Pilkada Jatim 2024

Duel Sengit 2 Tokoh NU di Pilkada Jatim 2024, Ulasan Lengkap Adu Kuat Khofifah-Emil vs Marzuki-Risma

Duel sengit 2 tokoh Nahdlatul Ulama di Pilkada Jatim 2024, ulasan lengkap adu kuat Khofifah-Emil vs Marzuki Mustamar - Risma

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra-Warta Kota/Henry Lopulalan
PILKADA JATIM 2024 - Khofifah Indar Parawansa dan KH Marzuki Mustamar. Siapa KH Marzuki Mustamar yang disebut PKB bakal jadi lawan tangguh Khofifah di Pilkada Jatim 2024? Profil mantan Ketua PWNU Jatim ini. 

Marzuki selaku calon penantang, tentu belum punya catatan buruk terkait dengan kepemimpinan formal atau birokrasi di Jawa Timur.

Berbeda dengan Khofifah tentunya, bahwa sebagai petahana, pasti warga NU secara umum yang sudah pernah satu periode merasakan kepemimpinannya menyimpan catatan-catatan baik dan juga buruk.

"Catatan buruk yang dapat dimaksimalkan oleh kubu penantang sebagai senjata buat mengurangi dukungan elektoral dari warga NU," terangnya.

Dia menambahkan, figur Marzuki ibaratnya bisa merebut dukungan dari basis NU baik struktural maupun yang NU Kultural.

Sementara figur Risma dapat dimaksimalkan perannya untuk merebut dukungan dari basis-basis Nasionalis warga Jawa Timur.

"Dan sebagaimana kita tahu bahwa basis Nasionalis di Jawa Timur ini juga sangat kuat dan mengakar.

Saya kira perolehan kursi partai yang Nasionalis di Jawa Timur cukup menjadi bukti nyata betapa kuatnya basis Nasionalis di Jawa Timur," jelasnya.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan figur Emil Dardak misalnya, maka figur Risma ini jauh lebih unggul sebagai representasi kelompok Nasionalis.

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas Terbaru, Jokowi Effect Buat Edi Rahmayadi Sulit Kalahkan Bobby Nasution

Apalagi, perolehan suara parpol dari masing-masing figur ini bisa jadi sebagai salah satu indikasi ya.

"Meskipun kita sering lihat hasil Pilkada yang sering tidak sejalan atau tidak linier dengan hasil di Pileg.

Akan tetapi bukan berarti hasil Pileg sama sekali tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk menakar potensi dukungan dari masing-masing figur yang akan berkontestasi," katanya.

Fauzin menambahkan, rekam jejak Risma yang pernah dua periode menjadi walikota Surabaya dan kader asli PDI Perjuangan, menarik untuk dibaca sebagai modal politik.

Apalagi, Risma pasti punya loyalis di Kota Surabaya yang itu bisa dimanfaatkan buat mendongkrak elektoral di Pilgub Jatim.

"Sebagai Parpol, dapat kita katakan bahwa PDI Perjuangan termasuk punya kader yang militan dan mesin partai yang bagus.

Tapi PDI Perjuangan juga perlu saya kira belajar pengalaman dari Pilgub terdahulu yang mengalami kegagalan.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved