Ibu Kota Negara
Antisipasi Krisis Air dan Bencana IKN Nusantara di Kaltim, OIKN Pakai Metode Digitalisasi
Antisipasi krisis air dan bencana IKN Nusantara di Kaltim. OIKN pakai metode digitalisasi, bawa isu ke WWF di Bali.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Antisipasi krisis air dan bencana IKN Nusantara di Kaltim.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pakai metode digitalisasi, bawa isu ke WWF di Bali.
Pihaknya mengupayakan pengelolaan air dan manajemen bencana di IKN menggunakan metode digitalisasi dan solusi berbasis alam.
Hal ini disampaikan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono dalam panel ahli dan pemimpin tingkat tinggi mengenai air dan bencana (HELP) ke-23 yang merupakan bagian dari rangkaian acara World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, pada Minggu, (19/05/2024).
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Akhirnya Internet Stralink Milik Elon Musk Kini Bisa Dinikmati di IKN Nusantara, Laju Hingga 80 Mbps
Baca juga: Jatah Rp 16 Triliun/ Tahun untuk IKN Nusantara dari APBN, Prabowo: Negara Masih Bisa Menanggungnya
Baca juga: Inilah Jenis Kendaraan yang Bebas PPN di IKN Nusantara di Kaltim dan Ketentuannya
"Pada forum ini, saya mengusulkan agar kita terus mengadvokasi penerapan digitalisasi dan solusi berbasis alam secara lebih luas," paparnya.
Menurut Bambang, solusi digital dan berbasis alam merupakan langkah praktis dan transformatif yang dapat membantu menyelesaikan berbagai masalah terkait air.
"Saat kita berusaha mencapai kerangka kerja untuk mengatasi masalah air pada WWF ke-10 yang akan dimulai besok (Senin), saya ingin mendorong semua pihak untuk terus menyerukan percepatan adopsi kedua elemen praktis namun transformatif ini," ucap Bambang.
Baca juga: Daftar 10 Teknologi Canggih Istana Presiden IKN Nusantara di Kaltim, OIKN Kolaborasi Sama Amerika
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadapi perubahan iklim melalui pengelolaan air bersih yang baik.
Basuki menegaskan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan memastikan akses air bersih yang berkelanjutan bagi masyarakat.
"Kita sudah banyak melihat bagaimana perubahan iklim sangat berdampak pada kemajuan dan kesejahteraan sosial-ekonomi warga dunia, di mana hal ini salah satunya bisa kita antisipasi dengan pengelolaan sumber daya air yang baik dan benar dengan berbagai pihak yang saling bersinergi," tutur Basuki.
Baca juga: Starlink Sudah Terpasang di IKN Nusantara di Kaltim, Ini Manfaat yang Bakal Dirasakan Masyarakat
Daftar 10 Lokasi Pemasangan Starlink di IKN Kaltim, Warga bisa Jajal Internet Kecepatan 70 Mbps
Berikut daftar 10 lokasi pemasangan layanan internet satelit dari Starlink di IKN Nusantara, Kaltim.
Kehadiran Stalink diharapkan dapat membantu warga di IKN Kaltim untuk mendapatkan internet dengan keepatan hingga 70 Mbps.
Secara resmi uji coba Starlink milik Elon Musk ini akan diumumkan saat groundbreaking IKN di Kaltim dalam waktu dekat.
Warga Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah bisa menjajal layanan internet satelit Starlink.
Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com pada Sabtu (18/05/2024), perangkat Starlink Flat High Performance Kit telah terpasang di 10 titik kunci IKN pada awal Mei 2024.
Ke-10 titik tersebut adalah Kantor Desa Argo Mulyo, Kantor Desa Bukit Raya, Bandara VVIP atau Naratetama, Puskesmas Sepaku, RSUD Sepaku, RS Mayapada yang sedang dalam proses pembangunan, PSSI Training Center, Rest Area, dan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK).
Pemasangan perangkat tersebut merupakan bagian dari uji coba internet Starlink di IKN yang didukung oleh Tony Blair Institute for Global Change.
Tony Blair Institute menyediakan sejumlah perangkat Starlink Flat High Kit performance untuk dipasang di berbagai titik kunci IKN.
Dengan demikian, pemasangan perangkat Starlink ini menandakan momen penting sebagai upaya penyediaan akses internet yang berkualitas dan cepat di IKN sejalan dengan visi kota cerdas (smart city).
Adapun perangkat internet Starlink adalah produk inovasi dari SpaceX, sebuah perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk.
Koneksi internet Starlink ini tersedia untuk mendukung kegiatan ekonomi serta pelayanan publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan hingga keamanan bagi masyarakat setempat, selain kegiatan operasional pembangunan.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, teknologi satelit low earth orbit menjadi keunggulan utama Starlink.
Teknologi ini memungkinkan pemasangan internet di daerah terpencil secara cepat dan praktis, tanpa perlu bergantung pada infrastruktur telekomunikasi kabel serat optik.
Di atas 70 Mbps Dalam uji coba di HPK, laju internet satelit Starlink menunjukkan kecepatan yang stabil di atas 70 mega bite per second (Mbps).
Bahkan, pada waktu tertentu bisa mencapai 80 Mbps. Menurut Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi, sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.
"Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat," tutur Ali.
Uji Coba Starlink Diumumkan saat Grounbreaking VI
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ibu Kota Nusantara (OIKN) Mohammed Ali Berawi memastikan uji coba Starlink, akan resmi diumumkan bersamaan dengan groundbreaking keenam Ibu Kota Nusantara (IKN), akhir Mei 2024.
"Rencananya Proof of Concept (PoC) diumumkan secara resmi pada acara groundbreaking keenam IKN," ujar Ali kepada Kompas.com, Jumat (17/5/2024).
Layanan internet satelit atau satellite internet yang berada di bawah naungan perusahaan roket SpaceX milik Elon Musk, ini diuji coba di 10 titik.
Menurut Ali, uji coba yang dilakukan terkait instalasi dan akses satelit Low Eart Orbit (LOW). Uji coba ini pun masih dalam taraf PoC.
"Tentunya setelah mendapatkan izin operasi, maka Starlink dapat menginvestasikan dan memasang peralatannya untuk mulai beroperasi di IKN," cetus Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Sejauh ini Starlink merupakan satu-satunya penyedia jasa satellite internet yang tertarik masuk IKN.
Ketertarikan Starlink untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan IKN, sejatinya telah diungkapkan Rebecca Hunter dari Government Affairs Starlink dalam pertemuan bersama yang dihadiri oleh OIKN dan Kedutaan Amerika Serikat.
Lembaga konsultan dunia, Tony Blair Institute (TBI) memfasilitasi pelaksanaan PoC yang dilaksanakan pada wilayah area pembangunan yang saat ini masih belum dilengkapi jalur fiber optik.
Hal ini karena menunggu tahapan pembangunan infrastruktur dasar terowongan utilitas serbaguna atau multi utility tunnel (MUT).
Selain bermanfaat pada area kawasan yang sedang dibangun maupun kawasan dengan akses terbatas,
PoC ini ditujukan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan akses internet berbasis satelit.
Untuk pembangunan jaringan internet di kawasan KIPP 1A akan menggunakan jaringan fiber optik, last mile pada gedung atau hunian.
Fiber optik juga digunakan untuk penyediaan internet berbasis wi-fi pada gedung atau hunian.
Tak hanya itu, jaringan 5G mobile broadband akan digunakan juga pada kawasan 1A.
Seiring dengan masuknya investor ke IKN, pembangunan proyek saat ini telah berkembang tidak hanya dikawasan KIPP 1A, yang mencakup Kawasan Istana Presiden, Kantor Kementerian Koordinator, dan ekosistem pemerintahan, melainkan juga sudah masuk pada pembangunan kawasan 1B.
Ali mengungkapkan, selain Starlink, OIKN juga bekerjasama dengan Bakti Kominfo untuk pemanfaatan akses internet satelit Geostationary Earth Orbit (GEO) Satria di lima lokasi prioritas untuk pelaksanaan upacara memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2024.
OIKN juga merencanakan pemanfaatan Lora-Wan untuk jaringan data IoT, tanpa jaringan internet, yang berguna bagi pengumpulan data berbasis sensor untuk kawasan dengan akses infrastruktur terbatas seperti monitoring kawasan hutan dan biodiversitas.
Dengan kawasan hutan tropis yang meliputi 65 persen wilayah IKN, Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital OIKN juga mempertimbangkan pemanfaatan penggunaan akses internet berbasis satelit maupun jaringan sensor Lora-Wan.
Sebelumnya diberitakan, Starlink telah mengantongi dua perizinan sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).
Dengan demikian, selain akan diuji coba di IKN, dengan mengantongi dua izin tadi, Starlink bisa menyediakan internet ke konsumen dalam skema Business-to-Consumer (B2C) di Tanah Air, alias langsung ke pengguna rumahan di Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengelolaan Air dan Manajemen Bencana di IKN Pakai Metode Digital"
Ikuti berita menarik lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.