Berita Berau Terkini

Dinkes Berau Sudah Carikan Spesialis Alat Cuci Darah agar Pasien Dapat Layanan BPJS Kesehatan

Dinas Kesehatan Berau mengakui pelayanan alat cuci darah untuk penderita penyakit ginjal di RSUD Abdul Rivai memang belum dapat diklaim Jamkesda

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI
Kepala Dinas Kesehatan Berau Lamlay Sarie.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI PENGESTI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan Berau mengakui pelayanan alat cuci darah untuk penderita penyakit ginjal di RSUD Abdul Rivai memang belum dapat diklaim dengan Jamkesda atau BPJS Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie mengatakan, sebelumnya, alasan utama tersebut, lantaran belum adanya SDM spesialisasi penyakit dalam yang memiliki sertifikat penanganan Hemodialisis.

Sejauh ini, Dinkes Berau sudah berupaya bersurat kepada Dinkes Provinsi untuk meminta kemudahan mencarikan tenaga spesialis.

Adapun tenaga tersebut yakni dokter yang juga bekerja pada instansi kesehatan di Tarakan.

“Sekarang ada aturan bahwa spesialis berkerja di 3 tempat sekaligus. Kamarin tenaga yang diambil dari Tarakan,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Soal Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Baru, Dinkes Berau Bakal Libatkan Banyak Instansi

Baca juga: Kasus DBD Diprediksi Meningkat, Dinkes Berau Kaltim Sebut karena Faktor Cuaca

Lamlay mengatakan, permintaan mengambil SDM dari Tarakan juga permintaan dari pihak rumah sakit Abdul Rivai. Lantaran wilayah Tarakan ke Berau, dinilai jarak yang dekat.

Lanjutnya, pihak Dinas Provinsi sudah memperbolehkan tenaga dokter tersebut untuk praktik di RSUD Abdul Rivai.

Tinggal menurut Lamlay, pihak RSUD saja yang harusnya secepatnya bergerak.

“Kami sudah fasilitasi dengan berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi, semuanya sudah oke, tinggal bagimana dealnya dengan RSUD Abdul Rivai,” tegasnya.

Lamlay mengatakan, secara lisan ada potensi 100 pasien yang ingin mendapatkan fasilitas tersebut. Walaupun belum ada koordinasi langsung dengan RSUD Abdul Rivai terkait potensi pasien itu.

Baca juga: Tak Beroperasi sejak 2015, Dinkes Berau Bakal Jadikan Hiperbarik Layanan Kesehatan Unggulan

“Kami secara lisan memang mendengar ada potensi 100 pasien untuk cuci darah, dan ada juga yang berasal dari kota lain. Harusnya ini bisa segera dioperasikan. Untuk terkait data, RSUD Abdul Rivai memang susah untuk terbuka,” tutupnya. (*)

kuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved