Berita Nasional Terkini
Trending Iuran Tapera, Gaji Dipotong 3 Persen per Bulan Tuai Protes, Jokowi: Pro Kontra Biasa
Trending iuran Tapera, gaji karyawan dipotong 3 persen per bulan menuai protes. Respons Jokowi ketika kebijakannya diprotes, pro kontra itu biasa
Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Sejak kemarin trending x (dulu Twitter) diramaikan dengan keyword gaji dan iuran Tapera, apa arti Tapera dan kenapa gaji dipotong untuk Tapera?
Program Tapera yang diusung pemerintahan Jokowi menuai protes lantaran setiap karyawan (bukan hanya ASN, TINI dan Polri) gaji dipotong 3 persen setiap bulan demi Tabungan Perumahan Rakyat bagi pekerja ini.
Meski banyak protes terkait pemotongan 3 persen setiap bulan untuk Tapera ini ditanggapi santai Presiden Jokowi
Simak selengkapnya update terkait pemotongan gaji 3 persen untuk Tapera dan respons Jokowi di artikel ini.
Baca juga: Aturan Baru Jokowi, Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Tiap Bulan untuk Tapera, Berlaku Mulai Kapan?
Baca juga: Apa Itu Tapera dan Siapa Saja yang Wajib Membayar?
Baca juga: Mudahkan Masyarakat Punya Rumah, bank bjb Dorong KPR Sejahtera FLPP dan Tapera Tahun 2023
Sebelumnya, Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Dalam aturan tersebut setiap pekerja dengan usia paling rendah 20 tahun atau sudah menikah yang memiliki penghasilan paling sedikit sebesar upah minimum diwajibkan menjadi peserta Tapera.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa aturan tersebut berdasarkan hasil kajian dan kalkulasi.
"Iya semua dihitung lah, biasa, dalam kebijakan yang baru itu pasti masyarakat juga ikut berhitung, mampu atau enggak mampu, berat atau engga berat," kata Jokowi usai menghadiri Inaugurasi pengurus GP Ansor di Istora Senayan, Jakarta, Senin, (27/5/2024).
Menurut Presiden hal yang biasa apabila ada pro dan kontra pada setiap kebijakan yang baru diterbitkan pemerintah.
Presiden mencontohkan kebijakan mengenai penerapan sistem jaminan kesehatan BPJS.
Pada awal kebijakan tersebut diterapan juga menuai pro dan kontra.
"Seperti dulu BPJS, di luar yang BPI yang gratis 96 juta kan juga rame tapi setelah berjalan saya kira merasakan manfaatnya bahwa rumah sakit tidak dipungut biaya," katanya.

Kebijakan kebijakan seperti itu kata Jokowi baru akan dirasakan setelah berjalan.
Namun di awal sebelum berjalan maka akan selalu ada pro dan kontra.
Baca Selanjutnya: Pemotongan gaji pns dan karyawan swasta untuk tapera berlaku mulai januari berapa jumlahnya
"Hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.