Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Gandeng Ainun Najib Ahli IT di Singapura, Walikota Andi Harun Ingin Samarinda Ada Sistem Satu Data

Sistem data yang akurat dan baik menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan pembangunan yang efektif

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
SISTEM DIGITAL SAMARINDA - Walikota Samarinda Andi Harun, menyatakan, era digital ini, data bagaikan harta karun bagi kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah, termasuk satu di antaranya adalah Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (23/6/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Di era digital ini, data bagaikan harta karun bagi kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah, termasuk satu di antaranya adalah Kota Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur

Sistem data yang akurat dan baik menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan pembangunan yang efektif, serta pelayanan publik yang prima di Samarinda

Demikian dibeberkan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada TribunKaltim.co pada Minggu (23/6/2024). 

Sebab jika sebuah daerah dengan sistem data yang kacau balau, data penduduk tidak akurat, data kemiskinan tidak terverifikasi, dan data ekonomi tidak terkini, akan menghambat berbagai upaya pembangunan. 

Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Dosen Unmul Ungkap Tantangan dan Peluang Kebhinekaan di Era Digital

Dia katakan, seperti penyaluran bantuan sosial yang tak tepat sasaran, pembangunan infrastruktur yang tak sesuai kebutuhan, dan pengembangan ekonomi yang dipastikan tak memadai untuk berkelanjutan.

Hal ini nyatanya sudah diatensikan oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun. Untuk mengatasi hal-hal tersebut agar tak terjadi di Kota Samarinda, Andi Harun tak tanggung-tanggung bakal menggandeng Ainun Najib.

Ainun Najib merupakan salah satu ahli di bidang teknologi informasi yang saat ini bekerja di Singapura sebagai head of analytics, platform and regional business untuk Grab. 

Selain itu, sosok ini sekaligus merupakan tokoh muda NU yang berasal dari Gresik, Jawa Timur. Selama ini, ia juga dikenal sebagai inisiator situs KawalPemilu.org juga KawalCovid19.

Sementara itu, karirnya antara lain pernah bekerja untuk Traveloka sebagai data scientist dan konsultan senior untuk IBM.

Baca juga: OIKN: Pengelolaan Air dan Manajemen Bencana di IKN Pakai Metode Digital dan Solusi Berbasis Alam

Dengan keahliannya ini, Presiden Joko Widodo pun memuji kemampuannya, lantaran dikenal serbabisa mengerjakan berbagai hal di bidang teknologi informasi.

Hingga dikabarkan, Jokowi menyampaikan secara tersirat ajakan kepada Ainun Najib yang saat ini bekerja di Singapura untuk pulang dan berkarya di Tanah Air. 

"Waktu saya ke Singapura kebetulan teman saya, Pak Ainun Najib beliau adalah orang Indonesia dan asli orang Gresik dan pendidikannya expert di bidang data, dan itulah yang kita minta bantuan beliau untuk menguatkan posisi data Samarinda," ungkap Andi Harun.

Mengirim Tim ke Singapura

Walikota Andi Harun membeberkan, langkah awal kolaborasi ini telah dilakukan melalui zoom meeting dan pertemuan teknis dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dan pihak terkait lainnya untuk menilai kekuatan dan kelemahan secara garis besar data Kota Samarinda

Dalam dua minggu ke depan, Andi Harun bakal mengirim tim dari Samarinda untuk mengadakan diskusi dengan Ainun Najib di Singapura.

Assessment ini sangat penting karena data menjadi informasi utama dalam menyusun program pembangunan.

Baca juga: 45 Ribu Warga PPU Ditargetkan Pakai Identitas Kependudukan Digital, Pemkab Andalkan Car Free Day

Misalnya, data kemiskinan. Jika jumlahnya lebih besar dari keadaan sebenarnya, maka terjadi pemborosan APBD dan program tidak tepat sasaran.

"Data yang akurat dan presisi sangatlah penting," papar Andi Harun.

Sebab itu, Andi Harun optimis untuk dapat menerapkan kevalidan data untuk Kota Samarinda, lantaran strategi ini juga termasuk sebagai penentu tingkat keberhasilan dari visi misi dan program yang akan di capai dalam ranah pemerintahan. 

"Karena kalau datanya tidak akurat atau masih salah maka pasti dampaknya ke masyarakat tidak dirasakan," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved