Berita Mahulu Terkini

Dinkes Mahulu Kalimantan Timur Lakukan Berbagai Upaya Jaga Kesehatan Masyarakat Pascabanjir

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mahulu, dr Petronela Tugan menyampaikan sampai saat ini masih melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan masyara

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Prokopim
ILUSTRASI - Pelaksanaan fogging di Mahulu. Wabup Mahulu mengatakan bahwa pihaknya kini butuh alat fogging untuk antisipasi penyakit yang timbul pasca banjir. Untuk menjaga kesehatan masyarakat pascabanjir Dinkes Mahulu di Kalimantan Timur terus melakukan berbagai upaya. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mahulu, dr Petronela Tugan menyampaikan sampai saat ini masih melakukan berbagai upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dalam masa pemulihan kesehatan masyarakat pascabencana.

Salah satu usaha yang telah dilakukan Dinkes untuk memulihkan kesehatan masyarakat adalah membagikan Abate dan fogging demi mencegah gejala DBD.

"Sebelumnya, Dinkes Mahulu sudah membagikan abate dan melakukan fogging di sejumlah Rukun Tangga (RT) di kawasan ibu kota Ujoh Bilang," katanya, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Waspada Penyakit Dermatitis, Tren di Mahulu Kalimantan Timur Pascabanjir

Selain itu untuk menambah stamina dan mencegah penyakit, Dinkes juga melakukan pembagian vitamin.

Menurutnya, pemberian vitamin sangat penting dilakukan karena masyarakat membutuhkan banyak tenaga untuk membersihkan rumah dan lingkungannya.

"Dinkes Mahulu memberi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi warga. Mungkin sudah kelelahan saat kembali membersihkan rumah sehingga banyak yang mengeluh sakit badan dan banyak yang membutuhkan vitamin untuk memulihkan stamina," ujarnya.

Untuk mencegah diare, Dinkes Mahulu juga membagikan oralit bagi masyarakat.

Berbagai usaha ini dilakukan sebagai langkah pencegahan dan penanganan pertama bagi pemulihan kesehatan masyarakat pasca banjir.

Baca juga: Pascabanjir Mahulu Gelap-gulita, Liora Murid SD di Kabupaten Termuda Kaltim Belajar Pakai Lilin

"Hal ini sebagai bentuk pertolongan pertama dari Dinkes. Kemudian untuk sakit gatal-gatal itu kita berikan salap," tuturnya.

Berdasarkan data jumlah penyakit yang paling banyak mengidap masyarakat pasca banjir, dermatitis atau penyakit kulit adalah jumlah yang paling banyak.

Untuk menangani hal itu, Dinkes membagikan salap secara bebas kepada masyarakat.

"Sehingga ketika seseorang sudah mengalami gatal-gatal untuk tidak menjadi infeksi sekunder atau tidak menjadi lebih parah, timnya memilih untuk memberikan pencegahan dengan salap itu," imbuhnya. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved