Berita Kaltim Terkini

200 Peserta ICFC dari 12 Negara Kolaborasi Bahas IKN dengan Konsep Forest City di Kampus Unmul

Suasana Gedung Lecture Teater Unmul Hub Samarinda Kalimantan Timur dipenuhi semangat dan antusias sejumlah peneliti, pakar, akademisi dari 12 negara.

Penulis: Nevrianto Hardi Prasetyo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
BAHAS FOREST CITY IKN - Deputi Lingkungan dan Sumber Daya Alam OIKN, Dr. Myrna Asnawati Safitri, Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan Sukartiningsih, Dekan Fakultas Kehutanan Unmul Prof. Rudianto Amirta, berfoto bersama peserta Internasional Conference on Forest City (ICFC), Rabu hingga Kamis (29-30/05/2024) dihadiri para peneliti, komunitas peduli lingkungan dan praktisi di Indonesia dan luar negeri di Ruang Lecture Theater Unmul Hub Gedung Prof Masjaya Kampus Unmul Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Suasana Gedung Lecture Teater Unmul Hub Samarinda Kalimantan Timur dipenuhi semangat dan antusias sejumlah peneliti, pakar, akademisi dari 12 negara.

Mereka hadir dalam konferensi internasional mengenai Forest City melalui kerja sama antara Fakultas Kehutanan (Fahutan) Unmul  dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).

1st International Conference on Forest City (ICFC) membahas mengenai isu lingkungan, perkotaan, alam dan masyarakat yang ada di IKN Nusantara, Rabu (30/5/2024)

Baca juga: Ternyata Seremoni Pindahnya Ibu Kota dari Jakarta ke IKN Nusantara Sudah Disiapkan, Mulai 1 Agustus


Deputi Lingkungan dan Sumber Daya Alam OIKN, Dr Myrna Asnawati Safitri, SH, MSi mengungkapkan Konferensi Internasional ICFC dilaksanakan selama dua hari, Rabu hingga Kamis (29-30/05/2024) dihadiri oleh para peneliti, komunitas peduli lingkungan dan praktisi yang ada di Indonesia dan luar negeri.

"Konferensi diselenggarakan oleh OIKN dan Universitas Mulawarman sebagai upaya menggalang pengetauhuan mengenai pembangunan Kehutanan tak hanya di IKN tapi di tempat lain di seluruh dunia.

Dan kegiatan berlangsung luar biasa diwarnai antusiasme. Dan mencatat ada 12 negara dan 200 peserta termasuk pembicara yang mengisi hari ini dengan format kegiatan ada diskusi panel dan seminar diikuti dengan antusiasme tinggi secara hybrid," ungkapnya.

Harapannya disksursus bisa dikembangkan dengan komnunitas akademik yang ada di seluruh dunia.

"Kami senang menjadi pelopor semoga bisa dilanjutkan secara berkala dari PT, privat sektor, sosial media, aktivis juga bergabung. Ini konferensi multi stakeholder yang patut kami syukuri. Sebagai pembicara dari Otorita IKN terkesan dengan kondisi yang ada, semua tampak serius membangun IKN yang ramah lingkungan," ucap Myrna Asnawati Safitri.

Baca juga: Miliarder UEA Pemilik Burj Khalifa Tergiur Investasi IKN Nusantara di Kaltim Pada 3 Sektor Ini


Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan Ir. Sukartiningsih, M.Sc, Ph.D., IPU yang membuka ICFC
berharap dengan berkumpulnya para ahli dari segala stakeholder tentu saja mereka bisa saling membuka hasil riset dan berharap ada suatu rumusan dalam akselerasi untuk membangun Forest City.

"Kita tahu untuk tranformasi IKN Nusantara, menyediakan hutan tropical rain fores yakni hutan tropis basah bukan perkerjaan gampang. Tentu semua stakeholder bisa komitmen menghasilkan proses perencanaan yang sudah dilakukan, action dari berbagai paper mereka, bagaimana biodiversitinya bisa semua terwujud.

Sebenarnya Unmul punya pengalaman panjang dengan hutan tropis. Di Bukit Soeharto mulanya dari semak belukar, tumbuhan akasia liar sudah kita jadikan hutan heterogen dan itu suatu contoh yang akan kita sharing pada peneliti untuk diaplikasikan," ujarnya

Dekan Fakultas Kehutanan (Fahutan) Unmul Prof. Rudianto Amirta, S.Hut. MP mengungkapkan terima kasih karena Otorita IKN memberikan kesempatan kepada Fakultas Kehutanan untuk mengadakan kerja sama dan menyelenggarakan ICFC pertama di Unmul dan konferensi selanjutnya bisa dilaksanakan.

Prof. Rudi mengungkapkan bahwa Fahutan telah banyak ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan IKN seperti pembangunan miniatur IKN dan lainnya..

Baca juga: Inilah Isi Obrolan Prabowo, Erick Thohir dan Konglomerat UEA, Sempat Tengok IKN Nusantara di Kaltim

“Kehadiran Fahutan Unmul menjadi bukti dan jaminan bagi masyarakat Indonesia dan Kalimantan Timur (Kaltim) bahwa pembangunan IKN berbasis pada saintifik bukan suatu hal yang coba-coba tanpa perencanaan yang matang,” tandas Prof. Rudi

Prof. Rudi juga mengutarakan melalui konferensi ini akan memberikan perhatian dalam pembangunan IKN tidak hanya pada lingkungan, seperti hewan dan tumbuhan akan tetapi masyarakatnya juga menjadi bahan pertimbangan dalam pembangunan IKN. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved