Pilkada Jambi 2024

Hasil Survei Pilkada Jambi 2024: Syarif Fasha Kandidat Terkuat Calon Gubernur

Berikut hasil survei terbaru Pilkada Jambi 2024,  elektabilitas mantan Wali Kota Jambi Syarif Fasha teratas sebagai calon gubernur.

Tribunjambi/M Yon Rinaldi
Syarif Fasha, kandidat kuat calon gubernur hasil survei Pilkada Jambi 2024. 

Ingin mengembangkan lagi kompetensinya dengan kuliah S2 ekonomi pembangunan di Jambi. Sehingga total ia sudah 4 kali kuliah, namun jurusannya tidak ada yang sama, terakhir ia berkuliah di IPDN pada 2014.

"Di IPDN banyak sekali di sana itu, ada Pak Ridwan Kamil sama-sama dengan saya Waktu mendaftar kuliah Tapi beliau enggak selesai, dan teman-teman Bupati termasuk Pak Haris juga Gubernur Jambi sama-sama saya, ada Walikota Bupati Jadi kami kuliahnya Sabtu Minggu di kampusnya nanti kalau tidak di Cilandak kami kuliah di Jatinangor selama hampir 3 tahun tahun setengah," jelasnya.

Setelahnya, ia juga menceritakan awal mula terjun ke partai politik dan menjajal maju di Pilwako Jambi.

Pada tahun 2010 sudah sukses menjadi pengusaha dan kontraktor nasional, ia berfikiran agar dapat bermanfaat.

Karena ia sudah mapan secara ekonomi, maka ia berkeinginan terjun ke dunia politik.

"Jadi saya mapan dulu ekonomi baru saya terjun ke politik bukan terbalik ya," ungkapnya.

Masuk ke dunia politik, ia menimbang partai yang cocok untuk dirinya, ia juga meminta pendapat sang Istri untuk menentukan yang tepat.

"Istri mengasih gambaran partai politik a b c dan d, kita harus cari partai yang sistem, jangan partai figur. kemudian dari semua partai dievaluasi ada satu partai yang kami lihat itu adalah partai sistem, siapapun ketuanya siapapun sistemnya akan berjalan sampai ke akar rumput nah berlabulah saya di partai itu," jelasnya.

Berlabuh di partai tersebut ia belum menjadi pengurus Partai, tapi menjadi ketua organisasi sayap untuk anak-anak mudanya.

Menjabat sebagai ketua organisasi sayap partai, ia berbuat maksimal, setiap ada bencana musibah sosial ia selalu tampil. Sehingga organisasi yang ia pimpin lebih terkenal dibanding partainya.

"Dan saya lebih cepat datang dibanding Dinas Sosial," ucapnya.

"Jadi partai Saya sempat melambung juga, Karena saya terlalu banyak melakukan kegiatan sosial dan pembangunan-pembangunan," tambahnya.

Mengingat pada saat itu ia memiliki banyak peralatan, alat-alat berat jadi ia banyak membantu masyarakat yang memang pemerintah tidak sentuh, ia kirim alat untuk memperbaiki jalan.

Namun pada saat itu belum terlintas untuk dirinya menjadincalon Wali Kota.

Kemudian di tahun 2012 orang terdekatnya mendapatkan hasil survei yang menunjukan dirinya berada di urutan ketiga, dibawah incumbent dan wakilnya.

"Jadi hasil survei yang pertama kali saya baca di tahun 2012 awal, incumbent nomor satu, wakilnya nomor dua, saya nomor tiga nomor dengan jarak sangat tipis perbedaannya," ungkapnya.

Dengan hasil itu ia mengaku heran bisa setinggi itu karena saat itu ia belum punya niat untuk maju Walikota.

Setelah tiga bulan ia kembali melakukan survei, Namanya naik berada di urutan kedua. Incumbent turun posisi tiga dan wakilnya di urutan 1.

"Jadi saya menyatakan maju itu 1 tahun sebelum pemilihan, yaitu di sekitar bulan Juni 2012, karena posisi survei saya tinggi dan kawan-kawan juga mendorong saya untuk maju jadi akhirnya saya katakan Baik saya akan maju menjadi Walikota Jambi, padahal saya tidak punya basic apapun saat itu nol," ungkapnya.

Setelah menyatakan maju akhirnya ia memperbanyak kegiatan-kegiatan sosial membantu masyarakat di bidang pembangunan-pembangunan jalan.

"Jadi saya punya peralatan saat itu lebih banyak, lebih besar dibandingkan Dinas PU Kota," ucapnya.

