek Politis, Alasan Prabowo Nilai Jakarta tak Lagi Ideal Jadi Ibu Kota

IKN Nusantara di Kalimantan Timur proyek politis. Tengok alasan Prabowo Subianto nilai Jakarta tak lagi ideal jadi Ibu Kota Negara.

Kemhan.go.id
Prabowo Subianto dan pekerja IKN Nusantara - IKN Nusantara di Kalimantan Timur proyek politis. Tengok alasan Prabowo Subianto nilai Jakarta tak lagi ideal jadi Ibu Kota Negara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim semakin gencar dilakukan pemerintah pusat.

Target ASN berkantor hingga melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan Agustus 2024 di IKN Nusantara dikejar-kejar pemerintah Era Jokowi.

Bearu-baru ini presiden terpilih, Prabowo Subianto menyebit IKN Nusantara di Kalimantan Timur merupakan proyek politis.

Bukan tanpa alasan Prabowo Subianto mengatakan hal tersebut.

Selain itu Prabowo Subianto menilai Jakarta tak lagi ideal jadi Ibu Kota Negara, sehingga pihaknya mendukung pemindahan ibu kota ke IKN Nusantara di Kaltim.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Jokowi Berkantor di IKN Nusantara di Kaltim Mulai Juli 2024, Pemerintah Siapkan Smart Defense System

Baca juga: Dampak Nyata IKN Nusantara di Kaltim, Ekonomi di Balikpapan Meroket Tajam, Jadi Kota PMDN Tertinggi

Baca juga: Siap-Siap, Kemenag Buka 1.378 Formasi CPNS 2024 Khusus Penempatan IKN Nusantara di Kalimantan Timur

Modal utama pemindahan dan membangun ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Penjelasan itu disampaikan oleh Presiden RI terpilih Prabowo Subianto di acara Qatar Economic Forum di Doha, Qatar, Rabu (15/5/2024).

Ia menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, di hadapan investor, pakar ekonomi, dan perwakilan negara asing yang menghadiri kegiatan tersebut.

“Kami sangat percaya diri dan yakin (pembangunan) ibu kota ini proyek yang politis, dan dorongan utamanya harus dari sumber daya dalam negeri, dan nantinya investasi asing akan datang,” ujarnya, dikutip Antara.

Dalam kesempatan itu, ia secara terbuka menyampaikan dukungan dan komitmennya untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN.

Baca juga: Akmal Malik Ingin Penajam Paser Utara-IKN Nusantara Ada Rute Laut agar Punya Jalur Tempuh Memadai

Menurut Prabowo, Jakarta bukan ibu kota yang ideal untuk Indonesia, sebab, wilayahnya terlampau padat penduduk, dan daya dukung alamnya yang tak lagi memadai.

Ia pun menjelaskan bahwa setiap tahunnya tingi permukaan air di Jakarta meningkat antara lima hingga 10 sentimeter.

“Tinggi permukaan air laut naik 5–10 centimeter tiap tahunnya. Jadi, kami harus membuat tanggul raksasa, dan itu juga program yang saya buat,” tuturnya.

Namun, lanjut dia, memindahkan ibu kota juga merupakan salah satu cara membawa sumber pertumbuhan ekonomi ke luar Jakarta dan ke luar Jawa sebelum tanggul raksasa ini berdiri sekitar 10–15 tahun ke depan.

“Ibu kota kami telah ada di lokasi yang aman dari ancaman tersebut,” kata Prabowo.

Baca juga: Nahdlatul Wathan di IKN Nusantara Kaltim, Bakal Bangun Pondok Pesantren hingga Perguruan Tinggi

10 Teknologi Canggih Istana Presiden di IKN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, hingga Mei 2024, progres konstruksi fisik Istana Negara yang merupakan yang merupakan tempat Presiden Republik Indonesia menerima tamu-tamu kenegaraan, sudah mencapai progres 67 persen.

"Saat ini tengah memasuki tahap arsitektural, penataan interior, mekanilak, elektrikal, plumbing (MEP), penataan lanskap, penataan jalan, termasuk Multi Utility Tunnel (MUT), dan jembatan," ujar Basuki kepada Kompas.com.

Bentuknya merefleksikan Burung Garuda yang dirancang dengan tampilan monumental dan simetris yang dominan, diimplementasikan pada wajah depan Istana dengan pilar-pilar tinggi sejumlah 34 pilar.

Konsep keseimbangan bukan hanya pada tampilan bangunan namun juga secara keseluruhan kawasan.

Selain itu, bangunan dengan nilai kontrak Rp 1,34 triliun ini juga didesain tanggap iklim dan meminimalisasi perubahan terhadap bentuk dan kondisi topografi tapak.

"Istana Negara ditargetkan Juni sudah selesai," cetus Basuki. 

Karena sifatnya sangat vital, maka Istana Negara dirancang dan dilengkapi dengan sejumlah teknologi canggih yang mendukung pengamanan dan keamanan gedung menjadi lebih paripurna.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Titip Doa ke Jamaah Haji Agar Pembangunan IKN Lancar, Akmal Malik: Lebih Mabrur

Bangunan yang konstruksinya dikerjakan KSO PT PP (Persero) Tbk dan PT Wika (Persero) Tbk ini mengadopsi konsep smart building.

Terdapat elemen otomatisasi pada bangunan seluas 19.085 meter persegi dengan lahan 25.154 meter persegi ini.

Berikut teknologi canggih smart building Istana Negara IKN:

1. Sistem Alarm Kebencanaan

Sistem alarm ini mendeteksi kebakaran menggunakan detektor panas dan asap serta alat pemadam api otomatis.

Selain itu, menggunakan sistem pemadaman api dengan gas ramah lingkungan yang telah berstandar Underwriters Laboratories (UL) Listed.

2. Sistem Kamera Pengawas

Pengawasan video secara live atau real time berjalan penuh selama 24 jam setiap hari dari semua area Istana Negara.

3. Sistem Kontrol Akses

Sistem kontrol pengendalian pintu-pintu dan titik akses secara otomatis dilakukan dari pusat pengendali.

4. Sistem Kelistrikan

Pencatatan penggunaan listrik, monitor, dan status panel, terintegrasi pada sistem kontrol.

Baca juga: 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Alam di Wilayah IKN Kaltim, Beragam Budaya dan Menyenangkan

5. Sistem Pencahayaan Otomatis

Lampu penerangan menggunakan sensor cahaya, gerak, dab kontrol melalui Battery Management System (BMS).

Efisiensi pada sistem pencahayaan juga dikontrol melalui sistem KNX yakni teknologi kontrol bangunan yang digunakan dalam otomatisasi bangunan untuk mengatur pencahayaan, AC, sistem keamanan, dan perangkat listrik.

6. Sistem Pengondisian Udara

Penggunaan sistem pendinginan udara melalui Air Handling Unit (AHU), dan Variable Air Volume (VAV), yang terintegrasi dengan BMS.

Selain itu juga terdapat Ventilating Air Conditioning (VAC) System sentra dengan menggunakan Dedicated Outside Air System (DOAS) yang telah didesain untuk memenuhi standar green and smart building.

7. Sistem Air Minum

Sistem ini digunakan untuk mengamati kapasitas tangki air dan status pompa serta pencatatan penggunaan air minum.

Baca juga: IKN di Kaltim Dinilai Mengancam Kehidupan Satwa Liar, Sekarang Bagaimana Mengurangi Dampaknya

8. Sistem Air Limbah

Sistem ini digunakan dalam pengamatan status pengelolaan air limbah serta pencatatan penggunaan air hasil daur ulang.

9. Sistem Transportasi

Dalam Gedung Sistem ini digunakan dalam pelaksanaan monitoring posisi elevator berdasarkan lantai.

10. Integrated Building Management System (IBMS)

IBMS merupakan sebuah teknologi untuk memonitor dan mengontrol berbagai informasi dan mengoptimalkan kondisi di dalam gedung dari sejumlah sistem untuk mendapatkan kinerja.

Informasi ini kemudian digunakan untuk mengotomasi berbagai proses, mulai dari pemanasan dan ventilasi, hingga sistem tata udara, sistem pencahayaan, dan keamanan. (*)

Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved