Berita Balikpapan Terkini

Gadis di Balikpapan Hilang 4 Bulan usai Pamit Kamping, Motor Dijual di Facebook

Gadis di Balikpapan hilang empat bulan usai pamit kamping, motor dijual di Facebook.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
HO/Kakak Korban  
Siswi SMK di Balikpapan, Hayren (16) dilaporkan hilang sejak Februari 2024 setelah pamit pergi kamping. Keluarga khawatir Hayren menjadi korban penculikan karena sepeda motornya ditemukan dijual di Facebook. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang gadis remaja bernama Hayren (16) dilaporkan hilang sejak 4 Februari 2024.

Siswi kelas XI SMK ini terakhir kali terlihat oleh keluarganya pada 2 Februari 2024, tepatnya pada siang hari.

Kakaknya, Khairul Fajeri menyampaikan, Hayren meninggalkan rumah dengan sepeda motor, membawa tas dan pakaian ganti.

“Adik saya sempat izin untuk ikut kamping dengan teman-teman magangnya,” ujar Khairul, yang akrab disapa Irul, Minggu (9/6/2024).

Baca juga: Menilik Filosofi Joyo Banjir, Cerita Sukses 4 Generasi Warisi Usaha Tempe Tahu di Balikpapan

Kekhawatiran mulai muncul ketika Hayren tak pulang hingga malam. Irul meminta ibunya untuk tetap tenang dengan alasan kamping biasanya memang menginap. 

Namun hingga Senin (5/2/2024), Hayren belum juga pulang, dan ponselnya tak dapat dihubungi membuat kekhawatiran semakin memuncak.

Keesokan harinya, Selasa (6/2/2024), Irul melaporkan kejadian ini ke Unit PPA Satreskrim Polresta Balikpapan dan juga ke Mapolda Kaltim.

“Laporan langsung ditindaklanjuti oleh Jatanras Polda Kaltim,” jelas Irul.

Polisi menemukan bahwa sepeda motor yang digunakan Hayren telah dijual kepada seorang pria di Balikpapan Barat seharga Rp 1,5 juta.

Namun, pembeli tersebut mengaku tidak mengetahui identitas penjualnya.

“Pembeli mengatakan mereka berkenalan lewat Facebook dan bertemu di Balikpapan Regency,” ujar Irul.

Baca juga: KOJA Gelar Silaturahmi di Mal Balikpapan Baru, Melepas Rindu Suasana Jakarta

Selain laporan polisi, Irul juga berusaha mencari adiknya dengan menghubungi teman-teman sekolahnya.

“Hampir semua cara sudah saya coba, tapi belum ada hasil,” katanya.

Irul mencurigai bahwa adiknya pergi bersama seorang pria berinisial OAH, seorang duda dengan satu anak, yang pernah tinggal di dekat rumah mereka.

OAH berasal dari Grobogan, Jawa Tengah, dan bekerja sebagai kuli di Balikpapan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved