Berita Nasional Terkini

Prabowo Koreksi Program Makan Siang Gratis jadi Makan Bergizi Gratis, Sebut Istilah yang Lebih Tepat

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto mengoreksi istilah program unggulannya yaitu makan siang gratis.

Dok Tribunnews.com
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Prabowo Subianto ubah nama program makan siang gratis jadi makan bergizi gratis 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto mengoreksi istilah program unggulannya yaitu makan siang gratis.

Disampaikan langsung Prabowo Subianto, makan bergizi gratis menjadi istilah yang lebih tepat dibandingkan makan siang gratis.

Hal itu sebagaimana dalam wawancara eksklusif dengan TVOne bertajuk 'Prabowo Subianto Bicara untuk Indonesia' pada Rabu (22/5/2024).

Ya, Prabowo Subianto juga membeberkan alasan kenapa akan diganti makan bergizi gratis.

Alasannya agar menyesuaikan dengan jadwal anak sekolah yang masuk pagi dan pulang siang hari pukul 11-12 siang.

Baca juga: Beda Sikap PAN dan Demokrat soal Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

"Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya.

Karena kalo anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah," kata Prabowo.

 Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Prabowo sebut penggantian nama program makan siang gratis jadi makan bergizi gratis.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Prabowo sebut penggantian nama program makan siang gratis jadi makan bergizi gratis. (Dok Tribunnews.com)

Selain itu, Prabowo menjelaskan program makan bergizi gratis bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga diharapkan mampu menjadi 'growth driver' atau pendorong perekonomian di Indonesia.

Ia menjelaskan program tersebut akan sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia sebab kini banyak anak-anak yang malnutrisi.

"Ini sangat menentukan untuk masa depan bangsa Indonesia.

Anak-anak kita adalah masa depan kita dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita malnutrisi.

Hitungannya kira-kira hampir 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi. Ini sangat memprihatinkan," imbuhnya.

Ia pun mengatakan kini terdapat 76 negara telah yang memberikan program makan bergizi untuk anak-anak di sekolah.

Sedangkan ada 6 negara yang sedang mempersiapkan program makan gratis tersebut.

"Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan (program makan gratis untuk anak-anak), kita mungkin bisa jadi negara ke-7 ya di luar 76 tadi," ujarnya.

Selain itu, ia mengungkapkan telah melakukan uji coba program tersebut di beberapa tempat.

Hasilnya anak-anak menjadi lebih rajin bersekolah dan fokus belajarnya meningkat.

Baca juga: Yusril Ihza Mahendra Kandidat Kuat Menko Polhukam di Kabinet Prabowo-Gibran

"Ini sudah kita pelajari negara lain dan sudah kita uji coba.

Selama beberapa bulan ini saya sudah bikin pilot project di beberapa tempat dan hasilnya sangat meyakinkan," katanya.

Tidak hanya anak-anak yang akan merasakan langsung manfaat dari program makan bergizi gratis.

Tetapi juga perekonomian wilayah akan turut terdorong khususnya bagi para petani maupun peternak.

"Ekonomi akan tumbuh, penghasilan para petani kita akan lebih baik.

Saya percaya produksi akan lebih baik. Saya kira ini growth driver.

Suatu pendorong pertumbuhan ekonomi kebangsaan yang akan sangat mendorong kehidupan bangsa kita. Jadi saya optimistis dan saya percaya kita akan menjadi negara yang lebih kuat," pungkasnya.

Prabowo Soal UKT Mahal

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) perguruan tinggi negeri yang tidak wajar turut disoroti oleh Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto.

Mantan Danjen Kopassus itu pun memiliki komitmen tersendiri mengenai masalah ini.

Prabowo menyampaikan, ia bertekad untuk meringankan UKT untuk perguruan tinggi negeri. Karena itu, dalam kepemimpinannya yang akan datang ia akan bekerja keras mewujudkan keinginannya ini. 

"Apalagi di Universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat (uang APBN) harus jangan tinggi, kalau bisa sangat minim atau gratis.

Ini kita harus hitung dan bekerja keras untuk itu,” kata Prabowo dalam acara wawancara eksklusif stasiun tv swasta bertajuk "Prabowo Subianto Berbicara untuk Indonesia"  Rabu (22/5/2024). 

Prabowo pun menyoroti bagaimana sistem di dunia pendidikan berubah secara drastis pasca Orde Baru, di mana dunia pendidikan menjadi industri menganut nilai kapitalisme.

"Jadi berpikirnya bahwa semua itu bisa menjadi market, padahal ini adalah public goods, kewajiban sosial bagi suatu negara," tegas Prabowo

Ke depan, Prabowo mengatakan bahwa pemerintah akan mencari cara untuk meningkatkan perbaikan dalam dunia pendidikan.

Salah satu program yang diharapkan membantu menambah penghasilan negara dengan signifikan adalah hilirisasi industri yang dicanangkan Presiden Jokowi selama ini.

“Tentunya kita harus hilirisasi untuk kita dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kita,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Ingin Ringankan UKT Perguruan Tinggi Negeri: Kalau Bisa Gratis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo Ganti Nama Program Makan Siang Gratis dengan Makan Bergizi Gratis, Ini Alasannya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved