Berita Nasional Terkini
APBN Defisit Rp 21,8 Triliun, Sri Mulyani Sebut Pendapatan Negara Menurun, Pengeluaran Meroket
APBN defisit hingga Rp 21,8 triliun, Sri Mulyani sebut pendapatan negara menurun sedangkan belanja meroket.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - APBN defisit hingga Rp 21,8 triliun, Sri Mulyani sebut pendapatan negara menurun sedangkan belanja meroket.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut anggaran negara mengalami defisit pada Mei 2024, sebesar Rp 21,8 triliun.
Ini menjadi kali pertama APBN mencatat defisit pada tahun 2024.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai mencatatkan defisit pada Mei 2024.
Baca juga: Sri Mulyani sebut Anggaran Makan Siang Gratis Tahun Depan Rp 71 T, Thomas Djiwandono: Angka Baik
Hal ini terjadi seiring dengan pendapatan negara yang menurun, sementara belanja negara tumbuh pesat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga akhir Mei lalu, APBN mencatat defisit sebesar Rp 21,8 triliun.
Nilai itu setara dengan 0,10 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Pada bulan sebelumnya, April, APBN masih mencatatkan surplus, yakni sebesar Rp 75,7 triliun, setara 0,33 persen terhadap PDB.

"Overall balance kita sudah mengalami defisit Rp 21,8 triliun atau 0,1 persen PDB," ujar dia, dalam konferensi pers, di Kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Defisit itu dibentuk oleh pendapatan negara yang mencapai Rp 1.123,5 triliun, setara 40,1 persen target APBN.
Nilai itu turun 7,1 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan terjadi seluruh pos, mulai dari penerimaan pajak yang turun 8,4 persen, setoran kepabeanan dan cukai yang turun 7,8 persen, serta pendapatan negara bukan pajak (PNBP) turun 3,3 persen.
"Kita lihat pendapatan negara sampai akhir Mei memang mengalami tekanan, yaitu growth-nya negatif 7,1 persen," katanya.
Di sisi lain, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.145,3 triliun, setara 34,4 persen target APBN.
Nilai ini melonjak 14 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Bisa Lihat Buaya hingga Ikan Pesut, Keunikan Wisata Kapal Pinisi Balikpapan-IKN di Kaltim dan Rute
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.