Ibu Kota Negara

Pengamat Cium Sinyal Jokowi Ragukan Prabowo Soal Kecepatan Bangun IKN Nusantara, Dikebut Sekarang

Pengamat cium sinyal Jokowi Ragukan Prabowo Subianto soal kecepatan bangun IKN Nusantara, dikebut sekarang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dwi Ardianto (Tribun Kaltim)
Presiden Joko Widodo saat mengunjungi persemaian mentawir di IKN Kalimantan Timur, bersama duta besar negara-negara sahabat. Pengamat cium sinyal Jokowi Ragukan Prabowo Subianto soal kecepatan bangun IKN Nusantara, dikebut sekarang 

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Jokowi terus mengebut pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Bahkan, Jokowi akan tinggal di IKN Nusantara mulai Juli mendatang untuk memastikan kelancaran pemindahan ibu kota Indonesia, ini.

Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menduga Jokowi ragu penggantinya, yakni Prabowo Subianto tak punya kecepatan yang sama dalam membangun IKN Nusantara.

Diketahui, percepatan proses pembangunan proyek IKN dianggap tidak lazim dan menjadi sinyal ada ketidakpercayaan dari Presiden Jokowi kepada pemerintahan selanjutnya buat melanjutkannya.

Baca juga: Terjawab Sikap Aguan, Konglomerat Investor IKN Nusantara Kaltim Saat Tahu Bambang Susantono Mundur

Baca juga: Warga Terdampak IKN Diintimidasi, Jatam: Tanah Dibeli Paksa, Kuburan Digusur, Kolong Rumah Dipatok

Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan, proyek IKN dikebut di masa pemerintahan Jokowi tinggal beberapa bulan lagi mengindikasikan dia hendak memberi pesan hal itu adalah peninggalannya.

Padahal, kata Wijayanto, biasanya di akhir masa jabatan seorang presiden akan bekerja lebih lambat dan harmonisasi dengan pemerintahan mendatang yang akan dipimpin Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Tapi gaspol. Ada indikasi tidak percaya kepada pemerintahan penggantinya, yang khawatir tidak punya kecepatan yang sama," kata Wijayanto dikutip dari program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Kamis (6/6/2024).

Jika proyek IKN dikebut oleh Jokowi justru bisa memicu persoalan.

Sebab menurut Wijayanto, pemerintahan mendatang bisa saja menghadapi keterbatasan fiskal dan berbagai hal lainnya sehingga pembangunan IKN ada kemungkinan melambat bahkan terhenti.

Akan tetapi, pemerintah nampak mengupayakan supaya IKN bisa digunakan sebagai lokasi upacara Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.

"Harus lebih realistis. Kalau ambisius malah mangkrak.

Perlu rescheduling, resizing dan refocusing," ujar Wijayanto.

Baca juga: Pakar Sebut Jakarta Hadapi Kemunduran Usai Ibu Kota Pindah ke IKN Kaltim, Sekolah Susah Cari Siswa

Baca juga: Dampak Mundurnya Kepala Otorita IKN Nusantara Kaltim, PDIP dan PKB Bongkar Motif, DPR Turun Gunung

2 Pimpinan Otorita Tiba-Tiba Mundur

Sebelumnya diberitakan, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumumkan Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mengundurkan diri sebagai Kepala dan Wakil Otorita IKN pada Senin (3/4/2024) kemarin.

Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima surat pengunduran diri dari Dhony yang disusul surat pengunduran dari Bambang.

“Beberapa waktu lalu Pak Presiden menerima surat pengunduran diri dari Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Dhony Rahajoe.

Kemudian beberapa waktu berikutnya Pak Presiden juga menerima surat pengunduran diri dari Pak Bambang Susantono,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Keputusan pengunduran Bambang dan Dhony, kata Pratikno, pun diterima oleh Jokowi dengan meneken keputusan presiden terkait pemberhentian mereka sebagai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.

“Pada hari ini telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pemberhentian Pak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Pak Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN. Disertai dengan ucapan terimakasih atas pengabdian beliau berdua,” ujar Pratikno.

Pasca mundur, Bambang disebut memiliki tugas baru yang telah diperintahkan oleh Jokowi.

Baca juga: Limosin Berbobot Hampir 1 Ton Milik Feis 999 Masuk Kriteria Hewan Kurban yang Dibeli Menteri di IKN

Baca juga: Pembangunan IKN di Kaltim Terus Berprogres, Angka Investasi Capai Rp51,35 Triliun

Adapun tugas baru tersebut yaitu membantu langsung Presiden dalam memperkuat kerja sama internasional untuk percepatan pembangunan IKN.

"Pak Bambang Susantono akan diberi penugasan baru, membantu langsung Bapak Presiden untuk memperkuat kerja sama internasional bagi percepatan pembangunan IKN," ucap Pratikno.

Di sisi lain, jabatan yang sempat diemban Bambang bakal dijabat oleh Menteri PUPR, Bambang Hadimuljono sebagai Plt.

Sedangkan, jabatan Dhony sementara diemban oleh Wakil Menteri (Wamen) ATR/BPN, Raja Juli Antoni.

Sikap Luhut

Mundurnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), turut direspons Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan mundurnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN, diduga karena tak sanggup menjalankan tugas.

Namun, Luhut menegaskan mundurnya seorang pejabat dari jabatannya merupakan hal yang biasa dan wajar.

"Biasa dia mundur, kalau dia merasa enggak bisa melaksanakan tugasnya, ya mundur," kata Luhut usai menghadiri cara Talkshow di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Luhut tak mengunggkapkan secara detail penyabab mundurnya Bambang dari Kepala Otorita IKN.

Namun, Luhut mengatakan, Kepala Otorita IKN memiliki kewenangan yang luas untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan di kawasan tersebut.

Ia mengatakan, Kepala Otorita IKN harus berani mengambil keputusan terkait permasalahan lahan.

Baca juga: 6 Wisata Samarinda Dengan Pesona Alam Flora Fauna dan Berbagai Wahana Permainan, Ada Kebun Ndesa!

Baca juga: Kabar Baik, Basuki Hadimuljono Beber Jalan Tol IKN Nusantara di Kaltim Fungsional Jelang 17 Agustus

"Enggak ada (masalah Bambang). (Kalau) Lahan, semua ketua OIKN itu punya kewenangan yang sangat luas untuk menyelesaikan masalah sehingga memiliki keberanian untuk membuat keputusan," ujarnya.

"Masalah lahan saya sudah pimpin rapatnya, tinggal eksekusi, eksekusi aja enggak bisa, ya gimana," sambungnya.

Selain itu, Luhut membantah mundurnya Bambang lantaran pembangunan IKN tidak tercapai.

Ia mengatakan, progres pembangunan IKN cukup bagus. Terakhir, ia juga membantah Bambang dipaksa mundur sebagai Kepala Otorita IKN.

"Tidak ada (Bambang Susanto dipaksa mundur). Targetnya (pembangunan) masih oke kurang sana sini tetapi saya kira overall masih baik," ucap dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebut Proyek IKN Dianggap Sinyal Jokowi Ragukan Komitmen Penerusnya"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved