Berita Samarinda Terkini

Para Pelajar Kaltim Bakal Wajib Tanam Pohon, Dukung IKN yang Ramah Lingkungan dan Lestari

Pro dan kontra masih terus membayangi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur yang pembangunan tahap I sudah nyaris selesai di 2024

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
HO/Pemkab Berau
ILUSTRASI - Salah satu bentuk konsistensi menamam pohon menjadikan salah satu area pertambangan di Kota Bontang, Kalimantan Timur tetap asri dan terjaga 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pro dan kontra masih terus membayangi perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur yang pembangunan tahap I sudah nyaris selesai di 2024 ini.

Meski banyak yang mendukung dan dinyatakan memiliki konsep 'smart city' yang ramah lingkungan, namun tidak sedikit yang menilai IKN sebagai proyek 'pembabat' hutan di Benua Etam ini.

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik pun memberikan penilaiannya mengenai pandangan orang-orang yang meragukan IKN yang berkonsep smart and sustainable forest city atau kota hijau, maju dan berkelanjutan tersebut.

Memiliki kabupaten dan kota yang menjadi penyangga IKN, Akmal Malik menegaskan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap mendukung pembangunan bakal ibu kota negara baru tersebut.

Baca juga: Akmal Malik Yakin Pemulihan Usai Banjir di Mahakam Ulu Memakan Waktu Satu Bulan

Baca juga: 3 Lokasi Terparah karena Banjir Mahakam Ulu Kaltim, Akmal Malik Tekankan Pemulihan Listrik

Untuk menepis isu bahkan hutan Benua Etam perlahan tergerus pembangunan masif, Akmal Malik mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov Kaltim sudah menanam 5 juta pohon baru di Kelurahan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Pihaknya bahkan sudah meminta agar Dinas Kehutanan Kaltim dapat menyediakan 200 ribu bibit pohon.

Rencananya ribuan bibit itu akan mendukung program wajib menanam pohon bagi siswa SMA dan SMK.

"Itu wajib. Mereka (siswa dan siswi) baru boleh ikut ujian kalau pohon yang mereka tanam selama dua tahun terpelihara dengan baik," ujarnya saat menjadi bintang tamu podcast Helmy Yahya.

Namun Akmal Malik menegaskan pohon yang ditanam harus merupakan pohon lokal seperti Ulin, Jabon, kapur dan lain sebagaimnya.

"Lokasi tanamnya di mana? Bisa di sekolah. Atau di mana saja, lahan kita luas kok, 15 juta hektare. Nanti pohon-pohon itu diberi chip. Jadi terpantau pertumbuhannya," jelasnya.

Baca juga: Dampak IKN Hadir di Kaltim, Pj Gubernur Akmal Malik Akui Lalu Lintas Kini Jadi Padat

Dengan adanya program tersebut, Akmal Malik meyakini dapat menumbuhkan kebiasaan baik dan mendorong kelestarian alam.

"Mumpung anak-anak sekolah masih bisa diarahkan. Konsistensi kita yang bisa mewujudkan itu," tegasnya.

"Apakah bisa dijalankan? Tentu. Pemerintah pusat kan sudah buat kebijakan. Tinggal kuncinya ada pada pemerintah daerah sampai kepala desa yang komitmen konsisten menjalankan," tegasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved