Berita Nasional Terkini
Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Pos Menteri yang 'Terlarang' Bagi Politisi
Politisi diprediksi bakal mendominasi susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Hanta juga menyebutkan, kabinet yang gemuk berpotensi membuat pemerintahan berjalan kurang efektif.
Baca juga: 14 Nama yang Diusulkan Relawan jadi Menteri dan Wamen di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Kaesang
Sebab, semakin banyak menteri berpotensi membuat Prabowo sebagai presiden menjadi tidak leluasa karena banyak tumpang tindih di antar kementerian.
"Koalisinya sudah gemuk ditambah nomenklatur atau komposisi menteri juga gemuk. Sebenarnya semakin banyak sebenarnya semakin, mohon maaf, kurang efektif secara kualitatif. Jadi jangan terjebak kuantitatif," tutur dia.
Pos strategis Meski diprediksi bakal dibanjiri politisi, Menteri "Triumvirat" yang mencakup Menlu, Mendagri, dan Menhan pada kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan diisi oleh orang-orang di luar parpol.
Faktor strategis menjadi alasannya.
Baca juga: Terjawab Sudah Biang Kerok Penyebab 2.086 Ha Lahan di IKN Tak Kunjung Klir, Begini Kata Menteri AHY
Mengingat, ketiga menteri ini dapat menggantikan presiden dan wakil presiden apabila tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya karena berbagai faktor.
"Triumvirat itu posisi mendagri, menhan, dan menlu. Jadi kalau berhalangan presiden wapres kan mereka akan memimpin bertiga. Dan ini saya kira ini akan strategis, jangan dikasih orang partai," kata Hanta.
Lebih lanjut, Hanta memprediksi ada kemungkinan posisi Mendagri tetap akan diisi oleh Tito Karnavian yang juga orangnya Jokowi.
Kemudian, posisi Menhan bisa diisi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang juga orang dekat Prabowo.
Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Gus Miftah Jabat Menteri Agama?
"Pak Tito dekat dengan Prabowo, Pak Tito orangnya Jokowi. Itu bisa jadi misalnya lanjut, misal ya. Kemudian Pak Sjafri. Menlu, kita lihat kita tunggu siapa," ucap Hanta.
Selain tiga menteri "Triumvirat" ini, posisi Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Keuangan, dan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) juga dinilai tak akan diberikan ke parpol.
Sebab, posisi tersebut sangat strategis karena berkaitan menguasai hajat hidup rakyat dan dapur kekuasaan presiden.
"Jadi yang ini saya kira tidak sembarangan dikasih ke partai, sekadar bagi, silakan ini buat Golkar, ini buat PAN. Wilayah itu saya kira wilayah eksklusif Jokowi dan Prabowo," ujar dia.
Baca juga: 14 Nama yang Diusulkan Relawan jadi Menteri dan Wamen di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Kaesang
Pertemuan Prabowo dan Gibran di Hambalang
Pertemuan Prabowo-Gibran di Hambalang menjadi sorotan, apakah pasangan Presiden dan Wapres terpilih sudah membahas kabient?
Terbaru, Hanura buka peluang bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.