Ibu Kota Negara

Akhirnya Internet Stralink Milik Elon Musk Kini Bisa Dinikmati di IKN Nusantara, Laju Hingga 80 Mbps

Akhirnya internet Stralink milik Elon Musk kini bisa dinikmati di IKN Nusantara, laju hingga 80 Mbps

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(Dok. Tony Blair Institute)
Tampak petugas sedang memasang perangkat Starlink Flat High Performance Kit yang disediakan oleh Tony Blair Institute for Global Change (TBI) di sejumlah titik di ibu kota Nusantara (IKN). 

Dalam uji coba di HPK, laju internet satelit Starlink menunjukkan kecepatan yang stabil di atas 70 mega bite per second (Mbps).

Bahkan, pada waktu tertentu bisa mencapai 80 Mbps.

Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi, sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.

"Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat," tutur Ali.

Tak Cocok Buat IKN

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut sejumlah alasan sehingga layanan internet Starlink dinilai tidak cocok untuk dikembangkan di IKN Nusantara

Diketahui, Starlink, proyek konstelasi satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan dirgantara swasta yang didirikan oleh Elon Musk akan segera beroperasi di Indonesia untuk menyediakan layanan internet

Berdasarkan informasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Starlink akan melakukan uji coba di IKN Nusantara. 

Baca juga: Para Pelajar Kaltim Bakal Wajib Tanam Pohon, Dukung IKN yang Ramah Lingkungan dan Lestari

Baca juga: Rudy Masud Harap LDII Jadi Lokomotif Peningkatan Kualitas SDM Menyambut IKN

 “Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (jadwal uji coba layanan Starlink di tahun 2024,” tutur Menkominfo Budi Arie Setiadi seperti dilansir dari website Kominfo, Jumat (5/4/2024). 

Terkait hal ini, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan teknologi yang dimiliki Starlink untuk menyediakan layanan internet sebenarnya tidak dibutuhkan di kawasan IKN.

“Sebenarnya kalau menurut saya IKN gak terlalu butuh satelit ya, IKN kan gak terlalu jauh dari ibu kota provinsi lain seperti Samarinda atau Balikpapan.

Maksudnya untuk ditarik jaringan fiber optik masih sangat memungkinkan,” ungkapnya.

Untuk diketahui Starlink adalah layanan internet satelit yang menggunakan satelit Low Earth Orbit (LEO) yang dekat dari permukaan bumi (biasanya berada pada ketinggian 500 hingga 1.200 km dari permukaan bumi).

Arif menambahkan, penggunaan LEO biasanya adalah untuk mendukung wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau fiber optik, contohnya daerah pedalaman yang belum memiliki akses jalan, atau singkatnya wilayah 3T.

“Lokasi IKN gak jauh-jauh banget dari Balikpapan dan di Balikpapan sendiri sudah banyak fiber optik.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved