Berita Samarinda Terkini

Dinas Perikanan Samarinda Siapkan Solusi untuk Kuota Penangkapan Ikan Gabus

Dinas Perikanan Kota Samarinda kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Fauzi Irawan, Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Perikanan Kota Samarinda kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat dan mendukung program penuntasan stunting.

Kegiatan ini dihelat di Dermaga Harapan Baru, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (30/5/2024).

Menurut Kepala Dinas Perikanan Kota Samarinda, Fauzi Irawan, kegiatan ini didasari oleh penelitian yang menunjukkan bahwa protein ikan sangat tinggi dan bermanfaat untuk mencegah stunting.

Namun, minat masyarakat terhadap ikan masih kurang, lantaran olahan ikan yang monoton hingga kurangnya kreatifitas mengolah makanan pada masyarakat.

Oleh karena itu, Dinas Perikanan mengadakan lomba masakan berbahan dasar ikan. Harapannya, posyandu dan PKK Kecamatan dapat mensosialisasikan fungsi protein ikan untuk menunjang penuntasan stunting.

Baca juga: Cegah Stunting dan Inflasi Melalui GEMARIKAN, Pemkot Samarinda Bakal Bangun Cold Storage

Baca juga: Angka Stunting Terus Alami Penurunan di Masa Kepemimpinan Bupati Paser Fahmi Fadli

"Selain itu, kegiatan ini juga mengakomodasi para nelayan seperti gelaran lomba menangkap belut dan merajut jaring," jelas Fauzi.

Mengenai kelangkaan ikan gabus di Samarinda saat ini, Fauzi menjelaskan bahwa ikan gabus memang agak sulit dibudidayakan. Lantaran faktor cuaca yang tidak mendukung membuat nelayan khawatir melaut, hingga kuota penangkapan ikan yang memang dibatasi.

Di samping itu juga selama ini, ikan gabus juga kerap didatangkan dari Mahakam Ulu. Hal ini menjadi PR bagi Dinas Perikanan, sebab harga ikan gabus menjadi tinggi akibat biaya transportasi.

"Begitu inflasi dan harga ikan itu tinggi, saat kami cek jalur transportasinya ternyata mereka berhenti di Kutai Kartanegara (Kukar) dulu, makanya saat masuk ke Kukar kena charge, masuk sini kena charge lagi," papar Fauzi.

Meski demikian, Fauzi memastikan bahwa pihaknya tak tinggal diam. Selanjutnya, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan Kukar, harapannya dapat mengatasi persoalan harga ikan gabus tersebut.

Selanjutnya, adapun yang menjadi prioritas utama Dinas Perikanan adalah menjadikan kawasan Palaran sebagai sentra perikanan dan industri ikan.

Baca juga: Pemberian ASI pada Anak, Salah Satu Langkah Atasi Stunting di Mahakam Ulu Kaltim

"Karena Walikota juga mintanya Samarinda jadi central perikanan darat dan budidaya. Namun, kami akan melakukan studi kelayakan untuk memastikan lokasi yang paling tepat," tutup Fauzi. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved