Tribun Kaltim Hari Ini
Perindah Kawasan Wisata Danau Nyadeng, Pemkab Berau Kaltim Siapkan Jalur Tracking 900 Meter
Pemerintah Kabupaten Berau menyiapkan jalur tracking sepanjang 900 meter menuju objek wisata Danau Nyadeng.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pemerintah Kabupaten Berau menyiapkan jalur tracking sepanjang 900 meter menuju objek wisata Danau Nyadeng.
Pembangunan jalur tracking menggunakan Dana Bagi Hasil dan Dana Reboisasi (DBH-DR) sebesar Rp1 miliar.
Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan bahwa pemerintah juga menambah bantuan berupa 2 unit perahu, 10 pelampung, 6 tali pengaman dan gempling 4 unit khusus untuk objek wisata Danau Nyadeng.
Baca juga: Nikmati Keindahan Hutan dengan Perahu saat Berkunjung ke Danau Nyadeng Berau
Pariwisata di Kampung Merabu dinilai punya potensi menarik banyak wisatawan. Potensi itu akan terbukti jika dikelola dengan baik dengan tangan profesional dan akan mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Bupati meminta agar kepala kampung aktif berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengembangkan potensi wisata Merabu.
"Kita harus memaksimalkan semua fasilitas yang dapat mendukun potensi itu. Sehingga tamu yang datang bisa merasa nyaman dan ada keinginan untuk kembali," terangnya kepada Tribun, Kamis (6/6/2024).
Sri Juniarsih juga mendorong pihak ketiga juga dapat memberikan bantuan untuk Kampung Merabu melalui CSR. Untuk mendukung perangkat kampung menciptakan kenyamanan dan kepuasan wisatawan.
Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir menambahkan, daya tarik wisata unggulan di Danau Nyadeng perlu didukung dengan pembangunan jalur tracking.
Baca juga: Bangun Jalur Tracking Danau Nyadeng di Berau akan Pakai DBH-DR Rp1 Miliar
Apalagi jika ingin menuju Danau Nyadeng, perlu melewati sungai menggunakan perahu, makanya bantuan perahu masuk dalam bantuan yang diberikan.
"Sebelumnya tidak ada jalur tracking, jadi untuk mencapai kesana cukup sulit. Melihat ini potensi yang bagus, tapi jalan menuju ke sana sulit, maka sangat cocok jika dibangun jalur tracking untuk memudahkan wisatawan," ucap Ilyas.
Dengan fasilitas itu, diyakininya dapat menambah jumlah wisatawan. Para wisatawan yang datang tidak hanya domestik, namun mancanegara juga turut datang ke tempat itu.
Dia menilai bahawa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Merabu dinilai cukup bagus. Terlebih masyarakat punya keinginan kuat belajar bahasa Inggris. Sebagai persiapan untuk memandu wisatawan mancanegara.
"Kerja sama mereka dan kolaborasi dengan pihak ketiga sangat bagus, termasuk dengan NGO. Akhirnya, Merabu memiliki produk khas madu hutan sebagai Ekonomi Kreatif (Ekraf)-nya," paparnya.
Baca juga: Bupati Sri Juniarsih Apresiasi Pulau Derawan Berau Masuk 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia
Rencananya, jalur tracking di Danau Nyadeng akan dilanjutkan kembali. Karena jalur yang saat ini masih belum selesai.
Saat ini belum ada arahan dari pemerintah untuk mengelola DBH-DR. Jika memang ada lagi pihaknya akan memprioritaskan lanjutan jalur tracking tersebut.
"Rencana untuk lanjutan sudah kami usulkan, mudah-mudahan ada tambahan lagi tahun ini. Tapi sasaran kami tidak hanya Danau Nyadeng. DBH-DR ini diperuntukkan bagi beberapa objek wisata," tuturnya. (renata andini)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Jangan Jual Murah Karbon Biru Kaltim, Wagub: Hasil Perdagangan Harus Kembali untuk Kemakmuran Warga |
![]() |
---|
Bagus Ajak Aliansi Bakwan Diskusi, Pendemo Kecewa Tidak Bisa Ketemu Wali Kota, Sampaikan 5 Tuntutan |
![]() |
---|
Tahu Ada Praktik Pemerasan Pengurusan Sertifikat K3, Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Minta Rp 3 M |
![]() |
---|
Alasan Walikota Balikpapan Tunda Kenaikan PBB 2025, Jangan Sampai Ada Istilah Pati Kedua |
![]() |
---|
Pemkot Klaim Salah Catat, PBB Warga Balikpapan Melonjak Drastis: Orangtua Saya tak Sanggup Bayar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.