Kembali melakukan survei pada Desember 2012, posisi Fasha akhirnya berada di urutan 1, terpaut tipis dengan nomor dua dan tiga, wakil dan incumbent.

Hingga 2013 niat maju Walikota , ia belum memiliki wakil, akhirnya, ia mendapat wakil itu di bulan 2 atau 3 sebelum pencoblosan.

Melihat ada sosok figur ulama, ustadz, saat itu masih pegawai di pemkot juga dan salah satu kader partai.

"Calon wakil saya saat itu sempat menolak, karena tidak PD karena dia tidak ada yang bisa dia tonjolkan, tapi saya meyakinkan dia, yang penting punya kemauan saja Segala sesuatu akan kita siapkan semua waktu itu," ujarnya.

Akhirnya sepakat, berjalan bersama-sama mendaftar didukung oleh partai masing-masing, dengan kekuatan hanya 20 persen Syarif Fasha Abdullah Sani.

Melawan incumbent yang berpasangan dengan mantan anak Bupati, Bambang Priyanto dan Yeri Muthalib.

Kemudian wakilnya, Sum Indra berpasangan dengan dr Maulana, serta satu lagi Ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta berpasangan dengan Asnawi AB.

"Waktu itu saya hanya kalangan warga biasa yang belum dikenal, bahkan istri saya tidak pernah merestui saya, dia tidak memberikan komen apa-apa, tapi saya tahu pasti istri saya tidak setuju, tidak mendukung, Tapi nekat jalan saja," jelasnya.

Tiba saat pemilihan, ia sampai penghitungan sore hari ia sempat masih kalah tipis, tapi begitu malam masuk suara dari dua Kecamatan full, ia bersama Abdullah Sani akhirnya menang.

"Saya tidak terbayangkan menjadi pemenang, doa saya waktu itu hanya jadi calon walikota," ujarnya.

Karena ia berpikir kalau menang itu adalah kehendak tuhan, tetapi untuk jadi calon walikota itu betul-betul ia menjadi yang terbaik dari sekian ratus ribu warga Kota Jambi.

"Karena untuk jadi calon tuh sulit, banyak proses, tahapan lagi, dukungan partai, butuh Waktu, tenaga, materi untuk kita bisa dicalonkan dan diterima KPU," ucapnya.

"Tapi masalah jadi itu urusan yang diatas, nah jadi begitu saya diumumkan menang saya bingung mau ngapain apa yang mau kubuat ini," tambahnya.

Hingga ia akhirnya belajar dan terus belajar, memiliki mentor yang baik seperti Zoerman Manaf ia berhasil membangun Jambi dan terpilih kembali menjadi Wali Kota Jambi pada 2018.

Baca juga: Survei Pilkada Surabaya 2024, Elektabilitas Ahmad Dhani dan Emil Dardak Belum Kejar Eri Cahyadi

Berikut jadwal dan tahapan Pilkada 2024, sebagaimana yang Tribunnews lihat dalam PKPU Nomor 2 Tahun 2024 di situs resmi KPU, Sabtu (11/5/2024):

26 Januari 2024: Perencanaan Program Dan Anggaran

18 November 2024: Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan

18 November 2024: Perencanaan Penyelenggaraan Yang Meliputi Penetapan Tata Cara Dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan

17 April 2024 - 5 November 2024: Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS

Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum Pembentukan Panitia Pengawas Kecamatan, Panitia Pengawas Lapangan, Dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara.

27 Februari 2024 - 16 November 2024: Pemberitahuan Dan Pendaftaran Pemantau Pemilihan

24 April 2024 - 31 Mei 2024: Penyerahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih

31 Mei 2024 - 23 September 2024: Pemutakhiran Dan Penyusunan Daftar Pemilih

5 Mei 2024 - 19 Agustus 2024: Pemenuhan Persyaratan Dukungan Pasangan Calon Perseorangan

24 Agustus 2024 - 26 Agustus 2024: Pengumuman Pendaftaran Pasangan Calon

27 Agustus 2024 - 29 Agustus 2024: Pendaftaran Pasangan Calon

27 Agustus 2024 - 21 September 2024: Penelitian Persyaratan Calon

22 September 2024: Penetapan Pasangan Calon

25 September 2024- 23 November 2024: Pelaksanaan Kampanye

27 November 2024 - 27 November 2024: Pelaksanaan Pemungutan Suara

27 November 2024 - 16 Desember 2024: Penghitungan Suara Dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Pilgub Jambi 2024: Ini Hasil Survei dan Kandidat Terkuat Calon Gubernur Jambi 2024.

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Perjalanan Syarif Fasha, Mulai Tak Ada Biaya Sekolah Hingga Jadi Wali Kota Jambi Dua Periode.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved