Berita Nasional Terkini

Refly Harun Olok-olok NasDem dan PKB Gabung Prabowo-Gibran, Eks Relawan Anies Labeli Mualaf Oposisi

Refly Harun olok-olok NasDem dan PKB gabung Prabowo-Gibran. Eks Relawan Anies labeli NasDem dan PKB mualaf oposisi.

(Capture YouTube Refly Harun)
Foto Refly Harun - Ahli Tata Negara, Refly Harun olok-olok NasDem dan PKB gabung Prabowo-Gibran. Eks Relawan Anies labeli NasDem dan PKB mualaf oposisi. 

"Relatifnya 6 bulan. (sampai) Maret, April. (kira-kira) 7 bulan, bayi aja belum lahir," ucap Refly.

Baca juga: Diprediksi Tinggalkan Anies Gabung Prabowo, Nasdem dan PKB Disebut Refly Harun Sebagai Mualaf

Kekecewaan terhadap "mualaf oposisi" juga disampaikan Refly untuk Partai Nasdem, bahkan jauh sebelum PKB memberi karpet merah untuk Prabowo.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan ucapan selamat kepada Prabowo pada 20 Maret 2024, setelah penetapan perolehan suara hasil pemilu.

Namun, kemarahan para relawan semakin hari semakin turun dan memasrahkan seluruh perjuangan perubahan kepada Tim Hukum Anies-Muhaimin untuk bergelut di sidang Mahkamah Konstitusi.

"Karena kemarahan itu sudah diungkapkan 20 Maret, dan titiknya urun, kelihatannya pada pasrah saja," ucap dia.

Selain itu, Refly Harun mengatakan, tingkah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebelum putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) sangat menyakiti hati relawan koalisi perubahan.

Dia juga kaget karena ucapan selamat dilontarkan Surya Paloh setelah penetapan suara terbanyak hasil pilpres, bukan penetapan pemenang pilpres.

"Ketika tanggal 20 Maret itu diumumkan dan suara terbanyak Prabowo-Gibran, saya dan teman-teman lainnya syok ketika Surya Paloh sebagai partai pendukung 01 mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran atas kemenangannya," kata Refly.

Baca juga: Refly Harun Muntahkan Rasa Sakit Dipermainkan NasDem dan Surya Paloh, Akui Anies tak Punya Power

Refly mengatakan, karena ucapan Surya Paloh itu, hampir saja para relawan menurunkan bendera Nasdem di Sekretariat Timnas Anies-Muhaimin di Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia juga turut mengkritik sikap Surya Paloh, tetapi petinggi Partai Nasdem kemudian menelepon dan menyebutkan Surya Paloh serta Prabowo Subianto adalah kawan lama.

"Kok bisa, dan saya menganalisis kok heran kenapa? Betul dia suara terbanyak tapi pertempuran belum selesai karena masih ada MK. Saya kritik, akhirnya saya ditelepon tokoh senior di partai itu, yang kurang lebih mengungkapkan ya mereka teman baik, long-long story," ucap dia.

Karena peristiwa itu, Refly menyimpulkan, dalam pilpres ini, siapa pun yang menang, Surya Paloh dan Prabowo akan saling menjaga kepentingan berkuasa mereka masing-masing.

"Jadi kesimpulan ya waktu itu adalah, siapa pun yang menang, mereka akan saling ajak. Akan saling dalam tanda kutip membela kepentingan masing-masing saling melindungi," ucap dia.

Refly juga menyebut, faktor pertemanan inilah yang membuat Surya Paloh terburu-buru memberikan selamat kepada Prabowo.

Namun, di sisi lain, kata dia, tingkah Surya Paloh itu sangat melukai relawan perubahan yang sangat militan memperjuangkan kemenangan Anies-Muhaimin.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved