Berita Samarinda Terkini

7 Hari Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda Hasilnya Nihil, Keluarga Sudah Ikhlas

Penyisiran pada permukaan air, pemantauan udara menggunakan drone, membuat ombak buatan dan melakukan Echosounder alat alat survey bawah air.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Petugas saat mengangkat kapal yang digunakan untuk melakukan pencarian di Teluk Lerong Garden, Jalan RE Martadinata, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu pada Jumat (28/6/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Upaya pencarian anak berusia 13 tahun berinisial F yang dikabarkan tenggelam usai berenang di perairan Sungai Mahakam Samarinda telah dilakukan.

Hingga hari ke 7 hasilnya masih nihil.

Petugas pun mengupayakan berbagai metode untuk mencari keberadaan bocah yang awalnya tenggelam di kawasan Teluk Lerong Garden, Jalan RE Martadinata, Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu pada Sabtu 22 Juni 2024 sore lalu.

Seperti hal nya melakukan penyisiran pada permukaan air, pemantauan udara menggunakan drone, membuat ombak buatan dan melakukan Echosounder alat survey bawah air. Namun hasilnya juga masih sama.

Baca juga: Lahan Gedung KNPI Eks Pasar Baqa Samarinda Dibongkar, Sementara Dipakai Tempat Sampah

Usai hari ketujuh belum jua ditemukan. Maka operasi yang dilakukan Basarnas Samarinda dan tim pun ditutup, sesuai SOP yang tertuang dalam Undang-undang No 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan.

Meski demikian, Basarnas akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pemantauan, baik itu bersama Polair Polda Kaltim, KSOP L, Satpolair Polresta Samarinda, dan untit lainnya.

Mengenai hal ini pihak keluarga dari F, Pamannya yang bernama Hands (45) menerangkan bahwa keluarga sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi ini, akan tetapi upaya pencarian tetap dilakukan mereka.

"Sudah ikhlahlah, Cuman kita tetap nunggu hingga benar-benar ada muncul atau ditemukan," tuturnya ditemui di kawasan Teluk Lerong Garden, pada Jumat (29/6/2024) kemarin.

"Pencarian yang kita (Keluarga) lakukan dengan menyisiri kawasan-kawasan. Bahkan radius 2 hingga 3 kilometer tetap kita cari terus," sambungnya.

Kondisi ini jelasnya, karena memang waktu yang sudah satu pekan. Pihak petugas dan relawan pun jikalau tetap bertahan di lapangan meka mereka berbenturan dengan SOP yang berlaku.

"Sebenarnya para relawan mau bantu terus tapi SOP nya seperti itu. Sudah lewat 7 hari mereka tidak bisa," imbuhnya.

Cerita sebelum adanya kabar kejadian tenggelamnya F 

Hands menceritakan kala itu F bersama kakaknya sedang berada di rumah. Setelah salat Ashar tidak ada berpamitan, tidak seperti hari-hari biasanya yang berpamitan ketika ingin jalan.

"Biasanya kalau dia main itu pamit, lalu diizinkan sama mamanya. Kemarin itu dia main ke sini tidak ada pamit, dan kakanya nanya mau kemana, hanya dibalas senyum aja gak ngomong," tuturnya.

Setelah sekira pukul 06.30 wita, pihak keluarga mendapatkan kabar bahwa buah hati mereka tersebut dikabarkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam Samarinda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved