Berita Nasioal Terkini

Terjawab Alasan Gus Yahya Percaya Diri Kabinet Prabowo-Gibran akan Didominasi Para Kader NU

Terjawab alasan Gus Yahya percaya diri kabinet Prabowo-Gibran akan didominasi para kader NU

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/Slamet Priyatin
Gus Yahya yang bernama lengkap KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU yang terpilih dalam Muktamar ke-34 NU hari ini, Jumat (24/12/2021). Simak biodata Gus Yahya yang pernah jadi Wantimpres Jokowi dan kakak Menag Yaqut Cholil Qoumas. 

"Gak kita tidak mengatakan transisi. Tidak ada tim transisi, yang ada tim asistensi," kata Prabowo usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

Selain itu kata Prabowo, pihaknya juga membentuk tim sinkronisasi.

Untuk diketahui sinkronisasi diperlukan untuk memastikan transisi dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf ke Prabowo-Gibran berjalan dengan lancar.

10 tahun lalu, Presiden Jokowi juga membentuk tim transisi untuk memastikan proses peralihan dari pemerintahan SBY berjalan dengan lancar.

"Ada juga kita bentuk tim sinkronisasi," kata Prabowo.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari mengatakan bahwa Presiden Jokowi dan Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto merupakan sebuah tim yang solid.

Sehingga, dia meyakini bahwa akan ada sinkronisasi dalam penyusunan kabinet menteri di era pemerintahan Prabowo-Gibran, mendatang.

Qodari juga menilai, istilah transisi tak akan digunakan oleh pemerintahan Jokowi kepada pemerintahan Prabowo.

Baca juga: Peluang Anies dan Ganjar Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Prediksi dan Penjelasan Gerindra

Sebab, banyak hal yang membuat pembangunan atau kerja presiden terpilih dimulai dari nol atau awal ketika dimulai dilakukan transisi.

Hal itu disampaikan M Qodari saat ditanya oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra terkait pengaruh dari Presiden Jokowi dalam konfigurasi kabinet ke depan.

"Ini bukan transisi. Ini sinkronisasi. Kenapa? Karena Pak Jokowi dan Pak Prabowo satu tim. Mereka nggak bermusuhan. Bahkan sangat berkawan, bertemanan. Yang kedua, Pak Jokowi akan membantu Pak Prabowo," kata Qodari saat sesi wawancara khusus di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

"Saya perbedakan sinkronisasi dengan transisi. Transisi ya. Transisi itu adalah putusnya satu episode dengan episode yang lain. Ya. Contohnya, 2004, Ibu Mega. Putus. Putus seputus-putusnya. Sampai sekarang (dengan SBY)," sambung dia.

Qodari juga memuji tim sinkronasi yang dipimpin oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmmi Dasco Ahmad.

Dimana, tim tersebut telah bertemu dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Apalagi, Stafsus Presiden Jokowi, Grace Natalie turut dalam mengawal tim sinkronisasi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved