Ibu Kota Negara

IKN Nusantara di Kaltim Dilengkapi AI Berbentuk CCTV untuk Ukur Emisi, Sudah Diuji di Balikpapan

IKN Nusantara di Kalimantan Timur dilengkapi AI berbentuk CCTV untuk ukur emisi, sudah diuji di Balikpapan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Instagram @ikn_id
BANGUN IKN NUSANTARA - Pembangunan gedung-gedung di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur. IKN Nusantara di Kalimantan Timur dilengkapi AI berbentuk CCTV untuk ukur emisi, sudah diuji di Balikpapan 

TRIBUNKALTIM.CO - IKN Nusantara di Kalimantan Timur dirancang menjadi kota yang rendah emisi.

Diketahui, IKN Nusantara ditargetkan menjadi Ibu Kota Indonesia menggantikan Jakarta pada 2024 ini.

Tak heran jika Pemerintah terus mengebut berbagai pembangunan infrastruktur di IKN.

Termasuk berbagai fasilitas canggih sebagai pendukung kota rendah emisi.

Baca juga: Info CPNS 2024 IKN Nusantara di Kaltim: Cek Kuota Formasi dan Link Pendaftaran CPNS 2024

Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim Habiskan Rp4,8 Triliun di Tahun 2024, Sri Mulyani Beber Sisa Rp35 Triliun

Terbaru, IKN Nusantara akan memiliki platform mobilitas pintar berbentuk CCTV yang mampu menghitung emisi kendaraan di suatu kawasan.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi dalam konferensi pers di JW Marriott Hotel Jakarta, Senin (27/5/2024).

Ali Berawi menjelaskan, baru saja selesai dilakukan Proof of Concept (PoC) atau uji coba platform mobilitas pintar milik perusahaan asal Kazakhstan Sergek Projects Ltd sejak 30 Januari 2024-30 April 2024 di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Dampak ekologi ini berupa karbon dioksida diukur untuk tiap-tiap titik di wilayah lalu lintas," kata Ali.

Penghitungan keluaran karbon dioksida dari kendaraan bermotor bisa dilakukan dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Nantinya, data tersebut juga bisa digunakan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di ruas jalan dengan kadar karbon dioksida sudah melebihi batas, sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan.

"Itu bisa, yang penting kan kita punya data itu, bahwa nanti rutenya akan kita alihkan akan dilakukan intervensi.

Misalnya pengurangan rute pada jam-jam tertentu, segala sesuatu intervensi akan memungkinkan selama kita punya data fakta," tegas Ali.

Baca juga: Tak Ada Nama Sri Mulyani, Daftar Pejabat Kemenkeu yang Pindah Duluan ke IKN Kaltim

Baca juga: Realisasi Anggaran Pembangunan IKN di Kaltim April 2024 Capai Rp 4,8 Triliun, Ini Rincian Alokasinya

Data tersebut juga akan digunakan sebagai perbandingan keberhasilan strategi OIKN menurunkan emisi di kawasan IKN, yang kemudian diharapkan bisa diperluas ke daerah lain.

Sebagai informasi, dalam PoC ini Sergek membenamkan investasi sekitar 560.000 dolar AS atau ekuivalen Rp 9 miliar.

Dana sebesar ini mencakup software berupa platform yang mencakup ekosistem mobilitas pintar berbasis aplikasi dan hardware berupa CCTV yang ditempatkan di titik-titik yang selama ini belum terjangkau Dinas Perhubungan Balikpapan.

PoC digelar untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama yang diteken pada 3 September 2023 antara Sergek dan OIKN.

Kota Balikpapan dipilih sebagai lokasi uji coba karena dekat dengan IKN.

Ini juga dikarenakan ruas jalan di IKN belum sepenuhnya siap sebab masih dalam tahap pembangunan.

Selain bisa mengukur kadar karbon dioksida, platform mobilitas pintar ini juga mampu mengidentifikasi kepadatan lalu lintas, merekam kendaraan yang melanggar tata tertib, hingga mengidentifikasi titik lokasi angkutan umum di suatu kawasan.

Baca juga: Warga IKN Kaltim yang Mau ke Palu atau Balikpapan Bisa Naik Taksi Terbang, Kapasitasnya 5 Orang

Baca juga: Rute Taksi Terbang IKN di Kaltim, Bisa ke Balikpapan Hingga Palu, Diuji Coba di Samarinda

Habis Rp 4,8 Triliun

Untuk diketahui IKN Nusantara di Kalimantan Timur telah menghabiskan anggaran senilai Rp4,8 Triliun di tahun 2024.

Dari anggaran tahun 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp39,8 Trilun untuk pembangunan IKN Nusantara.

Menkeu Sri Mulyani beber anggaran sisa yang belum terserap Rp35 Triliun di tahun 2024.

Bisa dikatakan realisasi anggaran IKN Nusantara baru mencapai 12 persen jelang semester pertama 2024.

Kementerian Keuangan melaporkan, hingga April 2024 realisasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah mencapai Rp 4,8 triliun.

Realisasi tersebut sudah mencapai 12,1 persen dari pagu yang sebesar Rp 39,8 triliun.

“Untuk anggaran IKN, anggarannya Rp 39,8 triliun tapi realisasi Rp 4,8 triliun. Jadi baru 12,1 persen ,” tutur Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Senin (27/5).

Adapun realisasi tersebut disalurkan kepada beberapa klaster, diantaranya untuk klaster infrastruktur sebesar Rp 2,8 triliun. Anggaran ini digunakan untuk pembangunan di pembangunan gedung di kawasan istana negara, kawasan kemenko dan kementerian lain, serta gedung OIKN.

Baca juga: Profil Masjid Negara Berkubah Sorban di IKN Kaltim, Berkapasitas 61 Ribu Jemaah, Ini Keunikannya

Baca juga: Pemilik Burj Khalifa Dubai ke IKN di Kaltim Ditemani Erick Thohir, Tapi Belum Ada Komitmen Investasi

Lalu, pembangunan tower rusun ASN dan hankam, rumah tapak menteri, rumah sakit IKN, pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN, dan Bandara VVIP, seta penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, embung KIPP, pengendalian banjir IKN.

Kemudian, digunakan untuk klister non infrastruktur sebesar Rp 2 triliun, diantaranya digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, promosi/publikasi /sosialisasi IKN, laporan dan rekomendasi kebijakan pada K/L, kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi, dukungan pengamanan POLRI, dan operasional.

Untuk diketahui, total alokasi anggaran IKN dari tahun 2022 hingga 2024 sebesar Rp 72,3 triliun. Realisasi anggaran IKN ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Diantaranya, realisasi tahun 2022 mencapai Rp 5,5 triliun, 2023 sebesar Rp 27 triliun, dan 2024 anggarannya sebesar Rp 39,8 triliun. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Canggih, CCTV di IKN Bisa Hitung Emisi Kendaraan"

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved