Pilkada Kaltim 2024

Menakar Hubungan Golkar PDIP di Pilgub Kaltim 2024, Pengamat Sebut Koalisi di Daerah Dinamis

Pilgub Kaltim 2024 patut dicermati termasuk dua partai besar di Kalimantan Timur yang menarik dilihat pergerakannya

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Kolase TribunKaltim.co
PILKADA KALTIM 2024 - Partai Golkar dan PDIP. Kedua partai ini bisa berkoalisi dalam menatap Pilkada Kaltim 2024. Jika memang ada kerjasama, Budiman pengamat politik Kaltim dari Universitas Mulawarman menilai keduanya bisa rebut kursi Gubernur Kaltim.  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Koalisi antar partai jelang Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur atau Pilgub Kaltim 2024 patut dicermati termasuk dua partai besar di Kalimantan Timur yang menarik dilihat pergerakannya.

Jika menakar dua partai politik (parpol) ini, tentu ada peluang keduanya berkoalisi di Pilkada Kaltim 2024

Dalam pandangan Pengamat Politik yang juga akademisi dari Universitas Mulawarman (Unmul) Fakultas Ilmu Sosial Politik, Saiful Bachtiar, kemungkinan Golkar dan PDIP bergabung di Pilkada kali ini di Kalimantan Timurbisa saja terjadi.

Meski, di pusat keduanya menjadi rival dan telah menyiratkan pesan tidak sejalan pada Rakernas ke-V PDIP.

Baca juga: Membedah Kekuatan 3 Bakal Calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024: Isran Noor, Mahyudin, Rudy Masud

Berdasarkan ketentuan Pilkada memang penentuan calon diusung ini kewenangannya di pusat.

"Nah, terkait calon potensial pastinya para parpol ini akan mengusung kadernya. Terkait dinamika di pusat di daerah ini tentu bisa saja dinamis," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (30/5/2024) di Samarinda, Kalimantan Timur.

Ilustrasi Pilgub Kaltim 2024, proses demokrasi menentukan kepala daerah untuk lima tahun mendatang.
Ilustrasi Pilgub Kaltim 2024, proses demokrasi menentukan kepala daerah untuk lima tahun mendatang. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Saiful turut melihat, survei internal mesti dijalankan terkait bagaimana langkah parpol dalam menentukan langkah mereka maju.

Sebab juga menurutnya di politik itu tidak ada musuh dan kawan yang abadi.

Baca juga: PPP Balikpapan Tutup Penjaringan Calon Kepala Daerah, 9 Tokoh Kembalikan Formulir Calon Walikota

"Jika tujuannya sama dan visinya sama, bisa saja bergabung keduanya,” tegasnya.

Terlebih jika melihat, PDIP Kaltim pada tahun 2018 lalu menjadi rival yang kuat dari Isran Noor–Hadi Mulyadi.

Bisa saja ini peluang Partai Golkar turut mendapat dukungan dari partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.

"Apa ini jadi benang merah dan pertarungan di 2018 berlanjut, ini akan jadi hal yang lain. Nah, misalnya hanya ada dua calon, maka bisa ini menjadi suhu yang panas juga nantinya, tapi tergantung DPP parpol juga nanti,” tegasnya.

Saiful juga mengatakan, apalagi jika visi kedua partai ini memiliki jalan yang sama.

Ranah abu-abu dari kedua parpol bertemu dan menjadi suatu koalisi besar bisa memungkinkan.

Baca juga: Pengamat: Isran Noor dan Hadi Mulyadi Menang 10 Langkah dari Rival Politik di Pilkada Kaltim 2024

"Sampai saat inikan PDIP belum ada calon yang tegas, nah misalnya lobi politiknya Golkar di Kaltim 1 dan PDIP di Kaltim 2 itu bisa saja memungkinkan,” kata dia.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved