Pilkada Mahulu 2024

Bawaslu Harap Semua Lini Masyarakat Merajut Sinergi Pengawasan pada Pilkada Mahulu 2024

Upaya menjaga integritas dan kelancaran pelaksanaan Pilkada Mahulu 2024, Jajaran Bawaslu Mahulu berharap semua lini masyarakat ikut terlibat pengawasa

Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/KRISTIANI TANDI RANI
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh memantau simulasi pelaksanaan pemilihan umum di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Upaya menjaga integritas dan kelancaran pelaksanaan Pilkada Mahulu 2024, Jajaran Bawaslu Mahulu berharap semua lini masyarakat ikut terlibat pengawasan.

Utamanya dalam hal ini peran Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) mengambil langkah-langkah strategis melakukan pengawasan melekat pada kegiatan kampanye yang akan dilakukan calon kepala daerah.

Hal ini dikatakan oleh Komisioner Bawaslu Mahulu, Leonder Awang Ajaat saat ditemui TribunKaltim.co, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Tahap Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu Mahulu Targetkan Perekrutan Badan Ad Hoc Rampung Juni Mendatang

Ia mengatakan untuk memaksimalkan pengawasan pilkada, semua lini harus diperkuat.

Tidak hanya pada saat Pilkada, tapi jauh sebelum pelaksanaan pemilihan, semua lini tersebut telah diperkuat.

"Desain anggaran untuk Pilkada juga kita mau memperbanyak kuotanya untuk teman-teman itu bisa berkegiatan di bawah. Karena kadang-kadang di masyarakat kalau kita lihat itu yang ingin diketahui hanya tanggal nyoblos," katanya, Rabu (26/6/2024).

Badan ad hoc memiliki peran untuk menyampaikan ketentuan pelaksanaan pemilihan kepada masyarakat.

Utamanya dalam menyampaikan aturan mengenai hal yang dilarang dan harus dilakukan dalam pemilihan.

Baca juga: Bawaslu Mahulu Kalimantan Timur Rekrut Panwascam Pendaftar Baru untuk Pilkada

"Hal yang boleh untuk dilakukan dan tidak boleh dilakukan, kemudian apa yang boleh dilanggar dan bagaimana kalau melanggar apa konsekuensinya," ujarnya.

Hal tersebut menjadi unsur yang ingin disampaikan oleh Bawaslu kepada masyarakat secara perlahan.

Karena Ia pun mengakui tidak dapat mengetahui pada generasi ke berapa idealisme politik di Indonesia benar-benar dapat tercapai.

"Saya tidak tau generasi ke berapa di tempat kita ini yang betul-betul memilih dengan hati nurani dan analisa isi kepala. Itu yang kita harapkan," tuturnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved