Berita Baikpapan Terkini
Cerita Debt Collector di Balikpapan Banting Setir Jualan Kacang Mete, Boy: Berapapun Saya Syukuri
Cerita debt collector banting setir jadi penjual kacang mete di pinggir jalan Balikpapan, Boy: berapapun saya syukuri.
Penulis: Ardiana | Editor: Diah Anggraeni
Ia kemudian ditawari tetangganya untuk menjual kacang mete.
"Tetangga saya punya kebun. Karena dilihat saya ngggak kerja, jadi ditawarkan jualan ini (kacang mete), akhirnya saya jual. Daripada nganggur, engggak kerja kan, sekarang cari kerja susah," jelasnya.
Tahun 2020, ia mulai berjualan di kawasan Mall Balikpapan Baru.
Namun tak bertahan lama, ia harus pindah karena tak diperbolehkan lagi berjualan di area tersebut.
"Disuruh pindah oleh pengelola, katanya nggak boleh jualan di situ. Padahal saya jualan di luar, tapi saya ngalah saja," ungkapnya.
Baca juga: Berikut 25 TPS di Balikpapan yang Gelar Penghitungan Surat Suara Ulang
Ia kemudian mulai berjualan di kawasan jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan.
Namun, lagi-lagi ia ditegur dan diminta pindah oleh pihak kelurahan sekitar.
Hingga akhirnya, ia berjualan di kawasan Letkol Pol. H.M. Asnawi Arbain, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, sampai sekarang.
Meski begitu, hasil penjualan kacang metenya tak menentu, hanya laku sekitar 6 hingga 5 bungkus per hari.
"Banyak yang mampir. Alhamdulillah, enggak mungkin saya tetap jualan kalau memang enggak ada yang beli. Berapapun saya syukuri. Semakin banyak bersyukur, semakin banyak juga berkahnya," pungkasnya.
Boy yang belum pernah menikah ini diketahui tinggal bersama adiknya di kawasan Rapak, Balikpapan Utara. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.