Tribun Kaltim Hari Ini

Waspada Penyakit Dermatitis, Tren di Mahulu Kalimantan Timur Pascabanjir

Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali dilanda banjir pada (13/5/2024) lalu. Sejumlah daerah diterjang banjir cukup parah dengan ketinggian 4 meter

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Mathias Masan Ola
TribunKaltim.co/Kristiani Tandi Rani
Ilustrasi sungai di Mahulu. Kepala bagian ekonomi Pemkab Mahulu, Lung mengajak masyarakat untuk berkolaborasi menciptakan teknologi pertanian sederhana.  

UJOH BILANG, TRIBUNKALTIM.CO - Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali dilanda banjir pada (13/5/2024) lalu. Sejumlah daerah diterjang banjir cukup parah dengan ketinggian 4 meter.

Banjir tersebut terjadi lantaran hujan deras yang tidak kunjung berhenti dan mengakibatkan anak sungai Mahakam meluap. Akibatnya, banyak jalanan dan rumah-rumah yang tergenang oleh air yang cukup tinggi.

Tidak hanya memberikan kerugian secara materi, banjir juga dapat mendatangkan berbagai macam penyakit, salah satu yang paling sering adalah penyakit kulit. Genangan air banjir yang kotor menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, mulai dari yang ringan seperti gatal-gatal, sampai yang parah seperti infeksi kulit.

Baca juga: Warga Diimbau Waspada DBD Pasca Banjir di Mahulu Kaltim

Kadis Kesehatan Mahulu, Petronela Tugan menyebut sejumlah penyakit mulai muncul di Mahulu sejak sepekan terakhir ini. Dari sejumlah penyakit tersebut, tren kasus penyakit dermatitis menjadi salah satu penyakit yang paling banyak dengan jumlah 202 kasus.

"Sementara itu diurutan kedua terdapat penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan jumlah 191 kasus, myalgia atau nyeri otot 189 kasus, hipertensi 68 kasus, luka 65 kasus, febris atau demam 56 kasus, dyspesia atau gangguan pencernaan 52 kasus, alergi 51 kasus dan GE atau Diare sebanyak 40 kasus dan cephalgia atau sakit kepala 21 kasus," kata Petronela Tugas, Senin (3/6/2024).

Ia menyebut penyakit berbasis lingkungan yang juga mulai merebak di tengah masyarakat adalah demam berdarah dan diare. Meski sampai saat ini dari 10 jenis penyakit yang paling banyak dialami masyarakat kedua penyakit ini masih berada di urutan terakhir.

"Namun sampai saat ini dari satu minggu terakhir kita observasi hasil perhitungan jumlah penyakit terbanyak di Kabupaten Mahakam Ulu, diare menempati urutan ke 9 dari 10 penyakit terbanyak," sebutnya.

Kadis kesehatan Mahulu menyebut jumlah data penyakit tersebut dikumpulkan dari tiga kecamatan yang ada di Ilir Mahulu yaitu Long Apari, Long Pahangai dan Long Bagun. Sejauh ini jumlah penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat adalah dermatitis akibat tercemarnya lingkungan.

Baca juga: Antisipasi Penyakit Pasca Banjir, Pemkab Mahulu Butuh Bantuan Alat Fogging

Dermatitis adalah Reaksi kulit non-alergi ini terjadi ketika suatu zat merusak lapisan pelindung luar kulit. Beberapa orang bereaksi terhadap iritasi kuat setelah paparang tunggal.

"Yang paling banyak justru penyakit dermatitis atau penyakit kulit akibat mungkin air yang kotor yang selama ini sudah mencemari Sungai Mahakam pada saat banjir," ujarnya.

Sampai saat ini Dinkes sudah mulai mendapat keluhan warga di lingkungan masyarakat yaitu penyakit deman dan diare. "Iya kalau keluhan paling banyak itu adalah demam dan diare," imbuhnya. (tar)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved