Berita Nasional Terkini

Anis Bongkar Alasan Prabowo Belum Umumkan Susunan Kabinet, Masih Fokus Jalankan Tugas dari Jokowi

Anis Matta bongkar alasan Prabowo Subianto belum umumkan susunan kabinet, masih fokus jalankan tugas dari Jokowi

|
Editor: Rafan Arif Dwinanto
Dok Kementerian Pertahanan RI
APBN 2025 - Presiden Jokowi dan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Anis Matta bongkar alasan Prabowo Subianto belum umumkan susunan kabinet, masih fokus jalankan tugas dari Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Alasan Presiden Terpilih Prabowo Subianto belum merilis daftar kabinet, terungkap.

Rupanya, Prabowo Subianto masih fokus menjalankan tugas dari Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta.

Diketahui, baru-baru ini Prabowo Subianto mengumpulkan para ketua umum parpol di Koalisi Indonesia Maju atau KIM.

Baca juga: Akhirnya Anies akan Temui Prabowo, Cari Dukungan Gerindra? 3 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Baca juga: Terjawab Dampak Buruk Pelemahan Rupiah Terhadap Pembangunan IKN Nusantara, Basuki: Semua Proyek Kena

Anis mengatakan, Prabowo masih fokus melaksanakan tugasnya sebagai menteri pertahanan hingga akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2024 mendatang.

“Belum, belum (bahas kabinet), beliau fokus menyelesaikan pekerjaannya sampai akhir periode sebagai menteri pertahanan,” ujar Anis, Jumat (21/6/2024).

Anis mengatakan, penyusunan kabinet juga tidak dibahas ketika ketua umum partai politik Koalisi indonesia Maju bertemu dengan Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan pada Kamis (20/6/2024)

Ia menjelaskan, pertemuan itu berlangsung atas undangan Universitas Pertahanan (Unhan) dan Prabowo menjadi pembicara untuk menyampaikan pemikirannya soal Indonesia ke depan.

“Sebenarnya kita diundang hadir untuk acara short course strategic management yang diadakan oleh Unhan kan itu giliran Pak Prabowo memberikan materi,” kata Anis.

“Jadi ketua-ketua partai di KIM diundang hadir untuk mendengarkan paparan beliau,” imbuh dia.

Anis menyebutkan, ketua umum partai politik KIM juga sudah lama tak bersua sehingga pertemuan di kantor Prabowo pada Kamis kemarin berlangsung hangat.

Baca juga: Gerindra Ungkap Anies Baswedan Belum Tentu Maju Pilkada Jakarta 2024, Belum Kantongi Restu PKS-PKB

“Belum pernah ada lagi (pertemuan ketua umum KIM) tapi saya bertemu beliau waktu lebaran aja. Iya di Kertanegara,” kata Anis.

Pertemuan di kantor Kemenhan pada Kamis kemarin diketahui lewat foto yang diunggah oleh Prabowo melalui akun Instagram-nya.

Foto tersebut menunjukkan pertemuan diikuti oleh Prabowo, Anis, Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono.

Selain para ketua umum partai politik, hadir juga Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengaku ikut hadir dalam pertemuan itu meski tidak terpotret dalam foto yang diunggah oleh Prabowo.

Partai Pendatang Baru Dapat 2 Kursi?

Partai "pendatang baru" diprediksi kebagian jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Partai yang baru bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB diprediksi juga bakal kebagian jatah kursi menteri.

Baca juga: Pecat Anggota Terlibat dan Bekingi Judi Online, Polri Minta Masyarakat tak Ragu Lapor via WhatsApp

Bahkan, PKB dan Nasdem diprediksi bakal mendapatkan dua kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kemungkinan itu didasarkan dari kekuatan Nasdem dan PKB di parlemen yang cukup kuat.

"Tergantung jumlah kekuatan di parlemennya, kalau Nasdem dan PKB ini kan menengah ke atas. Saya melihat proporsional, bisa saja dapat jatah dua kursi masing-masing, Nasdem 2, PKB 2 mungkin," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/5/2024).

Dia menilai, PKB dan Nasdem akan mengalami kerugian jika hanya mendapatkan satu kursi menteri saja.

"Karena dua partai ini menengah ke atas, karena kekuatan di parlemen besar," kata dia.

Ujang juga menilai, Prabowo akan mempertimbangkan asas proporsional dalam bagi-bagi kursi menteri.

Khusus untuk partai politik yang baru bergabung, perhitungan kekuatan politik di parlemen adalah indikator yang paling jelas.

"Jadi saya melihat proporsionalitas yang akan dilakukan Prabowo untuk membagi partai-partai dilihat dari kekuatan jumlah kursi di parlemen," ucap dia.

Berbeda dengan kursi menteri titipan yang mungkin telah disodorkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ujang menilai, Jokowi kemungkinan juga akan menitipkan dua menteri karena terlalu banyak akan mengganggu hubungan antara Jokowi dan Prabowo.

"Jadi proporsional ya nitip misalnya dua, kalau sampai 4-6 ya enggak bagus juga. Jadi saya melihat dalam konteks akomodasi titipan Jokowi, tengah-tengah saja, terlalu banyak ya nggak bagus dengan hubungan Jokowi. Tengah-tengah saja sesuai kebutuhan Prabowo," ujar dia.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni merespons Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak mau partai-partai yang baru bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba mendapatkan jatah tiga kursi menteri.

Baca juga: Prediksi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Tantangan Berat Menkeu dan Sosok Penerus Tugas Sri Mulyani

Sahroni menyebut bisa saja partai-partai yang baru bergabung justru mendapat lebih dari tiga menteri.

Adapun Nasdem merupakan salah satu partai yang baru bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran usai Pilpres 2024 selesai digelar.

Nasdem tadinya merupakan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

"Menarik untuk ditanyakan balik ke partai PAN ya. Memang benar ya partai yang baru gabung dapat 3 menteri? Rasanya malah dapat lebih deh," ujar Sahron, Jumat (24/5/2024).

Sahroni menyampaikan, sejauh ini belum ada pembicaraan antara Prabowo dan Nasdem terkait berapa kursi menteri yang akan mereka dapatkan.

Menurut dia, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh hanya menyampaikan bahwa Nasdem akan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran tanpa pamrih.

Tanpa mendapat jatah menteri pun, kata Sahroni, Nasdem akan tetap mensukseskan pemerintahan selanjutnya.

"Iya itu prinsip Ketua Umum Surya Paloh, dukungan ke Pak prabowo untuk negara makin hebat, makin maju ke depannya," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anis Matta Sebut Prabowo Belum Bahas Kabinet, Masih Fokus Kerja sebagai Menhan"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved