Ketua DPRD Kukar Dukung CFD Digelar di Kawasan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara

Ketua DPRD Kukar Dukung CFD digelar di kawasan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara karena akan semakin menyehatkan masyarakat.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Miftah Aulia Anggraini
Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid mengaku sangat mendukung perpindahan lokasi CFD di lokasi kawasan budaya, Senin (20/5/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Animo masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan para pedagang begitu luar biasa saat Car Free Day (CFD) dibuka kembali, Minggu (19/5/2024) kemarin. 

Dibukanya CFD di Kota Raja Tenggarong sekaligus sebagai peresmian dipindahnya lokasi lama ke yang baru, yakni dari kawasan Taman Creative Park di Jalan KH Akhmad Muksin ke kawasan budaya. 

Sebagai informasi, kawasan budaya berada di area Kedaton Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura.

Berpindahnya lokasi CFD sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar untuk melakukan penataan di dalam Kota Tenggarong, sekaligus memperkenalkan kawasan budaya kepada masyarakat. 

Baca juga: DPRD Kukar Konsultasi Pembentukan Produk Hukum Daerah ke Kalimantan Tengah

Selain itu, Kutai sebagai kerajaan tertua akan semakin diketahui khalayak luas.

Pasalnya, secara perlahan, bakal ada program untuk menampilkan budaya-budaya Kutai di kawasan anyar tersebut.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar, Abdul Rasid mengaku sangat mendukung perpindahan lokasi CFD di lokasi kawasan budaya ini.

“Saya sangat mendukung sekali karena kalau melihat masyarakat yang mengikuti kegiatan ini kan sangat luar biasa, harapannya CFD semakin menyehatkan masyarakat Kutai Kartanegara,” katanya.

Baca juga: Daftar Nama 45 Anggota DPRD Kukar 2024-2029, PDIP Kuasai Parlemen, Masniyah Dapat Suara Terbanyak

Rasid menegaskan, dirinya cukup memaklumi keramaian pedagang yang belum tertata maksimal karena animo masyarakat sangat tinggi untuk datang ke lokasi CFD yang baru.

Namun demikian, politisi Golkar itu berharap, penataan pelaku usaha mikro, kecil, menengah atau UMKM di kawasan budaya ditata lebih baik ke depannya.

CFD di Kabupaten Kutai Kartanegara ini pun diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat dengan banyaknya pedagang kaki lima yang ikut berjualan di sekitar kawasan budaya.

“Tinggal penataannya saja biar lebih bagus, sehingga yang berjualan itu tidak terlalu menghambat aktivitas warga yang ingin berolahraga. Sehat jasmani sehat juga ekonomi rakyat,” timpal Rasid. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved