Idul Adha 2024
Apa Saja Syarat untuk Bisa Melakukan Ibadah Kurban Idul Adha 2024? Berikut Penjelasan dari Baznas
Apa saja syarat orang yang bisa melakukan ibadah kurban pada Idul Adha 2024 wajib kita ketahui.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Apa saja syarat orang yang bisa melakukan ibadah kurban pada Idul Adha 2024 wajib kita ketahui.
Salah satu ibadah sunnah umat Islam setiap tahunnya adalah ibadah kurban, di mana ibadah ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Diketahui Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah.
Secara harfiah, kurban dalam bahasa Arab artinya hewan sembelihan seperti unta, sapi, dan kambing yang disembelih pada Hari Raya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Maka itu, daging kurban harus dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Sebagai sebuah ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) tentu untuk melakukan kurban ada sejumlah syarat yang perlu diperhatikan.
Syariat Islam menyebut bahwa ada tiga syarat orang agar bisa melakukan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha.
Apa saja ketiga syarat tersebut? Berikut penjelasannya mengutip dari laman Baznas.
1. Muslim
Orang yang berqurban haruslah beragama Islam karena seorang non muslim tidak diperintahkan untuk berkurban.
Selain itu, ibadah kurban juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam.
2. Mampu
Perintah untuk melakukan ibadah kurban dianjurkan bagi muslim yang mampu.
Dengan demikian umat Islam yang tidak mampu tidak harus memaksakan diri untuk melakukan ibadah kurban.
Atau, jika belum mampu sendiri dapat melakukan kurban secara kolektif sesuai dengan syariat Islam.
3. Baligh dan Berakal
Ibadah kurban dapat dilakukan oleh umat Islam yang sudah cukup umur atau disebut dengan akil baligh dan juga berakal.
Sedangkan bagi anak-anak atau orang yang belum akil baligh tidak dibebankan berqurban.
Jenis Hewan Yang Dapat Dijadikan Hewan Kurban
Mengutip dari laman UMSU, terdapat lima jenis hewan yang bisa dijadikan sebagai hewan kurban.
1. Domba
Domba merupakan jenis hewan yang paling umum digunakan sebagai hewan kurban.
Domba yang digunakan harus memenuhi syarat usia minimal, sehat, tidak cacat, dan sesuai dengan ketentuan agama.
2. Sapi
Sapi juga dapat digunakan sebagai hewan kurban.
Sapi yang digunakan harus memenuhi syarat usia minimal, sehat, tidak cacat, dan sesuai dengan ketentuan agama.
3. Kambing
Kambing adalah jenis hewan lain yang sering digunakan sebagai hewan kurban.
Kambing yang digunakan harus memenuhi syarat usia minimal, sehat, tidak cacat, dan sesuai dengan ketentuan agama.
4. Unta
Di beberapa daerah yang memiliki populasi unta yang signifikan, unta juga digunakan sebagai hewan kurban.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan unta sebagai hewan kurban tidak umum di semua wilayah.
5. Kerbau
Dalam beberapa budaya dan komunitas agraris, kerbau juga dapat digunakan sebagai hewan kurban.
Kerbau yang memenuhi syarat-syarat agama Islam dapat dipilih untuk ibadah kurban.
Sejarah Kurban
Sejarah kurban dalam agama Islam memiliki akar yang berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim (Abraham) dan putranya, Nabi Ismail (Ishmael), sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran.
Kisah ini menjadi landasan sejarah bagi ibadah qurban yang dilakukan oleh umat Muslim.
Menurut cerita dalam Al-Quran, Allah SWT menguji kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim, yang taat kepada Allah, bersedia melaksanakan perintah tersebut.
Namun, ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan putranya, Allah menggantikannya dengan seekor domba sebagai pengorbanan.
Kejadian ini menjadi peristiwa yang penting dalam sejarah agama Islam, menandakan ketundukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada kehendak Allah.
Ibadah kurban dalam agama Islam diyakini sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian yang mengikuti contoh tersebut.
Setelah datangnya Islam dan penyebaran ajarannya, ibadah qurban menjadi bagian penting dari ritual dan tradisi agama Islam.
Ibadah kurban secara resmi diatur pada masa kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang menetapkan waktu dan ketentuan-ketentuan pelaksanaannya.
Praktik kurban terus dilestarikan dan dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia hingga saat ini.
Setiap tahun pada hari raya Idul Adha, umat Muslim yang mampu secara finansial menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ibadah, mengikuti contoh ketundukan dan ketaatan Nabi Ibrahim.
Selain sebagai bentuk ibadah, kurban juga memiliki dimensi sosial dan kemanusiaan yang penting.
Daging kurban dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan.
Makna Berkurban
Mengutip dari situs radenintan.ac.id, Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Provinsi Lampung, Dr. H. A. Khumaidi Ja’far, S.Ag., M.H. mengungkapkan ibadah kurban tidak hanya menjadi kegiatan rutinitas yang sifatnya sekedar bagi-bagi daging.
Melainkan, ibadah kurban dapat mengandung tiga makna yang dalam, yaitu:
Pertama, ibadah kurban merupakan bentuk kesediaan manusia untuk mengorbankan harta bendanya demi menuju jalan Allah.
Kedua, ibadah kurban dilakukan demi membela dan membantu kaum dhuafa’, khususnya fakir dan miskin.
Ketiga, ibadah kurban dapat dijadikan spirit atau motivasi untuk menuju kehidupan yang lebih baik. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.