Berita Samarinda Terkini

3 Pilar Utama dalam Pengelolaan Air di Samarinda Kaltim, Andi Harun Ingatkan untuk Tidak Boros

Andi Harun memaparkan materi terkait tema "Best Practice Kota Samarinda dalam Menjaga Sumber Air dan Meningkatkan Pelayanan Air Bersih

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
Kolase TribunKaltim.co
Walikota Samarinda, Andi Harun, bahas soal pengelolaan air di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Andi Harun menjelaskan, pengelolaan air di Kota Samarinda adalah upaya yang kompleks dan memerlukan kerjasama yang terfokus pada tiga pilar utama. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dalam mengelola sumber air di Kota Samarinda, Kalimantan Timur memerlukan tiga pilar utama.

Apa saja pilar-pilar yang dimaksud? 

Hal ini dijelaskan oleh Walikota Samarinda, Andi Harun, saat menjadi pembicara di event 10th World Water Forum 2024, Bali. 

Walikota Samarinda Andi Harun menjadi satu–satunya kepala daerah dari Indonesia yang menjadi pembicara di Diskusi Panel Local and Regional Governments Day dalam acara 10th World Water Forum 2024 yang digelar di Nusa Dua Bali, Rabu (22/05/2024).

Baca juga: Walikota Andi Harun Minta PDAM Samarinda untuk Bersikap Anti KKN

Kegiatan itu juga dihadiri Walikota Makassar Dani Pomanto, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, bupati Minahasa Utara, Bupati Minahasa Utara Joune J.E. Ganda, dan Walikota Gorontalo Marten Taha.

Acara bergengsi itudihadiri oleh perwakilan dari 30 negara dan diliput oleh lebih dari 400 media nasional dan internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Andi Harun memaparkan materi terkait tema "Best Practice Kota Samarinda dalam Menjaga Sumber Air dan Meningkatkan Pelayanan Air Bersih kepada Masyarakat".

Turut hadir dalam rombongan pejabat dari Pemerintah Kota Samarinda, termasuk Kepala Bappedalitbang Ananta Fathurrozi, Kepala BPKAD Ibrohim, Kepala Bagian Kerjasama Idfi Septiani, Direktur Utama Perumdam Tirta Kencana Wahid beserta Direktur Umum Yusfiansyah, Kepala BPBD Suwarso, dan tenaga ahli Amir.

Baca juga: Antisipasi Kebocoran Pipa PDAM, Samarinda Bakal Miliki Peta Jaringan Pipa

Berbicara menggunakan bahasa Inggris, Andi Harun menjelaskan, pengelolaan air di Kota Samarinda adalah upaya yang kompleks dan memerlukan kerjasama yang terfokus pada tiga pilar utama, yakni sebagai berikut: 

  • Orang;
  • Tempat
  • dan proses.

"Kami menyadari ketika orang-orang berkomitmen untuk berubah, hal itu menjadi kekuatan yang tidak terbendung," ucap Andi Harun.

Kolaborasi antar lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan masyarakat lokal dianggap esensial guna mengatasi berbagai tantangan dan mencapai keamanan air yang berkelanjutan untuk seluruh penduduk.

"Teknologi pengolahan air yang kami gunakan memungkinkan kita untuk memanfaatkan sumber daya air dengan lebih bijak, mengurangi pemborosan, dan memastikan bahwa air bersih tersedia untuk seluruh masyarakat," jelasnya. 

Selain itu, Walikota Andi Harun juga menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga sumber air.

Program edukasi yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, mulai dari sekolah hingga komunitas lokal, telah dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan sumber air.

"Kami percaya bahwa edukasi adalah kunci untuk perubahan jangka panjang. Melalui berbagai program edukasi, kami ingin memastikan bahwa setiap warga Samarinda memiliki pengetahuan dan kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya menjaga sumber air," tambahnya.

Ia juga memaparkan kolaborasi dengan sektor swasta dalam mendukung pengelolaan air di Samarinda.

Kerja sama ini mencakup investasi dalam infrastruktur air bersih, serta program-program corporate social responsibility (CSR) yang berfokus pada konservasi sumber air dan peningkatan akses air bersih.

"Sektor swasta memiliki peran penting dalam mendukung inisiatif pemerintah. Melalui kerjasama yang saling menguntungkan, kami dapat mencapai hasil yang lebih optimal dalam pengelolaan air," tuturnya.

Lembaga Internasional UNCRD Soroti Pembangunan di Samarinda

Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Samarinda, Idfi Septiani saat dihubungi TribunKaltim.co mengatakan, kegiatan Local and Regional Governments Day 10th World Water Forum ini diawali dengan sesi pembukaan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Acara kemudian dilanjutkan dengan pidato dari Presiden World Water Council Mr. Loïc Fauchon,  Walikota Konya Turki yang juga Presiden United Cities and Local Governments (UCLG), Mr. Uğur Ibrahim Altay; Menteri Perairan Maroko, Mr. Nizar Baraka.

Ada juga Ms. Barbara Pompili, Menteri Dalam Negeri Indonesia (Mendagri) RI Tito Karnavian, dan utusan khusus Presiden Republik Prancis untuk One Water Summit yang juga Ketua Inisiatif Tata Kelola Air OECD.

Setelah memaparkan materinya di gedung Singaraja 2, Walikota Samarinda mengarah ke gedung Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) untuk melanjutkan acara dengan sesi press conference.

Kegiatan itu dihadiri Sekjen UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi, Walikota Samarinda Andi Harun, Walikota Konya sekaligus President UCLG Mr. Uğur Ibrahim Altay, dan Sekjen UCLG Ms. Emilia Saiz.

"Jadi yang pertama semenjak Pak Wali ini menjabat selalu memberi tugas kepada seluruh stafnya, termasuk juga saya, untuk mengembangkan bagian kerjas ama. Akhirnya Kota Samarinda itu menjadi anggota United Cities And Local Government Asia–Pacific (UCLG ASPAC), itu ibaratnya PBB-nya untuk tingkat pemerintah kota di seluruh dunia," ungkap Idfi.

Lebih lanjut, keanggotaan Pemkot Samarinda juga menjadi sorotan lembaga internasional UCLG World yang membawahi UCLG ASPAC.

Kemudian juga bersama United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) dalam segi pembangunan, mencoba mengumpulkan data–data Kota di seluruh dunia.

Ternyata kepemimpinan Andi Harun ini menjadi perhatian bukan saja di Indonesia atau nasional, tetapi juga dunia.

Idfi menjelaskan, Kota Tepian dicek bagaimana pembangunan kotanya dari tahun 2021 sampai dengan sekarang.

Karena banyak sekali progres pembangunan yang signifikan dan sangat cepat dibandingkan kota-kota lain.

Masa kepemimpinan Andi Harun yang seharusnya 5 tahun, tapi hanya diberikan waktu 3 tahun setengah rupanya tak membuat berhentinya pembangunan.

"Mereka (lembaga internasional) melihat seluruh indeks pembangunan di Kota Samarinda ternyata naik signifikan. Jadi intinya, berdasarkan prestasi Walikota, dan itu ternyata tidak hanya dipantau di level nasional tetapi dipantau di level internasional," tukas Idfi.

Saat menjadi pembicara, Idfi menegaskan Walikota Andi Harun untuk sharing atau berbagi apa yang dilakukan selama menjabat dan bisa membawa Kota Samarinda lebih maju dengan pesat.

Audiens yang hadir termasuk Walikota dari Turki, Portugal, kemudian menteri dari Turki maupun Prancis.

Kegiatan itu dihadiri tidak hanya pemimpin di level daerah, tetapi juga di level central government untuk saling berbagi informasi terkait pembangunan.

Presiden Water World juga hadir mendengar apa yang disampaikan oleh Andi Harun pada sesi pertama.

Idfi mengungkapkan, Walikota Andi Harun dalam kesempatan itu bercerita bagaimana pihaknya memperjuangkan dan menjaga air di Kota Samarinda.

Mulai dari penanganan Sungai Karang Mumus, kemudian bagaimana meningkatkan produksi air bersih yang dilakukan oleh PDAM.

Selain itu, Andi Harun juga menyampaikan tentang bagaimana pemenuhan air air bersih di Kota Samarinda di mana Di PDAM itu dulunya banyak persoalan-persoalan.

Hal-hal apa saja mulai dari pembenahan tata kelola di dalam PDAM kemudian juga membuka kerja sama dengan pihak swasta untuk peningkatan pelayanan juga dipaparkan.

Termasuk juga bagaimana menjaga kualitas dari air baku untuk masyarakat sumbernya dari mana saja.

Menurut Walikota Andi Harun, kata Idfi, audiens World Water Forum 2024 juga harus mengetahui air merupakan hak asasi manusia dan harus dilindungi, adil serta dijaga.

Ditambah lagi dengan keberadaan Kota Samarinda sebagai mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menggunakan konsep pembangunan 3 cities, sehingga tentu perlu langkah serius untuk pemenuhan air.

Karena kan setiap kota berbeda-beda ya air bakunya dari mana, sharing dan ternyata apa yang dilakukan Pak Walikota itu sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh Mendagri dan Presiden World Water yang akhirnya mendapatkan apresiasi luar biasa dari pemimpin-pemimpin dunia karena mereka baru menyampaikan.

"Tetapi di Kota Samarinda, kita sudah melakukannya tahapan demi tahapannya. Data-data juga disampaikan dari kami Pemkot Samarinda," bebernya.

(TribunKaltim.co/Moh Fairus)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved