Berita Nasional Terkini
AHY Diprediksi Tetap Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Jubir Demokrat: Beliau Kader Terbaik
AHY diprediksi tetap jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, jubir Demokrat sebut anak sulung SBY ini adalah kader terbaik.
TRIBUNKALTIM.CO - AHY diprediksi tetap jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, jubir Demokrat sebut anak sulung SBY ini adalah kader terbaik.
Hingga saat ini, siapa saja nama yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran masih jadi teka-teki.
Namun Partai Demokrat yakin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi satu dari banyak tokoh yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Sosok ketua umum Partai Demokrat itu memang masuk dalam bursa menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca juga: Makan Siang Bareng Jokowi Sambil Bahas Kabinet Prabowo-Gibran? Begini Penjelasan Menteri Pertahanan
AHY dinilai sosok yang tepat sebagai wakil dari Partai Demokrat di pemerintahan mendatang.
Soal ini, Partai Demokrat mengaku telah ada komunikasi antara AHY dengan presiden terpilih Pilpres 2024, Prabowo Subianto.
"Pembicaraannya sudah dilakukan antara Pak Prabowo dengan Mas AHY seperti apa bentuk dukungan dari Partai Demokrat untuk pemerintahan ke depannya," kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra kepada Kontan, Selasa (30/4/2024).
Soal susunan kabinet, Herzaky mengaku partainya tengah menyiapkan kader terbaik untuk mengisi posisi menteri.
"Pak Prabowo sendiri sudah menyampaikan, beliau sudah menyampaikan ke Partai Demokrat melalui Mas AHY untuk menyiapkan putra-putri terbaik, kader-kader terbaik Partai Demokrat untuk membantu Prabowo berjuang di pemerintahan nantinya," ungkapnya.
Menurutnya, kader terbaik Partai Demokrat saat ini tidak lain adalah AHY sendiri.
"Berbicara mengenai posisi Mas AHY, saat ini kader terbaik adalah Mas AHY," tegasnya.
Herzaky menganggap AHY layak mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo-Gibran nanti.
Terlebih, menurutnya, AHY telah membuktikan kinerjanya sebagai menteri selama dua bulan terakhir.
"Kami menyakini bahwa enam bulan ke depan menjadi masa yang sangat-sangat krusial dan sangat penting, nih bangsa Indonesia bisa melihat rekam jejak beliau sebagai menteri yang punya prestasi, yang punya akselerasi, punya semangat determinasi sehingga yang menjadi cita-cita dari kami bisa dapat terwujud nantinya," jelas Herzaky.

Pos Kementerian Ditambah
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, pihaknya tidak merasa bermasalah jika pada pemerintahan Prabowo-Gibran terdapat penambahan pos kementerian dibandingkan sebelumnya.
Asalkan kata AHY, penambahan jumlah kementerian itu dijadikan jalan keluar untuk mendukung program dan visi-misi pemerintahan dalam melakukan penguatan serta perbaikan dari pencapaian pemerintah sebelumnya.
Tak hanya menambah jumlah kementerian, AHY juga menyatakan, pihaknya akan mendukung penggabungan atau merger suatu kementerian sebagaimana kabar yang beredar saat ini.
"Kalau memang jawaban yang paling baik adalah dengan menambah pos Kementerian misalnya, atau ada secara spesifik dilakukan sebuah merger atau penguatan atau apapun bentuknya yang jelas kalau itu untuk mendukung pencapaian visi besar menjalankan misi-misi Presiden terpilih kita ya harus kita dukung," kata AHY kepada awak media, Rabu (12/6/2024).
Meski begitu, AHY mengakui, hingga kini di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum ada pembahasan secara detail berapa jumlah kementerian yang akan terjadi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: Demokrat Pede Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Herzaky: Kader Terbaik Adalah Mas AHY
Demokrat kata dia, lebih akan menyerahkan seluruhnya kepada Prabowo sebagai pemegang hak prerogatif perihal urusan pos kementerian.
"Kemudian kalau jumlah, yang jelas bagi saya, sesuai dengan ada dibuat oleh sang Presiden," kata dia.
Pasalnya menurut Menteri ATR/BPN itu yang mengerti soal masa depan bangsa Indonesia di puluhan tahun mendatang adalah seorang presiden itu sendiri.
Meski dirinya meyakini kalau kerja dari Presiden terpilih RI Prabowo Subianto itu nantinya adalah melakukan keberlanjutan dan perbaikan dari presiden sebelumnya.
"Yang sudah baik ya kita lanjutkan, yang masih perlu penguatan kita lakukan penguatan dan perbaikan. Dan tentu ada sektor-sektor prioritas strategis," kata dia.
Perihal dengan posisi atau pos yang tepat untuk Demokrat sendiri kata AHY, pihaknya tidak pernah mengincar satu posisi secara spesifik.
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menyebut kalau pihaknya akan siap ditempatkan dimanapun sesuai dengan permintaan Prabowo.
"Dan Demokrat tentu siap untuk memberikan masukan-masukan terkait dengan program dan kebijakan-kebijakan strategis yang harus kita jalankan 5 tahun ke depan," kata dia.
"Jadi saya sekali lagi, kami bersikap sekaligus posisi kami adalah memberikan kewenangan dan ruang yang luas kepada presiden terpilih kami untuk bisa menentukan itu semuanya," tukas AHY.
Jangan Bebakan ke Prabowo
Sementara itu, AHY menyerahkan seluruh komposisi kabinet kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Diketahui, Demokrat merupakan salah satu partai politik yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Terkait posisi di kabinet dan posisi lainnya di pemerintahan mendatang, kita telah membuat komitmen dengan Pak Prabowo, mari kita serahkan kepada beliau, jangan bebankan Pak Prabowo dengan tuntutan berlebihan,” kata AHY di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Rabu (24/4/2024).
Kendati demikian, AHY menyebutkan bahwa dirinya tetap akan mempersiapkan kader-kader terbaik untuk membantu pemerintan Prabowo-Gibran.
Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini tidak ingin memberikan beban kepada Prabowo dengan permintaan tertentu untuk posisi di kabinet.
“Kita harus disiplin, percayakan juga tugas sepenuhnya kepada saya, pada saatnya saya akan memilih kader terbaik Partai Demokrat untuk membantu Pak Prabowo,” kata AHY.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon terpilih, menyusul ditolaknya gugatan sengketa pilpres kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 360 Tahun 2024, Ganjar-Mahfud hanya sanggup mengoleksi 27.040.878 suara atau sekitar 16,47 persen dari seluruh suara sah nasional.
Pasangan itu tertinggal jauh dari Prabowo-Gibran yang memborong 96.214.691 suara atau sekitar 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional.
Sementara itu, Anies-Muhaimin mengantongi 40.971.906 suara atau sekitar 24,95 persen dari seluruh suara sah nasional. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Nyatakan Demokrat Tak Masalah jika Jumlah Kementerian Harus Ditambah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.