Berita Viral

Trending, Ada Apa dengan Babarsari? Kawasan di Jogja yang Belakangan Ramai Dijuluki Gotham City

Trending, ada apa dengan Babarsari? Kawasan di Jogja ini belakangan ramai dijuluki Gotham City

|
Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS/HARIS FIRDAUS
BABARSARI GOTHAM CITY - Petugas kepolisian berjaga di wilayah Babarsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (4/7/2022) lalu. Hari ini, Rabu (19/6/2024), keyword Babarsari jadi trending x. Ada apa dengan Babarsari? Kawasan di Jogja ini belakangan ramai dijuluki Gotham City 

Menurutnya, struktur dan kultur sosial yang ada di kawasan tersebut perlu ditransformasikan sehingga berubah menjadi lebih ramah terhadap perdamaian.

Budayawan senior dan sekaligus Ketua Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) asal Kota Yogyakarta Achmad Charris Zubair mengatakan, penyelesaian konflik antarkelompok tidak bisa dilakukan secara partial.

Butuh upaya bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk membangun kesadaran pentingnya hidup bersama dalam kemajemukan dan keanekaragaman.

"Ini realita bahwa Kota Yogyakarta dan sekitarnya sudah sejak dulu jadi tujuan anak-anak bangsa dari daerah lain untuk belajar dan menjalani kehidupan mereka bersama-sama dengan keunikan budaya masing-masing. Ini menjadikan Yogyakarta sebagai barometer Indonesia," katanya kepada Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

Filosofi "sego" gudeg

Achmad menjelaskan, keunikan budaya anak-anak bangsa yang datang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa menjadi kekuatan positif dalam membangun kebersamaan.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Suraloka Zoo Jogja, Pengunjung Bisa Berinteraksi dengan Satwa yang Lucu dan Jinak

Kebersamaan dalam keanekaragaman budaya tersebut menjadikan Yogyakarta lebih indah dan damai.

Situasi ini tentunya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

"Seperti sego gudeg, bumbu-bumbunya banyak dan bermacam-macam.

Setelah dimasak beberapa saat dan semua orang bisa menikmatinya bersama-sama dan terbangun dialog yang positif," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Membangun dialog positif Untuk mencegah kerusuhan di Babarsari kembali terulang memang dibutuhkan sikap tegas aparat kepolisian agar tercapai situasi yang kondusif.

Setelah itu, hal mendesak yang dilakukan adalah melakukan pendekatan dan sosialisasi masalah terhadap kelompok-kelompok yang bertikai.

Pendekatan itu diharapkan mampu membuka ruang dialog dan menghapus stigma lingkungan ekslusif kelompok suku tertentu di tengah masyarakat.

"Ruang dialog itu diharapkan mencairkan kesan eksklusif dan bisa berbaur dengan masyarakat sekitar dan terjalin dialog-dialog positif," katanya.

Proses itu, katanya, akan membutuhkan waktu dan komitmen bersama. Namun, upaya itu akan meminimalisir bibit konflik antarkelompok.

"Warga Yogya sejak dulu terbuka bagi para pendatang yang ingin hidup bersama dalam keanekaragaman dan damai," pungkasnya.

Baca juga: The Lost World Castle Jadi Tempat Wisata Hits di Jogja Seperti Negeri Dongeng, Harga Tiket Masuknya

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved