Berita Nasional Terkini

Refly Harun Menduga PDIP tak Lagi Solid, Singgung Sejumlah Sinyal Beda Suara Megawati dan Puan

Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga PDIP tak lagi solid. Ia menunjuk sejumlah sinyal perbedaan suara antara Megawati dan Puan Maharani.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
PUAN DAN MEGAWATI BEDA SUARA - Momen saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri saat di acara Rakernas III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023) lalu. Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga PDIP tak lagi solid. Ia menunjuk sejumlah sinyal perbedaan suara antara Megawati dan Puan Maharani. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kondisi internal PDIP menjadi sorotan lantaran hingga saat ini partai Megawati Soekarnoputri ini belum mengambil sikap terkait pemerintahan selanjutnya, yakni Prabowo-Gibran.

Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga, saat ini kondisi internal PDIP tengah tidak solid.

Selanjutnya Refly Harun menunjukkan sejumlah sinyal adanya perbedaan suara antara Megawati Soekarnoputri, Ketua PDIP dan putrinya yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani.

Perbedaan sikap elite PDIP ini menurut Refly Harun bukan hanya pada Megawati dan Puan saja, tetapi juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca juga: Jawaban Megawati Saat Lihat Patung Kurus Berhidung Panjang di Pameran Seni Rupa Butet Kartaredjasa

Baca juga: Kabar Terbaru Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Gerindra Bantah Komunikasi Mandek, Kata PDIP

Baca juga: Gibran Ungkap Prabowo Sudah Jalin Komunikasi dengan Elite PDIP, Tanda-Tanda Partai Megawati Gabung?

“Puan beda, Megawati beda, Hasto beda. Bahkan Puan datang ke Prabowo halal bihalal,

Megawati suaranya enggak jelas, tapi pakai amicus curiae (saat sidang sengketa Pemilu Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi),” ujar Refly dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Jumat (17/5/2024).

“Nah, dari situ kita enggak jelas, PDIP dan Megawati not a single message anymore.

Jadi kalau dulu PDIP itu single message, apa yang dikatakan Megawati itulah sikap PDIP, sekarang enggak lagi,” paparnya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Adapun Megawati sempat mengirimkan amicus curiae atau pernyataan sikap sebagai sahabat peradilan sebelum MK mengetuk palu putusan atas sengketa hasil Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.

Sementara, Puan sempat mengikuti acara buka bersama di kediaman Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat bulan Ramadhan kemarin. 

Bagi Refly Harun, perbedaan sikap kedua elite menjadi salah satu alasan mengapa kini PDIP terkesan tidak tegas, utamanya menyikapi pemerintahan ke depan.

Menurutnya, tidak solidnya sikap politik Megawati dan Puan juga menjadi penyebab gagalnya hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 bergulir di DPR.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024) lalu. Terjawab nasib hak angket kecurangan Pemilu 2024. Gerindra sebut tidak jadi. Reaksi Puan Maharani ketika ditanya soal hak angket.
PUAN DAN MEGAWATI BEDA SUARA - Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024) lalu. Pakar hukum tata negara, Refly Harun menduga PDIP tak lagi solid. Ia menunjuk sejumlah sinyal perbedaan suara antara Megawati dan Puan Maharani. (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

Artinya berbeda, Megawati (minta hak angket jalan) terus, Hasto bilang hak angket (diteruskan).

Puan tidak reaksi apa-apa sebagai leadership di DPR, sebagai Ketua DPR yang harusnya memelihara semangat itu,” tuturnya.

Baca juga: 7 Kekecewaan Megawati pada Jokowi, Gayus Lumbuun: Kalau ke Prabowo Tidak Ada Masalah

Sebagaimana diketahui, sampai saat ini, PDIP masih bergeming soal arah politik ke depan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved