Dorong Penyusunan Data Terpilah, DKP3A Kaltim Gelar Pelatihan Sistem Informasi Data Gender
Dorong penyusunan data terpilah, DKP3A Kaltim menggelar pelatihan sistem informasi data gender.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dinas Kependudukan, Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur menggelar pelatihan sistem informasi data gender di Hotel Novotel Balikpapan. Selasa (28/5/2024).
Kepala DKP3A Kaltim, Noryani Sorayalita menyampaikan, jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur pada semester 1 tahun2023 kurang lebih mencapai 4,01 juta jiwa.
Dengan rincian sebanyak 67 persen adalah penduduk dewasa, kemudian 32 persen adalah anak-anak.
Sementara jika dikelompokkan berdasarkan gender antara laki-laki dan perempuan hanya selisih 4 persen.
Dari 4,01 juta jiwa penduduk itu 48 persen perempuan dan 52 persennya adalah laki-laki.
Baca juga: Kaltim, Jambi dan 2 Negara Lain Gelar Pertemuan di Balikpapan, Dukung Pengurangan Penggundulan Hutan
Noryani menambahkan, pertambahan jumlah penduduk itu secara konstan biasanya terjadi setiap 6 bulan sekali. Sehingga evaluasi meningkat sekitar 30.000 jiwa, dan setahun rata-rata 60-70.000 jiwa kenaikannya.
Untuk itu, pelatihan ini dalam rangka mengumpulkan informasi terkait data gender di perangkat daerah maupun di instansi vertikal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Menurut Noryani, ketersediaan data gender bermanfaat untuk penyusunan program perencanaan kegiatan dan anggaran yang berbasis gender.
Untuk mengetahui kondisi dan posisi baik perempuan mau pun laki-laki di berbagai bidang.
"Data gender itu sangat diperlukan dan bermanfaat dalam perencanaan penganggaran dan pengambilan keputusan. Karena untuk mencapai suatu tujuan pembangunan diperlukan informasi sebagai pendukung data," imbuhnya.
Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Dilengkapi AI Berbentuk CCTV untuk Ukur Emisi, Sudah Diuji di Balikpapan
Ia menambahkan, jenis data yang tersedia terdiri data terpilah menurut jenis kelamin, dan lain sebagainya tergantung dari statistik tematik terkait.
Sehingga, Noryani menyebut, pelatihan ini sekaligus menggali data-data yang selama ini sudah ada, tapi tidak terinformasikan pada perangkat daerah maupun instansi vertikal yang ada.
"Data yang ada selama ini mungkin sudah ada, tapi tidak terpilah secara gender. Dalam hal ini kami memfasilitasi untuk ketersediaan data gender terpilah itu antara perempuan dan laki-laki," tuturnya.
Noryani berharap, pelatihan ini dapat membangun sinergi dengan adanya data terpilah tersebut guna memberikan pengambilan kebijakan agar lebih tepat dan akurat. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.