Berita Viral

3 Saksi dan 7 Anggota Keluarga Vina Cirebon Dapat Ancaman, LPSK: Mereka Ada Rasa Takut

3 orang saksi dan 7 anggota keluarga Vina Cirebon diduga mendapat anacaman hingga meminta perlindungan dari LPSK.

Editor: Heriani AM
TikTok
Beredar rekaman CCTV diduga detik-detik pembunuhan Vina Cirebon dan Eky dianiaya sekelompok geng motor di Cirebon. 3 orang saksi dan 7 anggota keluarga Vina Cirebon diduga mendapat anacaman hingga meminta perlindungan dari LPSK. 

Pria ini mengatakan begitu dekat dengan mereka karena dirinya saat menjalani tahanan ditugaskan menjadi tamping masjid di Lapas Kelas I Cirebon.

"Para terpidana itu masuk tahun 2017, kalau enggak salah," kata Abi.

Karena tugasnya, para napi baru kala itu pasti ketemu saya untuk memotivasikan hidup agar survival selama di dalam penjara dan memberikan pengarahan-pengarahan bahwasannya berada di dalam penjara itu harus berbuat baik dan benar.

"Jangan sampai memunculkan permasalahan baru," ujar Abi.

Dari situlah Abi mendapatkan keluh kesah ke tujuh para terpidana tersebut.

Mereka acap kali curhat ke Abi, karena seringnya curhat tersebut Abi tahu betul perilaku mereka.

"Mereka tidak pernah membuat masalah baru, tidak neko-neko. Mereka orang baik, tidak ada yang mencerminkan bahwa mereka radikal atau kelompok bermotor," ujar Abi, Rabu (5/6/2024).

Para terpidana tersebut kepada Abi mengaku bekerja sebagai kuli bangunan dan beberapa di antaranya bekerja di toko sebelum ditangkap.

Abi juga sempat menanyakan ke beberapa temannya yang pernah jadi anggota geng motor, kepada Abi mereka mengaku tidak mengenal para terpidana tersebut.

"Ditambah lagi, semalam saya bertemu dengan ketua geng motor dan menceritakan bahwasanya anggotanya yang sedang berada di dalam sel Lapas Kelas I Cirebon tidak mengenal para terpidana ini, kan miris."

"Idealnya kalau satu geng, mereka saling kenal dan rnggak logis kalau satu geng satu kampung rumahnya," ucapnya.

Ia mengenang dalam sebuah perbincangan dengan terpidana kasus Vina, mengaku bukan pembunuh.

"Ada napi kasus Vina itu, dia curhat ke saya, ngobrol, bahwa dia itu bukan pembunuhnya. Mereka yang tujuh orang, saya tanya 'loh kenapa kalian bukan pelakunya tapi ada di sini?" ucapnya.

Kepada Abi saat itu para terpidana mengaku bahwa mereka mendapat perlakuan kekerasan oleh petugas di polres maupun di polda agar mengakui perbuatan yang tidak mereka lakukan.

"Mereka bilang 'waktu proses BAP saya digulung habis', artinya mereka ini mendapat perlakuan kekerasan oleh petugas di polres maupun di polda untuk mengakui apa yang mereka tidak lakukan, itu kan lucu," jelas dia.

Pengakuannya, kata Abi, mereka takut jika harus berbicara sebenarnya.

Abi mengatakan, pertemuan intens dengan napi Vina Cirebon berlangsung dua tahun hingga sebelum Abi bebas.

Abi juga mempertanyakan peran pengacara dalam kasus ini, yang menurutnya tidak memberikan pembelaan yang seharusnya.

"Yang lucunya lagi kenapa pengacara tidak membela Anda, itu kan bagian dari pengacara, pengacara tidak ada pembelaan, pengacara membaca normatif sesuai BAP," ujarnya.

Ia menilai proses hukum yang dijalani para terpidana penuh dengan manipulasi dan ketidakbenaran.

"Jadi terkesan polisi ini salah tangkap, sangat ironis kalau polisi ini salah tangkap."

"Pengakuan itu dari terpidana Sudirman, Sudirman itu mengatakan tidak melakukan itu, 'tapi saya takut, badan saya sakit, disetrum, dipukuli sama petugas', suruh mengakui apa yang tidak mereka lakukan," ucap Abi.

Seperti diketahui, cerita yang disampaikan Abi sinkron dengan pernyataan Saka Tatal, mantan terpidana kasus Vina Cirebon yang telah bebas beberapa waktu lalu.

Saka mengaku sempat mengalami kekerasan fisik untuk mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.

Foto para terpidana dalam keadaan babak belur juga sempat beredar di media sosial, di mana memperkuat bahwasanya para terpidana mendapatkan perlakuan tak mengenakkan selama berada di tahanan.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Saksi Pembunuhan Vina Cirebon dan Eky Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK, Dapat Ancaman?

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved